- Home
- Berita & Kegiatan
- Berita Foto
- Baksos Tzu Chi di Pesantren Nurul Iman
Baksos Tzu Chi di Pesantren Nurul Iman
Dengan ramah dan sikap bersahabat, dr Kimmy memeriksa kesehatan seorang anak balita di Pondok Pesantren Nurul Iman. Di pondok ini, para santri yang telah bekerja dan menikah masih dapat tinggal di lingkungan pondok pesantren (terpisah dari asrama). Fotografer : Hadi Pranoto
Habib Sagaff dan dr Sumarsudi tengah memberikan nasihat-nasihat dan berbagi pengalaman kepada para santri di Pondok Pesantren Nurul Iman.Fotografer : Hadi Pranoto
Meski baksos kesehatan baru akan dimulai pukul 9 pagi, sejak pukul 8 para santri dengan tertib telah menunggu untuk mendapatkan giliran pengobatan.Fotografer : Hadi Pranoto
Para tim medis dan relawan Tzu Chi tengah meracik obat-obatan yang dibutuhkan oleh para santri. Umumnya penyakit yang banyak terjadi adalah penyakit kulit, gigi, batuk, filek, dan demam.Fotografer : Hadi Pranoto
Para dokter dan relawan Tzu Chi tengah membujuk seorang santri yang menangis ketakutan saat akan diobati sakit giginya. Meski sulit, dokter terus berusaha membujuk dan menenangkannya.Fotografer : Hadi Pranoto
Relawan Tzu Chi dengan dibantu oleh para santri tengah mencukur rambut santri laki-laki. Usai dicukur rambutnya, para santri ini juga mendapatkan bingkisan makanan dari Tzu Chi.Fotografer : Hadi Pranoto
Dokter sangat terkejut ketika melihat luka di telinga Cecep. Dokter melarang Cecep untuk menggaruk lukanya meski terasa gatal, dan memberinya obat untuk mengobatinya.Fotografer : Hadi Pranoto
Ketika adzan Dzuhur tiba, maka para santri pun bergegas mengambil air wudhu untuk segera salat Dzuhur. Saat ini diperkirakan jumlah santri mencapai + 13.000 orang.Fotografer : Hadi Pranoto
Relawan Tzu Chi dibantu dengan para santri Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman, Parung, Bogor, Jawa Barat tengah mempersiapkan alat-alat untuk pelaksanaan baksos kesehatan.Fotografer : Hadi Pranoto
Menurut Habib Sagaff, Pimpinan Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman, meskipun sudah ada poliklinik di pondok pesantren ini, tetapi tidak bisa seluruhnya melayani para santri yang jumlahnya lebih dari 13.000 orang. Fotografer : Hadi Pranoto