Persiapan Waisak Tzu Chi: Antusias Bodhisatwa Cilik

Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Yuliati


Salah satu relawan memberikan contoh sikap mudra pada saat latihan prosesi Waisak yang kedua di Aula Sekolah Ananda.

Perayaan Waisak yang akan diadakan pada bulan Mei 2014 mengusung  tema “Doa Jutaan Insan”, sehingga seluruh insan Tzu Chi pun menyiapkan segala keperluan dengan sebaik-baiknya termasuk menggalang Bodhisatwa untuk membentuk barisan formasi daun Bodhi dan tulisan Tzu Chi. Semua relawan Tzu Chi dari berbagai He Qi bersama-sama menggalang Bodhisatwa dan melakukan latihan prosesi Waisak secara berkala. Tak terkecuali relawan He Qi Timur, mereka berinisiatif untuk menggalang hati para murid-murid Sekolah SMP, SMA, dan SMK Ananda, Bekasi Timur dalam berpartisipasi pada Waisak Tzu Chi kali ini. “Sekolahan itu pasti mempunyai anak didik, dan anak didik kita ajak unut kerjasama. Mereka tunas muda yang bisa kita bentuk, arahnya kemana dan mereka bisa terarah,” terang Deng Ai Mei, relawan Tzu Chi.

Setelah melalui berbagai tahapan ijin ke pihak sekolah dan melakukan sosialisasi, tanggapan positif pun diberikan dari sekolah. Demikian juga dengan antusias murid-murid Sekolah Ananda, sehingga mereka bisa membentuk formasi tulisan “TZU” sebanyak 240 peserta. “Ketua kasidik kita Ir. Eriani, M.Pd langsng mengiyakan karena kegiatan Tzu Chi baik sekali apalagi Tzu Chi merekrut semua agama. Di situ juga (Sekolah) Ananda coba lihat dari kedisiplinan, rasa religiusnya yang kita utamakan,” Ujar Tini, salah satu guru Sekolah Ananda yang ditunjuk sebagai koordinator kegiatan. Pada tanggal 30 April 2014, murid-murid Sekolah Ananda kembali melakukan latihan prosesi Waisak untuk yang kedua kalinya. Pada latihan yang kali ini, sebanyak 221 peserta yang terdiri dari murid dan guru Sekolah Ananda bersama-sama latihan bersama di gedung Aula sekolah.


Salah satu relawan memberikan contoh sikap mudra pada saat latihan prosesi Waisak yang kedua di Aula Sekolah Ananda.


Semua peserta mempraktikkan prosesi pemandian rupang Buddha sesuai arahan relawan Tzu Chi.

Selama latihan prosesi Waisak, semua murid terlihat bersemangat dan gembira melakukannya. Dari awal hingga usai latihan semua murid tetap berbaris dengan rapi. Mereka pun berbaris dengan rapi yang nantinya akan berbentuk formasi tulisan “TZU”, latihan prosesi pemandian Buddha, dilanjutkan dengan Pradaksina (meditasi jalan). Salah satu peserta yang masih menduduki kelas tujuh Sekolah Menengah Pertama (SMP) Ananda, Hansen, dari awal masuk ke dalam aula sudah terus memeragakan sikap anjali dan mudra yang akan dipraktikkannya pada Waisak nanti. Selama proses latihan prosesi, Hansen juga terlihat khusyuk dan penuh konsentrasi melakukannya sesuai arahan relawan. Bahkan pada latihan yang pertama, ia bersama dua rekan temannya dengan cekatan membantu relawan untuk membersihkan air bekas hujan di lapangan halaman sekolah. “Aku belum pernah ikut (Waisak Tzu Chi) jadi biar ada pengalaman baru. Aku ikut bersih-bersih juga biar acara latihan lancar dan cepat selesai,” ungkap Hansen.


Hansen (tengah) dengan bersungguh hati mengikuti latihan prosesi Waisak di sekolahnya.


Selain prosesi pemandian rupang Buddha, semua murid bersama-sama berlatih untuk melakukan Pradaksina (meditasi jalan).

Ia bersungguh hati dalam latihan karena ingin berdoa bersama kawan-kawannya. Ia juga berharap dengan doa yang mereka lalukan dunia bebas dari bencana. “Semoga dunia ini  enggak begitu banyak bencananya dengan kita berdoa bersama,” ucap Hansen. Sungguh merupakan Bodhisatwa cilik yang memiliki jiwa cinta kasih yang besar. Hansen mengaku senang mengikuti kegiatan prosesi Waisak ini sekalipun baru pertama kali mengikutinya. Bahkan ia juga berpendapat bahwa Tzu Chi merupakan organisasi sosial yang membantu orang lain yang membutuhkan dari hasil kumpulan welas asih dari para donatur. “Tzu Chi itu suatu organisasi yang membantu orang lain dari bantuan donatur,” ungkapnya. Hansen tidak hanya latihan di sekolah, namun ia juga terkadang belajar latihan mudra dan sikap-sikap tangan di rumahnya. “Kadang-kadang latihan (di rumah) kalau tidak ada kerjaan supaya hafal,” aku anak 13 tahun ini.

Melihat antusias para murid-murid Sekolah Ananda, bukan hanya relawan Tzu Chi yang menaruh harapan besar namun juga pihak sekolah. “Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan seperti ini harapan kami pihak sekolah, setiap anak ada perubahan dari moral dan attitude,” ungkap Guru Ilmu Pengetahuan Sosial ini. Relawan Tzu Chi pun berharap semoga jalinan jodoh baik ini berkelanjutan dan muncul Bodhisatwa baru lainnya.


Artikel Terkait

Persiapan Waisak Tzu Chi: Antusias Bodhisatwa Cilik

Persiapan Waisak Tzu Chi: Antusias Bodhisatwa Cilik

06 Mei 2014 Setelah melalui berbagai tahapan ijin ke pihak sekolah dan melakukan sosialisasi, tanggapan positif pun diberikan dari sekolah. Demikian juga dengan antusias murid-murid Sekolah Ananda, sehingga mereka bisa membentuk formasi tulisan “TZU” sebanyak 240 peserta.
Dengan keyakinan, keuletan, dan keberanian, tidak ada yang tidak berhasil dilakukan di dunia ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -