Tzu Chi Salurkan Paket Bantuan Darurat Di Kupang, NTT
Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand YahyaDi Kabupaten Kupang tepatnya di wilayah Naimata ada 44 rumah terjerembab tanah longsor akibat hujan dengan intensitas tinggi pada hari Sabtu 4 dan 5 April 2021. Total ada 62 rumah yang jatuh ke sungai di wilayah Naimata namun persitiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa.
Keberadaan relawan Tim Tanggap Darurat (TTD) Yayasan Buddha Tzu Chi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT untuk penyaluran bantuan bagi warga yang terdampak bencana siklon tropis seroja di NTT.
Joe Riadi, Ketua TTD yang tiba di Kota Kupang pada 10 April 2021 langsung berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dalam koordinasi yang bertempat di Aula El Tari, Kantor Gubernur NTT ini relawan melaporkan barang bantuan dari Tzu Chi yang sedang dalam perjalanan menggunakan kapal laut milik Angkatan Laut KRI Semarang – 594 yang menuju Maumere dan Larantuka.
Joe Riadi berkoordinasi dengan petugas BNPB dan BPBD NTT di Aula El Tari, Kantor Gubernur NTT.
Isyak Nuka, Plt BPBD NTT saat ini sedang bersinergi dengan institusi PLN untuk memperbaiki jaringan PLN dan saat ini sudah 40 % sudah diperbaiki untuk wilayah NTT
Dalam Koordinasi tersebut Joe Riadi melaporkan di hadapan institusi BNPB dan BPBD jumlah dan jenis barang bantuan yang segera dibagikan untuk warga yang terdampak di wilayah NTT.
Sementara ini barang bantuan yang dibawa berupa: genset 30 unit, sarung 3.100 pcs, selimut 3.100 pcs, tikar plastik 4 ribu, masker medis 15 ribu pcs, mi instan 1.300 dus, lampu LED tenaga surya 8 unit, beras 80 ribu kg, air mineral 60 karton, obat-obatan herbal, Vit C 140 kotak, baju layak pakai 300 kg, obat-obatan, biskuit 100 kaleng, lilin 200 bungkus, eco enzyme 123 jerigen, alat semprot disinfektan tiga unit, dan dua unit hand saw (gergaji mesin).
Dalam hal ini Joe Riadi ingin berkoordinasi kepada BNPB dan BPBD provinsi NTT untuk pembagian paket bantuan ke wilayah yang sangat membutuhkan bantuan barang-barang yang Tzu Chi bawa.
Melalui konferensi pers penanganan bencana NTT, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo mengatakan data terbaru jumlah korban meninggal dunia akibat bencana tersebut sebanyak 174 orang.
Isyak Nuka, Plt. BPBD NTT mengatakan ada 16 sampai 18 Kabupaten kota di NTT yang mengalami dampak bencana siklon tropis seroja. Namun daerah Flores Timur yang mengemuka ke masyarakat dampak dari bencana siklon tropis seperti Adonara, Lembata, maupun Alor. Pada kenyataannya di wilayah lain juga mengalami dampak yang cukup besar namun tidak terdeteksi.
“Hal ini dikarenakan ketika terjadi badai besar alat komunikasi kami (BPBD) terputus akibat listrik padam sehingga tim BPBD yang berada di sebagian wilayah selatan NTT: Pulau Sabu, Rote, dan sebagian di Kabupaten Kupang Timur kesulitan mengirim laporan situasi kerusakan-kerusakan yang dampaknya cukup besar,” ungkap Isyak.
Wilayah Naimata adalah salah satu wilayah yang berada di Kabupaten Kupang yang belum tertangani kerusakannya akibat tanah longsor. Di wilayah Naimata jalan terputus akibat tanah longsor dan ada beberapa rumah yang retak akibat pergerakan tanah.
Namun Isyak menginformasikan bahwa BPBD sedang berusaha memulihkan jalur komunikasi ini yang ketergantungan oleh listrik. BPBD NTT saat ini sedang bersinergi dengan institusi PLN untuk memperbaiki jaringan PLN dan saat ini sudah 40 % sudah diperbaiki untuk wilayah NTT.
“Kami (BPBD NTT) berharap berangsur-angsur listriknya berfungsi kembali sehingga komunikasi bisa tersambung kembali, paling tidak saat ini kami (BPBD) sudah mendapatkan gambaran kondisi pulau-pulau di wilayah Selatan NTT seperti Pulau Sabu, Pulau Rote, dan Pulau Alor sudah memberikan gambaran-gambaran kerusakan,” ungkap Isyak.
TTD Tzu Chi mensurvei ke Kabupaten Kupang Timur tepatnya di wilayah Takari. Di wilayah ini relawan melihat langsung penderitaan warga yang rumahnya hanyut terbawa banjir bandang dan ladang persawahan mereka yang rusak.
BPBD Nusa Tenggara Timur bersama BNPB saat ini mendatangi langsung wilayah-wilayah yang tidak terjangkau bantuan menggunakan helikopter BNPB, sementara armada laut belum bisa beroperasi dikarenakan terganggu oleh tinggi gelombang laut.
“Kami bersyukur ada bantuan dari KRI TNI Angkatan Laut mengirimkan kapal-kapal perangnya untuk digunakan mengangkut bantuan logistik ke wilayah terpencil yang sulit terjangkau di provinsi NTT,” tutup Isyak.
Editor: Metta Wulandari
Artikel Terkait
Sumbangsih Tim Konsumsi untuk Membantu NTT
15 April 2021Berniat untuk turut membantu meringankan beban para warga terdampak bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT), relawan tim konsumsi Tzu Chi dari komunitas He Qi Timur membuka plant-based catering atau vegan cetering dengan nama Dapur Oma Gading.