- Home
- Berita & Kegiatan
- Berita Foto
- Bantuan Pasca Banjir Lahar Dingin Merapi
Bantuan Pasca Banjir Lahar Dingin Merapi
Dengan penuh hormat dan rasa syukur, relawan Tim Tanggap Darurat Tzu Chi memberikan bantuan kepada para pengungsi di Tempat Pengungsian Akhir (TPA) Desa Sirahan milik Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.Fotografer : Dimin (He Qi Barat)
Dalam misi kemanusiaan ini, sebanyak 867 pengungsi di TPA Desa Sirahan mendapatkan kupon yang nantinya dapat ditukarkan dengan barang bantuan yang sudah dipersiapkan.Fotografer : Dimin (He Qi Barat)
Di tengah situasi yang sulit di pengungsian, anak-anak ini masih tetap ceria dan tersenyum. Mereka masih dapat bersekolah setiap hari karena diantar oleh relawan setempat dengan menggunakan truk atau kendaraan bak terbuka.Fotografer : Dimin (He Qi Barat)
Relawan Tzu Chi Magelang bersama relawan Tim Tanggap Darurat Tzu Chi Jakarta bekerja sama menyalurkan bantuan kepada warga korban aliran lahar dingin Merapi.Fotografer : Hadi Pranoto
Perhatian dan ketulusan relawan saat memberikan bantuan ternyata dapat menyejukkan batin para pengungsi ini.Fotografer : Hadi Pranoto
Agar penyaluran bantuan dapat berjalan tertib dan lancar, relawan Tzu Chi meminta para pengungsi untuk berbaris dengan rapi, tertib, dan teratur.Fotografer : Dimin (He Qi Barat)
Bukan besar atau kecilnya bantuan yang utama, tetapi ketulusan dan kerendahan hati dari para relawan dalam membantu sesama yang membuat sebuah bantuan menjadi lebih bernilai di mata para pengungsi.Fotografer : Dimin (He Qi Barat)
Para pengungsi ini sudah lebih dari 40 hari berada di tempat pengungsian akibat rumah mereka terkena banjir aliran lahar dingin pascaletusan Merapi.Fotografer : Hadi Pranoto
Inilah kondisi terakhir Kali Putih di Dusun Sirahan, Desa Sirahan, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang yang dalam kondisi rusak parah. Beberapa rumah yang tadinya berada di sisi-sisinya kini bahkan sudah hanyut tersapu banjir.Fotografer :
Kondisi sebuah rumah yang terkena aliran lahar dingin Merapi di Desa Sirahan. Bagian depan nyaris tertutup pasir, sementara tanah bagian belakangnya sudah tergerus air hingga rumah itu tak lagi layak untuk dihuni.Fotografer : Hadi Pranoto