Pelatihan Zhen Shan Mei, Tzu Chi Medan

Dalam kata sambutannya, Ketua Tzu Chi Medan, Mujianto menjelaskan pentingnya pelatihan ini digelar mengingat kegiatan Tzu Chi Medan semakin bertambah dan berkembang. Ia berharap melalui pelatihan ini dapat merekrut lebih banyak lagi relawan pencatat sejarah Tzu Chi.

Dalam pelatihan ini, para peserta mendapat bimbingan langsung dari Tim Pengembangan Zhen Shan Mei yang datang dari Jakarta.

Peserta dibagi menjadi tiga kelas, yaitu video, foto, dan tulisan.

Peserta di kelas tulisan mempraktikkan cara mewawancarai seorang narasumber. 

Selain praktik wawancara, peserta juga latihan menulis artikel.

Sebelum pelatihan, panitia dari tim inti melakukan koordinasi akhir. Demikian juga pada berakhirnya hari pertama, panitia menggelar meeting untuk persiapan keesokan harinya.

Koordinator Zhen Shan Mei He Qi Medan,  Amir Tan bersama istrinya, Nuraina Ponidjan juga bertanggung jawab dalam meliput kegiatan pelatihan ini. Amir sengaja tidak menugaskan relawan lain, tak lain agar mereka dapat menjadi peserta pelatihan.

Sesi tanya jawab pada malam hari berlangsung menyenangkan, para peserta makin semangat setelah mendapat jawaban dari para pembicara.

Pada hari kedua, para peserta dibagi per tim dan diberi pengarahan sebelum praktik liputan langsung di lapangan. 

Para peserta mempraktikkan ilmu yang didapat dari hari pertama pelatihan.

Peserta dibagi-bagi, ada yang meliput di depo daur ulang, ada yang meliput kelas budi pekerti, dan sebagian lagi meliput relawan yang mengumpulkan barang daur ulang ke rumah-rumah warga.

Salah satu peserta, Elin Juwita sedang mewawancarai seorang warga yang menyumbangkan barang daur ulang.

Relawan yang belajar di bagian video mendapat pendampingan langsung dari pemateri Djohar.

Selesai liputan, semua peserta kembali ke ruang kelas untuk mengolah hasil liputannya menjadi sebuah karya.

Selama membuat karya, peserta tetap didampingi dan diberikan review hasil karyanya oleh para pembimbing di tiap kelas.

Setelah pembuatan karya selesai, para peserta kembali berkumpul dan mendengarkan sharing.  

Para peserta mendapat suvenir dan surat penghargaan atas partisipasinya dalam pelatihan ini, yang diserahkan langsung oleh Amir  dan Henry Tando.

Suvenir untuk peserta ini khusus disiapkan oleh Amir. Menurutnya, suvenir yang dapat dipajang di meja ini berfungsi sebagai penyemangat relawan dalam bertugas di komunitas masing-masing nantinya.

Pelatihan selama dua hari berakhir dengan sukacita dan harapan bahwa bibit-bibit relawan Zhen Shan Mei telah tumbuh di Medan.