Bantuan Bagi Korban Banjir Bandang di Kupang, NTT

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya


Relawan Tzu Chi Winto dan Jesia Angelica Lucy Branch Manager Bank Sinarmas Kota Kupang NTT secara simbolis memberikan paket bantuan darurat kepada seorang warga yang mengungsi di Gereja Jemaat Elim Naibonat yang didampingi oleh prajurit TNI Brigif 21/Komodo.

Relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama relawan Tzu Chi Bank Sinarmas Kota Kupang memberikan 150 paket bantuan darurat kepada masyarakat di Kelurahan Fatu Feto, Kecamatan Fatu Feto, Kota Kupang dan masyarakat di Kel. Naibonat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Jesia Angelica Lucy, Branch Manager Bank Sinarmas Kota Kupang, NTT mengatakan pendistribusian sembako ini akan berlanjut terus secara aktif untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana badai Siklon Tropis Seroja dan banjir bandang yang terjadi di NTT pada 4 April 2021 lalu.


Relawan Tzu Chi berada di dalam rumah Yuliana yang atap rumahnya terangkat oleh badai siklon tropis Seroja pada 4 April 2021.

Paket bantuan darurat yang disiapkan berupa selimut, obat-obatan herbal, air mineral, makanan ringan dan lilin sebagai alat penerangan karena listrik masih padam. “Hari ini kami membagikan 150 paket untuk warga di sekitar daerah operasional Bank Sinarmas dan para karyawan Bank Sinarmas seperti petugas kebersihan gedung dan petugas pengamanan gedung yang memang menjadi korban Badai Siklon Tropis Seroja dan warga lain yang sudah disurvei oleh tim relawan Tzu Chi Sinar Mas. Berikutnya segera dibagikan ke sejumlah wilayah lainnya di Kabupaten Kupang,” ungkap Jesia.

Salah satu penerima paket bantuan darurat adalah Oma Yuliana (53) yang mengatakan bahwa dirinya baru pertama kali mengalami angin kencang dan hujan lebat terus menerus sejak hari Sabtu dan Minggu 3 dan 4 April 2021.


Ismail di lahan kebun sayurnya menerima paket bantuan darurat dari relawan Tzu Chi yang memberikan langsung di rumahnya. Ismail mengalami kehilangan hewan ternaknya, perabotan rumah dan uang tabungan yang ia simpan dalam lemari kamarnya.

Oma Yulia sudah tinggal di Kota Kupang ini sejak tahun 1980, rumahnya pun belum pernah direnovasi sejak tahun 1978. Pada saat kejadian angin kencang itu Oma Yuliana tidak terpikir kalau rumahnya akan roboh diterjang angin. Saat ini Yuliana tinggal sementara pada tetangganya yang sangat peduli terhadap Oma Yuliana.

“Saya bersyukur ada Tangan Tuhan yang kasih saya bantuan lewat Yayasan Buddha Tzu Chi, walaupun apa yang saya dapatkan saya selalu bersyukur dan senang,” ungkap Yuliana, ”sudah hampir seminggu ini saya tinggal di rumah tetangga saya.”

Beberapa warga yang terdampak bencanaa ini mengatakan jika badai tak hanya merusak rumah tinggal mereka, namun harta benda berupa uang tunai dan perabotan rumah tangga pun habis tersapu banjir bandang yang menerjang Kel. Naibonat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Di wilayah ini relawan Tzu Chi membagikan 75 paket dari 150 paket bantuan darurat ke wilayah Naibonat.


Banjir bandang yang terjadi pada 4 April 2021 hingga mencapai 1,5 meter dan arus deras menghanyutkan harta benda warga di Kel. Naibonat, Kab. Kupang, NTT.

Ismail Tabonat (62) salah satu penerima paket bantuan mengungkapkan bagaimana ketika 8 anggota keluarganya yang sedang berada dirumah hampir hanyut terbawa derasnya banjir bandang yang terjadi pada 4 April 2021 malam. Semua perabotan rumahnya hanyut terbawa derasnya air banjir bandang. Tak hanya perabotan rumah tangga, Ismail yang tinggal bersama 8 anggota keluarganya juga kehilangan 10 ekor sapi dan uang tabungannya ia simpan dalam kantong plastik di dalam lemari kamarnya.

“Di hari Minggu malam itu kalau rumah tidak ditahan oleh pohon mangga yang besar di samping ini mungkin kami mati semua, Pak, kami masih berkumpul di atap rumah, pagi hari kita baru turun dari atap rumah, dan membawa cucu dan angota keluarga lainnya ke dataran tinggi. Setelah itu saya kembali untuk mencari lemari yang berisi uang namun sudah beberapa hari ini tidak ketemu, kerangka lemarinya saja tidak ada,” kenang kakek 2 cucu ini.


Tanaman perkebunan warga di Kel. Naibonat banyak yang gagal panet akibat banjir bandang. Warga Naibonat hampir seluruhnya bertani dan berkebun sayuran.

Ismail mengucapkan terima kasih kepada relawan dan donatur Tzu Chi Indonesia yang sudah jauh-jauh ke Kupang untuk memberi perhatian dan bantuan yang memang sangat dibutuhkan. “Saya sangat bersyukur atas bantuan bapak-bapak dan ibu-ibu ini, saya bersyukur Tuhan masih memberkati atas perikemanusiaan, Tuhan masih memberkati,” ucap Ismail sambil menarik nafasnya dalam-dalam.   

Sementara ini relawan Tzu Chi yang tengah hadir di Kota Kupang NTT ada Rudi Suryana, Winto dari Tzu Chi Sinarmas yang sejak tanggal 8 April 2021 sudah tiba di Kota Kupang NTT. Mereka langsung berkoordinasi dengan karyawan Bank Sinarmas Kota Kupang karena wilayah operasional mereka di Kota Kupang sehingga lebih memudahkan untuk pengadaan barang bantuan dan pendistribusian bantuan.

“Langkah awal yang kita lakukan adalah kita akan distribusi paket bantuan darurat yang sangat dibutuhkan saat ini oleh warga seperti, selimut, lilin, karena listrik masih mati sambil menanti paket bantuan penting yang sedang dalam perjalanan melalui kapal KRI Semarang menuju NTT, mudah mudahan beberapa hari ke depan masyarakat NTT segera mendapatkan bantuan,” ujar Rudi.


Salah satu warga Naibonat secara bertahap membersihkan harta benda mereka yang masih bisa digunakan seperti pakaian dan perabotan rumah tangga lainnya.

Sementara ini karena relawan Tzu Chi sudah berada di Kota Kupang, relawan Tzu Chi akan fokus memberi bantuan di wilayah Kota Kupang dan Kabupaten Kupang yang terdampak.

Paket bantuan darurat ini sangat membantu keluarga yang menjadi korban badai siklon tropis Seroja karena pada saat ini rata-rata warga yang terdampak atap rumah mereka yang menggunakan atap seng banyak yang tersapu angin. Selain itu jaringan Listrik hingga saat ini banyak yang masih padam, jadi alat penerangan seperti lilin dan alat penerangan lainnya sangat dibutuhkan sekali.


Para warga bergotong royong membersihkan rumah dengan menggunakan mesin untuk membersihkan lumpur-lumpur di dalam rumah sisa banjir bandang.     

Tim Tanggap Darurat Tzu Chi Kembali Tiba ke Kupang

Hari Sabtu, 10 April 2021, 5 relawan Tzu Chi Indonesia kembali tiba di Kupang, termasuk Ketua Tim Tanggap Darurat Tzu Chi Joe Riadi. Sesampainya di Kupang, relawan Tzu Chi segera berkoordinasi dengan pimpinan daerah setempat di Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Siklon Tropis Seroja Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sesuai arahan Kepala BNPB Doni Monardo dan Pimpinan Daerah lainnya, relawan Tzu Chi nantinya akan memberikan bantuan di wilayah yang memang belum mendapatkan bantuan.

Relawan Tzu Chi juga mengunjungi warga yang mengungsi di Gereja Jemaat Elim Naibonat yang berada di Jl. Timur Raya Km 31 Naibonat, Kab. Kupang, Nusa Tenggara Timur. Warga korban banjir bandang di desa ini sebagian besar bekerja merupakan petani maupun berkebun.

Rencananya, hari Selasa, 13 April 2021, Tim Medis Tzu Chi Indonesia juga akan berangkat ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memberikan bantuan pengobatan kepada warga korban banjir bandang. Ada 11 orang tim medis yang akan berangkat, terdiri dari dokter, perawat, dan apoteker.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Baksos NTT: Kehidupan Boleh Keras, Hati Tetap Lembut (Bag. 1)

Baksos NTT: Kehidupan Boleh Keras, Hati Tetap Lembut (Bag. 1)

19 Desember 2011 Respon dari pihak yayasan (Tzu Chi) cukup cepat, begitu mengetahui wilayah Sumba Timur mengalami masalah rawan pangan, mereka segera memberikan bantuan ke tempat kita.
Gerak Cepat Tzu Chi Kerahkan Bantuan Darurat dan Relawan ke NTT

Gerak Cepat Tzu Chi Kerahkan Bantuan Darurat dan Relawan ke NTT

09 April 2021

Relawan Tzu Chi Indonesia mulai mengirimkan bantuan bagi korban bencana alam di Nusa Tenggara Timur. Bantuan dikirimkan dengan KRI Semarang-594 dari Pelabuhan Tanjung Priuk. Relawan Tzu Chi juga sudah mulai memberikan bantuan di sana.

Pendidikan untuk Mengubah Masa Depan Keluarga

Pendidikan untuk Mengubah Masa Depan Keluarga

06 Agustus 2014 Perjalanan survei para relawan Tzu Chi ke rumah penerima beasiswa karir di NTT masih berlanjut. Relawan Tzu Chi menempuh perjalanan yang panjang untuk menjalin jodoh mereka dengan pribadi-pribadi baru yang peduli akan pendidikan untuk masa depan keluarga.
Berbicaralah secukupnya sesuai dengan apa yang perlu disampaikan. Bila ditambah atau dikurangi, semuanya tidak bermanfaat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -