Berita
Sukacita Pulang ke Rumah Batin
03 Januari 2025Di penghujung tahun, Tzu Chi Medan menghadirkan momen penuh cinta kasih dan kebersamaan antara relawan dan penerima bantuan. Acara ini mempererat ikatan kekeluargaan, menginspirasi hidup, dan berbagi berkah menyambut Natal dan Tahun Baru 2025.
Sahabat dari Timur Indonesia
23 November 2009Sama sepertiku, gurat cemas terlihat di raut wajah mereka sebelum meninggalkan kota kami. Mungkin karena ini adalah pertama kalinya kami naik pesawat, atau juga karena kami khawatir akan operasi yang akan dilakukan besok.
Duka itu Masih Terasa
20 November 2009 Bencana gempa bumi yang terjadi di Sumatera Barat pada tanggal 30 September lalu meninggalkan duka di hati banyak orang, khususnya warga Kota Padang dan Pariaman. Semua orang merasakan duka yang sama, salah satunya adalah seorang relawan Tzu Chi Kantor Penghubung Padang yang bernama Tjia Tjoan An Shixiong.Memberi Kesembuhan dengan Cinta Kasih
19 November 2009Rasa bahagia Asep bertambah ketika dokter menyatakan ia lolos screening dan dapat menjalani operasi hernia pada 5 November 2009. “Nggak bisa berkata apa-apa lagi, yang jelas seneng sekali, Alhamdullillah,” ujar Asep.
Berbagi Keceriaan dan Kebahagiaan
18 November 2009Untuk mencairkan suasana dan menjalin keakraban dengan anak-anak penghuni panti, relawan Tzu Chi mengajak mereka untuk melakukan peragaan isyarat tangan (shou yu) berjudul “Satu Keluarga”.
Muda-Mudi yang Penuh Cinta Kasih
18 November 2009Dengan hati-hati, Linda, anggota Tzu Ching Bandung, memapah seorang lansia yang hendak berobat. Sambil memapah, beberapa kali ia berujar pada pasien yang didampinginya, “Hati-hati, jalannya pelan-pelan saja. Pegang tangan saya ya, biar nggak jatuh.”
Celengan Bambu Berantai
18 November 2009Siang itu Cun Bie tidak hanya mendonorkan darah, ia juga membawa dua buah celengan bambu yang telah terisi penuh. Kedua celengan itu bukanlah miliknya, tetapi milik teman dan saudaranya yang tinggal di daerah Jelambar, Jakarta Barat.
Selalu Ada Jalan untuk Sembuh
17 November 2009Setelah menikah pada tahun 2006, pasangan Agus (34) dan Sumiati (30) ini memang sulit memperoleh “momongan”. Dua kali hamil, dua kali pula Sumiati mengalami keguguran. Aura kebahagiaan mulai menghampiri pasangan ini ketika Sumiati kembali mengandung di akhir tahun 2008. Kali ini sang janin cukup kuat. Seiring tangisan pertama sang bayi pada tanggal 28 Agustus 2009, pecahlah pula tangis kebahagiaan Agus dan istrinya.
Menawarkan Gaya Hidup Sehat
16 November 2009 Sejak Aula Jing Si dimulai pembangunannya pada bulan Mei 2009, Tzu Chi berupaya menanamkan nilai-nilai positif terhadap para pekerja yang ikut andil dalam pembangunan itu.Inspirasi Bagi Semua Orang
16 November 2009Penempelan poster Kata Perenungan Master Cheng Yen bertujuan untuk menginspirasi lebih banyak orang untuk mengucapkan kata-kata yang baik, melakukan hal-hal yang baik, serta mengikrarkan niat yang luhur.
Berawal dari Rasa Haru
12 November 2009 Sekitar tahun 2002, Ahri mulai mengenal Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melalui sebuah benjolan besar di punggungnya.Bersumbangsih ke Tzu Chi
12 November 2009 Dana yang telah terkumpul ini pun akhirnya diserahkan kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia pada Rabu, 11 November 2009.Tonggak itu Telah Berdiri
11 November 2009Dalam sambutannya, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma mengatakan, gedung sekolah yang akan dibangun selain berfungsi sebagai sekolah, juga akan berfungsi sebagai shelter (tempat perlindungan) bagi masyarakat sekitar Belitang Raya, Padang Utara jika terjadi gempa atau bahkan tsunami.
Lingkungan Sehat, Jauh dari Bencana
11 November 2009Ada alasan mengapa Sekolah Cinta Kasih dijadikan tujuan kunjungan bagi para anggota PMR se-Jakarta Barat ini. Selain sebagai salah satu sekolah yang menerapkan program pelestarian lingkungan, juga model sekolah yang menekankan pada kedisiplinan.
Sebuah Cahaya dan Kesempatan
10 November 2009 Untuk kedua kalinya Yayasan Buddha Tzu Chi kembali melakukan baksos kesehatan di Lampung. Kali ini baksos pengobatan mata yang dilaksanakan pada tanggal 6, 7, dan 8 November 2009.Tetap Menjadi yang Terbaik
10 November 2009Di tengah suara pukulan palu yang terdengar tak henti, orang yang berlalu lalang, dan ruangan tenda yang tak bersekat, Dodi Prananda tetap berusaha untuk menyimak pelajaran yang sedang disampaikan oleh ibu gurunya.