- Home
- Berita & Kegiatan
- Berita Foto
- Bantuan untuk Korban Merapi (28 Okt - 2 Nov 2010)
Bantuan untuk Korban Merapi (28 Okt - 2 Nov 2010)
Pada Kamis, 28 Oktober 2010 relawan Tzu Chi mengunjungi pemakaman massal yang berada di Umbulharjo dan memberikan santunan kepada keluarga korban.Fotografer : Apriyanto
Aliran Piroklastik (awan panas) yang datang tanpa bisa diprediksi menyebabkan 32 orang warga yang berada di Desa Kinahrejo, Pelemsari, dan Ngerangkah meninggal dunia.Fotografer : Apriyanto
Pemakaman massal pada Kamis, 28 Oktober 2010 dihadiri oleh pemerintah daerah dan beberapa tokoh agama. Pada kesempatan itu pemerintah berharap warga lebih waspada lagi terhadap status Merapi.Fotografer : Apriyanto
Sebanyak 20 korban meninggal akibat erupsi Merapi dimakamkan di pemakaman massal Umbulharjo. Selebihnya korban meninggal lainnya dimakamkan di pemakaman keluarga.Fotografer : Apriyanto
Agus Rijanto saat bercakap-cakap dengan keluarga korban meninggal. Dari kejadian ini warga bisa memetik hikmah bahwa kondisi alam sudah tidak menentu dan manusia selayaknya hidup harmonis dengan alam.Fotografer : Apriyanto
Setelah memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal, relawan berusaha berkunjung ke Desa Kinahrejo untuk melihat situasi. Namun, kondisi Merapi yang terus bergejolak membuat relawan terpaksa mengurungkan niatnya.Fotografer : Apriyanto
Sebanyak 460 hektar hutan terbakar akibat awan panas, dan 3.100 hektar lainnya rusak akibat abu vulkanis. Selain itu, dampak letusan Merapi menyebabkan imigrasi besar-besaran satwa, diantaranya kera ekor panjang dan elang.Fotografer : Apriyanto
Hanya dalam hitungan detik semua makhluk hidup yang dilalui oleh awan panas (Wedhus Gembel) bersuhu 1.000 derajat Celcius akan mati atau terbakar.Fotografer : Apriyanto
Relawan Tzu Chi saat memberikan santunan kepada Bejomulyo, Lurah Umbulharjo yang kedua putranya (Arif Chandra dan Wahyu Nur Hidayat) menderita luka bakar.Fotografer : Apriyanto
Letusan Merapi pada Sabtu, 30 Oktober 2010 dini hari cukup dahsyat. Abu vulkaniknya pun terbawa hingga Kota Yogyakarta. Dari peristiwa itu, kepanikan tidak hanya dialami oleh warga di sekitar lereng, tetapi juga oleh warga di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.Fotografer : Apriyanto