Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tadulako di Palu dan Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Pombewe di Sigi yang dibangun untuk memulihkan kehidupan warga penyintas gempa, tsunami, dan likuefaksi Sulawesi Tengah akhirnya diresmikan, Jumat 3 September 2021.
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto memimpin hari bersejarah ini dengan menandatangani prasasti serta menggunting pita yang terbentang di depan pintu salah satu rumah warga di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tadulako. Panglima TNI juga berbincang dengan pemilik rumah serta merasakan suasana yang nyaman dalam rumah.
Jumat 3 September 2021 menjadi hari bersejarah bagi warga penyintas gempa, tsunami, dan likuefaksi Sulawesi Tengah dengan diresmikannya Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tadulako dan Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Pombewe.
Perhatian panglima juga tertuju pada halaman rumah warga yang hampir semua dijadikan taman dengan berbagai jenis tanaman dan bunga yang bermekaran. Pagar yang ditata sedemikian rupa dan berbeda-beda menjadikan Perumahan Cinta Kasih Tadulako tampak elok.
Pada kesempatan ini Panglima TNI juga menggunting pita yang dibentangkan depan pintu gerbang Sekolah Cinta Kasih, menandai peresmian fasilitas pendidikan yang ada di perumahan ini. Dalam sambutannya Panglima mengatakan kehadiran Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi dapat memberikan manfaat yang besar kepada warga penyintas bencana gempa, likuefaksi, dan tsunami di Sulawesi Tengah September 2018 ini.
“Bukti cinta kasih Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia diwujudkan dalam bentuk 1.500 unit rumah cinta kasih yang dilengkapi dengan sekolah terpadu, dan gedung serbaguna yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas sosial kemasyarakatan,” ujar Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yakin kehadiran Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi akan sungguh membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya warga yang terdampak bencana di wilayah Palu dan sekitarnya.
Hong Tjhin, Sekretaris Umum Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menjelaskan, peran TNI dalam perwujudan Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi di Sulawesi Tengah sungguh sangat penting. Sebelumnya Nota Kesepahaman antara Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan TNI terkait bantuan bencana alam, bantuan sosial, bantuan kemanusiaan, serta pelestarian lingkungan telah diperbaharui sehingga kala Tzu Chi memberikan bantuan tahap awal ke Sulawesi Tengah hingga saat ini dapat berjalan lancar.
“Makna dari peresmian ini bahwa kita bisa mengawali, juga menuntaskan dengan baik. Saya rasa ini sebetulnya sudah lebih dari setahun yang lalu sudah dihuni hampir dibilang 100 persen tapi karena pandemi ini kita serba susah untuk menjadwalkan suatu closure yang ujungnya diikat rapi. Kebetulan waktu kami menyerahkan DAAI Award kepada Panglima TNI terkait peran TNI dalam penanganan Covid-19 ini kami juga sampaikan bahwa salah satu hal yang masih pending adalah Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi ini,” terang Hong Tjhin.
“Semoga rumah ini dapat memberikan ketenangan batin, jiwa dan raga dalam kehidupan berkeluarga serta anak-anak dapat belajar dengan tenang, bertumbuh kembang dalam lingkungan yang baik. Begitu pesan cinta kasih Hong Tjhin kepada warga.
Koordinasi dengan berbagai pihak seperti TNI, Pemprov Sulawesi Tengah, Pemkot Palu, Pemkab Sigi pun dilakukan dan berlangsunglah acara peresmian ini.
Namun Nasrizal Nasotan (61) tak diundang dalam peresmian siang itu. Hal ini sama sekali tak jadi soal baginya. Ia sadar ini masih dalam situasi pandemi yang tak memungkinkan banyak warga hadir. Justru yang lebih penting adalah berkat yang sudah diterimanya, yakni hunian rumah di Blok D No 22.
“Pokoknya saya berterima kasih sekali kepada Yayasan Buddha Tzu Chi, istilahnya betul-betul rumah idaman, rumah nyaman. Karena sudah ada peresmian, jadi lebih plong hati, karena sudah bisa kita bilang ini rumah saya,” katanya.
Bantuan rumah yang telah diterimanya, pelan namun pasti turut mengobati luka hatinya yang telah kehilangan rumah serta Upik, anak gadisnya yang tak selamat dari gulungan lumpur likuefaksi yang menghancurkan Perumnas Balaroa.
Nasrizal dan istrinya yang sama-sama memiliki hobi bertanam ini tengah bersantai depan rumahnya. Mendapat bantuan rumah dari Tzu Chi bagi keduanya adalah berkat yang benar-benar mereka syukuri.
Stefanus Indrayana, Head of Corporate Communnication dari Indofood merasa bersyukur melihat warga penyintas bencana di Palu sudah menempati Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi dan menjalani hidup dengan semangat lagi.
Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tadulako yang berada di Palu serta Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Pombewe di Sigi dibangun oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bekerjasama dengan Sinarmas (Eka Tjipta Foundation), dan Indofood. Pembangunannya didukung Pemprov Sulawesi Tengah, Pemkot Palu, TNI, BNPB, Polri, dan Kemenko Polhukam RI.
“Kami ikut senang karena memang rumahnya sudah ditempati, masyarakat sudah mendiami dan kami percaya bahwa penerima manfaat adalah masyarakat yang sangat membutuhkan dan diseleksi ketat oleh Yayasan Buddha Tzu Chi,” ujar Stefanus Indrayana, Head of Corporate Communnication dari Indofood.
“Tentunya kita kalau ingin sesuatu itu kan perlunya yang sustainable, sekarang kan sudah diserahkan kepada para pemilik rumah, tentu harapan kami betul-betul dijaga kerapiannya, kebersihannya ataupun nanti kan akan dipakai untuk jangka yang sangat panjang sebagai rumah tinggal. Jadi kami ikut senang kalau diperlakukan seperti itu,” tambahnya.
Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tadulako terdiri dari 1.500 unit rumah yang sudah 100 persen diterima oleh warga yang
berhak menerima. Perumahan ini dilengkapi dengan fasilitas sekolah, balai warga, dan ruang terbuka hijau.
Peletakan batu pertama Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi di Tadulako ini dilakukan pada 4 Maret 2019. Sementara untuk yang di Pombewe dilakukan pada 1 Juli 2019.
Gubernur Sulawesi Tengah, Rudy Mastura menyoroti dan mengakui ketulusan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dalam membantu warganya tanpa membeda-bedakan latar belakang penerima bantuan.
“Walaupun saya belum jadi gubernur saat bencana, tapi saya merasa bersyukur kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang memberikan 2.000 rumah kepada masyarakat yang mengalami bencana. Inilah hebatnya toleransi yang ada di Indonesia. Ini harus kita terus kembangkan ke depan agar betul-betul menjadi suri tauladan bagi kelompok-kelompok lain untuk bisa seperti itu. Terima kasih atas bantuannya, semoga makin banyak orang seperti Yayasan Buddha Tzu Chi yang membantu kami,” ujarnya.
Editor: Hadi Pranoto