- Home
- Berita & Kegiatan
- Berita Foto
- Survei Tim Tanggap Darurat Tzu Chi (Banjir di Bangka)
Survei Tim Tanggap Darurat Tzu Chi (Banjir di Bangka)
Pada Kamis, 11 Februari 2016, Yayasan Buddha Tzu
Chi Indonesia mengirim tim advance (pendahulu) yang terdiri dari 5 relawan (Tim Tanggap
Darurat Tzu Chi) dan 4 orang tim medis serta 3 orang staf media untuk melakukan
survei kondisi banjir yang melanda Pulau Bangka pada 8 Februari lalu.
Pada Kamis, 11 Februari 2016, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengirim tim survei yang terdiri dari 5 relawan (Tim Tanggap Darurat Tzu Chi) dan 4 orang tim medis serta 3 orang staf media untuk melakukan survei kondisi banjir yang melanda Pulau Bangka pada 8 Februari lalu.
Fotografer : WillyTim segera berkoordinasi dengan pihak terkait
untuk memahami peta dampak bencana banjir di Bangka. Salah satunya dengan Walikota
Pangkalpinang, Muhammad Irwansyah, S.Sos., M.si. (kemeja putih), yang
menuturkan bahwa banjir sempat melanda seluruh wilayah Pangkalpinang namun
kini telah berangsur surut.
Fotografer : Willy
Relawan Tzu Chi melakukan komunikasi dengan
warga di sekitar Posko Pengungsian Gelanggang Olahraga Depati Bahrein. Warga mengeluhkan
penyakit yang menyerang masyarakat pascabanjir dan sulitnya
memperoleh akses air bersih.
Fotografer : Willy
Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Bangka
Belitung, Mulyono Susanto (kemeja putih) menuturkan bahwa kebutuhan akan
obat-obatan di posko-posko pengungsian melonjak tajam, terutama pascabanjir
saat banyak masyarakat yang mulai terserang penyakit.
Fotografer : Willy
Relawan Tzu Chi berinterakasi dengan seorang
anak di Posko Pengungsian Gelanggang Olahraga Depati Bahrein.
Fotografer : Willy
Relawan Tzu Chi juga berkoordinasi dengan pusat
data yang terdapat di titik posko pengungsian Rumah Dinas Walikota
Pangkalpinang untuk mengetahui daerah-daerah yang terdampak bencana banjir
secara rinci.
Fotografer : Willy
Warga di Pangkalpinang
di posko-posko pengungsi mulai berangsur kembali ke rumah masing-masing untuk
berbenah pascabanjir besar yang melanda wilayah ini.
Fotografer : Willy
Perbedaan kontur tanah yang berubah-ubah dengan
tanjakan dan turunan di Kota Pangkalpinang menyebabkan titik-titik genangan
berbeda-beda di setiap daerah di Pangkal Pinang.
Fotografer : Willy
Sebagian wilayah Pangkalpinang
masih ditemui genangan air dengan tinggi air bervariasi mulai dari 30 cm hingga
50 cm.
Fotografer : Willy
Sebuah jalan di wilayan Sungai Selan ini ambrol sepanjang 200 meter akibat tersapu air luapan sungai. Kerusakan infrastruktur sempat menjadi kendala dalam penyaluran bantuan ke wilayah-wilayah yang terdampak.
Fotografer : WillyMasyarakat di wilayah yang telah surut total
dari banjir mulai melakukan bersih-bersih sampah yang ikut terbawa saat banjir
melanda.
Fotografer : Willy
Berdasarkan data yang dihimpun, daerah
yang membutuhkan bantuan sebanyak 33 RT
di Kelurahan Sungai Selan, Kecamatan Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah.
Pada sore harinya, relawan mengumpulkan para Ketua RT dan RW untuk melakukan
sosialisasi mengenai Yayasan Buddha Tzu Chi serta berkoordinasi
untuk penyaluran bantuan.
Fotografer : Willy
Beberapa titik di wilayah Sungai Selan masih
digenangi air. Ada beberapa titik masih belum dapat dihuni
karena ketinggian air mencapai satu meter.
Fotografer : Willy
Jembatan menuju wilayah Sungai Selan dari
Pangkalpinang sempat terputus akibat meluapnya air sungai dan menyebabkan
jembatan ambrol. Sementara perbaikan dilakukan, masyarakat membangun jembatan
darurat yang terbuat dari papan kayu yang hanya
bisa dilintasi sepeda motor.
Fotografer : Willy
Relawan Tzu Chi mulai mendata masyarakat yang di
Sungai Selan. Sementara ini, terdata terdapat 1.392 Kepala Keluarga (KK) di
wilayah ini.
Fotografer : Willy