Tzu Ching Camp 2014

Sebanyak 84 Tzu Ching mengikuti kegiatan kamp. Tidak hanya Tzu Ching Jakarta yang mengikuti kamp ini, Tzu Ching dari 7 kota juga hadir, diantaranya Medan, Bandung, Makassar, Pekanbaru, Palembang, Tangerang, dan Batam.Fotografer : Sharon Tanamas

 Dalam setiap permainan, peserta diajak untuk saling mengenal dan menjalin keakraban satu dengan lainnya.Fotografer : Sharon Tanamas

Berbeda dengan kamp lalu, pada kamp tahun ini Tzu Ching diajak untuk mengenal sosok guru, yaitu Master Cheng Yen melalui kisah-kisah  yang disampaikan oleh murid-murid di Indonesia.Fotografer : Deliana Sanjaya

Budaya humanis selalu diterapkan dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh insan Tzu Chi.Fotografer : Rudy Darwin

Perwakilan Tzu Ching Jakarta, Tzu Ching luar kota, papa mama Tzu Ching dan staf DAAI TV bersama-sama melakukan isyarat tangan Ren Shi Ni Zhen Hao untuk menyambut setiap orang.Fotografer : Deliana Sanjaya

Liu Su Mei Shigu, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia berbagi pengalamannya selama  lebih dari 20 tahun bersama Tzu Chi Indonesia.Fotografer : Deliana Sanjaya

Usai setiap sesi, Tzu Ching yang dibagi dalam 12 kelompok ini berbagi mengenai apa yang mereka dapat dari sesi tersebut.Fotografer : Deliana Sanjaya

Di salah satu sesi, para Tzu Ching diajak untuk mengingat kembali jasa orang tua, karena berkah yang mereka dapat saat ini tidak terlepas dari peran orang tua.Fotografer : Clarissa

Pada Sabtu (6/9) malam, peserta berkumpul di lapangan Tzu Chi School untuk sharing kelompok sambil melihat bulan dan menikmati kue bulan yang disediakan oleh relawan Pekanbaru.Fotografer : Juliana Santy

Minggu pagi, aktivitas dimulai dengan Rao Fo Rao Fa (Pradaksina) mengelilingi lapangan Aula Jing Si.Fotografer : Viny Kurniawan

Dengan cahaya lilin, seorang Tzu Ching menulis sharing yang ia dapatkan dari sesi “Memikul Bakul Beras” yang dibawakan oleh Sudarno Xuezhang yang mengingatkan mereka akan jasa orang tua.Fotografer : Rudy Darwin