- Home
- Berita & Kegiatan
- Berita Foto
- Pembagian Beras Cinta Kasih di Kamal Jakarta Barat
Pembagian Beras Cinta Kasih di Kamal Jakarta Barat
Relawan Tzu Chi dengan penuh kehangatan menyapa warga di Kelurahan Kamal, Jakarta Barat yang akan menerima beras cinta kasih dari Tzu Chi pada Sabtu, 7 September 2013. Meski telah diminta datang pukul 08.00 WIB, namun warga banyak yang sudah mengantri sejak jam 6 pagi. Fotografer : Hadi Pranoto
Relawan Tzu Chi memberikan tempat duduk (antrian khusus) bagi para manula dan ibu yang membawa Balita.Fotografer : Hadi Pranoto
Relawan menggalang hati dan kepedulian warga penerima bantuan beras cinta kasih. Bukan besar-kecilnya dana, tetapi niat kebajikan itulah yang perlu ditumbuhkembangkan di dalam hati setiap orang.Fotografer : Hadi Pranoto
Warga dengan penuh sukacita bersumbangsih. Seperti pesan Master Cheng Yen, setiap orang dapat bersumbangsih, dan bersumbangsih bukan hanya bisa dilakukan oleh mereka yang mampu secara ekonomi. Dengan belajar memberi maka warga diharapkan bisa turut menghimpun berkah.Fotografer : Hadi Pranoto
“Beras ini akan habis pada waktunya, namun cinta kasih yang terkandung di dalamnya akan selalu terkenang sepanjang masaâ€.Fotografer : Hadi Pranoto
Suherman, koordinator kegiatan pembagian beras ini menyampaikan pesan Master Cheng Yen kepada warga penerima bantuan. sebanyak 6.200 keluarga kurang mampu menerima bantuan beras seberat 20 kgFotografer : Hadi Pranoto
Walikota Jakarta Barat H. Fatahilah, SH, MH merasa terharu dengan kepedulian relawan Tzu Chi kepada warganya. Fotografer : Hadi Pranoto
Penandatanganan berita acara serah terima beras dilakukan oleh perwakilan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan Pemerintah DKI Jakarta (Walikota Jakarta Barat).Fotografer : Hadi Pranoto
Melalui kegiatan pembagian beras inilah diharapkan bisa menjadi pintu pembuka jalinan jodoh baik ini, dimana bantuan hanya sebagai perantara dan bukan sebagai tujuan. Fotografer : Hadi Pranoto
Ahmad (48), seorang buruh pabrik merasa bersyukur mendapatkan bantuan beras ini. Selama ini Ahmad tidak pernah memiliki beras sebanyak ini di rumah, ia terbiasa membeli literan (secukupnya untuk makan).Fotografer : Hadi Pranoto