- Home
- Berita & Kegiatan
- Berita Foto
- Pelatihan Pijat Bagi Tunanetra: Bekal untuk Hidup Mandiri
Pelatihan Pijat Bagi Tunanetra: Bekal untuk Hidup Mandiri

Para penyandang tunanetra mengikuti pelatihan Body Space Medicine sejak tanggal 15 Juni - 4 Juli 2010, yang merupakan hasil kerja sama antara Tzu Chi, Yayasan Pusat Kembang Mas Indonesia, Body Space Medicine Hong Kong, dan Departemen Kesehatan RI . Walaupun hidup dalam keterbatasan, para tunanetra ini juga bisa mempelajari isyarat tangan "Kita Satu Keluarga".Fotografer : Veronika Usha

Guo Zi Chen, selaku guru besar dari pengobatan Body Space Medicine hadir dalam acara penutupan pelatihan yang diikuti oleh 120 peserta ini. Fotografer : Veronika Usha

Selama lebih kurang 20 hari, para pesera mendapatkan pelatihan untuk belajar mengobati diri sendiri maupun memijit untuk mengobati penyakit orang lain.Fotografer : Veronika Usha

Para peserta mencuci kaki laoshi (guru) sebagai salah satu bentuk terima kasih atas ilmu yang diajarkan kepada mereka. Fotografer : Veronika Usha

Agus Rijanto, selaku perwakilan dari Yayasan Buddha Tzu Chi mengaku sangat tersentuh ketika mendapat kehormatan untuk dicuci kakinya. Fotografer : Veronika Usha

Keharuan menyelimuti para peserta dan laoshi, yang sudah bersama-sama selama lebih kurang 20 hari saling berbagi ilmu.Fotografer : Veronika Usha

Para peserta berterima kasih dengan adanya pelatihan ini otomatis meningkatkan keterampilan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.Fotografer : Veronika Usha

Kegiatan pelatihan Body Space Medicine yang merupakan hasil kerja sama antara Tzu Chi, Yayasan Pusat Kembang Mas Indonesia, Body Space Medicine Hong Kong, dan Departemen Kesehatan RI ini berhasil meluluskan 62 penyadang cacat dan 37 orang non cacat.Fotografer : Veronika Usha

Sebagai ucapan terima kasih, Fifie Rahardja, selaku perwakilan dari Yayasan Pusat Kembang Mas Indonesia memberikan suvenir kepada Agus Rijanto, yang mewakili Yayasan Tzu Chi. Fotografer : Veronika Usha

Dengan pelatihan ini, diharapkan para peserta (umumnya tunanetra) dapat memanfaatkannya untuk mencari nafkah ataupun menambah penghasilan keluarga mereka. Fotografer : Veronika Usha