Bersujud, Bersyukur, Berdoa dalam Ritual Namaskara

Jurnalis : Agus (Tzu Chi Batam), Fotografer : Djaya I., Jenny A., Roberto, Susanto (Tzu Chi Batam)
Ritual namaskara kembali dilaksanakan di Aula Jing Si Batam pada 2 Mei 2021 untuk menyambut ulang tahun Master Cheng Yen dan berdirinya Yayasan Buddha Tzu Chi.

Dalam menyambut hari lahirnya pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, Master Cheng Yen dan hari ulang tahun Tzu Chi ke-55, Tzu Chi Batam mengadakan ritual namaskara (chao shan) pada Minggu, 2 Mei 2021. Tiga hari sebelum ritual namaskara diadakan, para relawan sudah mulai membersihkan halaman Aula Jing Si Batam yang akan menjadi rute ritual namaskara. Ritual kali ini merupakan ritual namaskara ketiga kalinya yang diadakan di Aula Jing Si Batam setelah sempat terhenti pada tahun 2020 karena pandemi.

Ritual namaskara dibuka dengan melanturkan Gatha Pendupaan dan Gatha Pujian.

Langit masih gelap, 103 peserta ritual namaskara sudah mulai berdatangan ke Aula Jing Si Batam. Tepat pukul 06.00 WIB, setelah mendengarkan arahan dari tim kebaktian, ritual namaskara dimulai dengan melanturkan Gatha Pendupaan (Lu Xiang Zan) dan Gatha Pujian Bagi Buddha (Zan Fo Ji). Bunyi lonceng dan pelafalan Na Mo Ben Shi Shi Jia Mo Ni Fo kemudian mengiringi langkah para peserta.

Langkah demi langkah dijalankan dengan penuh kesadaran. Setiap tiga langkah, para peserta bernamaskara (bersujud) sekali kemudian berdiri dan melangkah lagi. Walaupun lantai terasa basah akibat hujan pada malam sebelumnya, namun hal itu tidak menjadi hambatan bagi para peserta untuk bernamaskara yang bermakna memohon kebijaksanaan, dilanjutkan dengan membuka telapak tangan yang berarti menerima kebijaksanaan Buddha, dan kemudian menutupnya kembali, yakni menyimpan kebijaksanaan tersebut.

Ritual Namaskara mengingat Orina untuk merendahkan diri dan bertobat.

Para peserta berasal dari berbagai kalangan profesi dan usia, salah satunya adalah seorang dokter gigi, drg. Juanna yang sudah ketiga kali mengikuti ritual namaskara. Setelah setahun tidak ada kegiatan ritual namaskara, drg. Juanna sangat bersyukur dapat mengikutinya kembali.

“Bersujud itu seperti kita bersyukur atas apa yang kita dapatkan, kita juga mencoba untuk menjadi pribadi yang lebih baik untuk menghilangkan kesombongan kita dan merendahkan hati agar lebih tulus,” ungkap drg. Juanna.

Menenangkan batin mendengarkan Dharma Master Cheng Yen.

Bila drg. Juanna melihat kesempatan ini sebagai wujud syukur, beberapa yang lainnya justru menjadikan ritual namaskara sebagai kesempatan untuk bertobat. Salah satunya adalah Marlina Rosmawaty, “Saya kategorikan ini sebagai pertobatan, melaksanakan namaskara untuk menghormati yang dulu berjasa menerangi jalannya kita.”

Ritual Namaskara ini juga menyambung kembali jalinan jodoh yang lama terputus. Sejak terjadi kecelakaan di kepala bagian belakang, Orina yang belasan tahun lalu sering mengikuti kunjungan kasih tidak dapat lagi datang ke Tzu Chi.

Memanjatkan doa agar pandemi Covid-19 segera berakhir.

Ketika diajak oleh temannya untuk mengikuti ritual namaskara ini, Orina langsung menyetujuinya. “Mendengar dari teman ada ritual namaskara ini, saya merasa sangat bagus, makanya saya datang. Saya sepenuh hati datang untuk bertobat karena saya percaya di dalam setiap kelahiran ada hukum karma,” tuturnya.

Setelah mengelilingi Aula Jing Si Batam, para peserta menuju ke lobby utama. Menenangkan batin untuk mendengarkan Ceramah Master Cheng Yen dan diakhiri dengan doa bersama agar wabah pandemi cepat berakhir dan dunia bebas dari bencana.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Doa Bersama Bulan Tujuh Penuh Berkah

Doa Bersama Bulan Tujuh Penuh Berkah

31 Agustus 2022

Memperingati Bulan Tujuh Penuh Berkah, Tzu Chi Batam mengadakan Ritual Namaskara dan Doa Bersama pada tanggal 7 Agustus 2022. Tercatat ada sebanyak 128 insan yang menghadiri kegiatan tahun ini.

Doa Menyambut Hari Trisuci Waisak

Doa Menyambut Hari Trisuci Waisak

05 Mei 2017

Setiap tahun menjelang Hari Trisuci Waisak, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan ritual Namaskara, atau dalam bahasa Mandarin lebih dikenal Chao Shan. Ritual ini merupakan  penghormatan kepada Sang Buddha dari para Bodhisatwa dengan melangkahkan kaki tiga langkah satu sujud atau dikenal dengan San Bu Yi Bai

Lantunan Doa Menyambut Waisak

Lantunan Doa Menyambut Waisak

02 Mei 2018
Dalam rangka menyambut Hari Waisak, Tzu Chi Indonesia menggelar kegiatan Chao San (ritual namaskara). Selain untuk melatih konsentrasi, Chao San merupakan pelatihan diri dalam menapaki jalan Bodhisatwa, melakukan instropeksi diri, merendahkan hati, serta memperkecil ego.
Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -