Berita
Bersyukur Atas Masa Lalu dan Menyambut Masa Depan dengan Ketulusan
25 November 2024Penutupan Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Bandung pada Minggu, 17 November 2024 diwarnai dengan kebersamaan anak-anak dan orang tua melalui berbagai permainan seru.
Tepat Waktu, Langsung dan Sesuai Prioritas
29 September 2009Sesuai dengan prinsip Tzu Chi bahwa bantuan yang diberikan haruslah tepat waktu, langsung dan sesuai prioritas, sebelumnya telah dilakukan survei dan pembagian kupon sembako dari rumah ke rumah warga.
Uluran Cinta Kasih Tzu Chi di Sindangjaya
18 September 2009 Pembagian bantuan berjalan dengan lancar. Warga yang mempunyai kupon berbaris dengan tertib dan menyerahkan kupon kepada relawan Tzu Chi. Setelah menyerahkan kupon, warga diberi kantung untuk diisi sembako yang diberikan relawan Tzu Chi dan terakhir beras di pintu keluar area baksos.Sukacita Menyambut Lebaran (2)
18 September 2009Setiap undangan didampingi seorang relawan Tzu Chi memasuki ruangan acara dan duduk di bangku yang telah disediakan. Suasana keakraban mulai muncul pada saat relawan pendamping bercengkerama dengan pasien dan keluarganya.
Sekantung Kurma untuk Berbuka
18 September 2009 Dinginnya udara Pangalengan di malam hari, dan panasnya terik matahari di siang hari selalu menemani para pengungsi di tendanya masing-masing. Acara berbuka puasa bagi mayoritas warga yang menjalankannya pun dilakukan dengan makanan seadanya. Kedatangan Tzu Chi dengan membawa bantuan yang salah-satunya adalah buah kurma, sangat disambut baik oleh para pengungsi.Cinta Kasih Tzu Chi di Bulan Suci
17 September 2009Setelah tiba di lokasi, para relawan benar-benar bersatu padu untuk memindahkan barang. Cuaca pada hari itu sangat panas. Para warga telah berbaris rapi menunggu antrian untuk mendapatkan beras. Para relawan tidak tega melihat para warga berjemur di bawah terik matahari. Oleh karena itu, mereka membagikan payung kepada warga untuk menghindar dari terik matahari.
Belajar untuk Selalu Bersyukur
16 September 2009Sekitar 562 orang yang terdiri dari petugas kebersihan lingkungan Pademangan Barat dan warga yang rumahnya direnovasi dalam program bantuan Bebenah Kampung, hadir dalam acara doa bersama dan pemberian bingkisan untuk menyambut hari raya Lebaran.
Sukacita Menyambut Lebaran
15 September 2009 “Pemberian bantuan paket Lebaran ini jangan dinilai dari bentuk dan jumlahnya, tapi dari suatu pemberian cinta kasih dari Master Cheng Yen kepada kita semua,” terang Hok Lay, relawan Tzu Chi.
Untukmu Para Pahlawan
15 September 2009Baksos ini merupakan salah satu wujud terima kasih dan rasa prihatin kepada kondisi kesehatan para veteran, serta keluarga mereka yang telah ditinggalkan.
Kebersamaan dalam Melestarikan Lingkungan
12 September 2009 Di lokasi depo daur ulang sementara, terlihat relawan mulai bekerja memilah barang daur ulang dengan penuh semangat. Kali ini terkumpul lebih kurang 2 ton barang daur ulang.Bekal untuk Merayakan Lebaran
11 September 2009Pagi hari sebelum berangkat ke tempat pembagian, hujan turun dengan lebat. Tetapi hujan lebat bukanlah halangan bagi para relawan untuk memperhatikan kaum papa. Setelah hujan reda, para relawan bergegas memasukkan barang ke mobil.
Upacara Ulambana yang Seharusnya
10 September 2009 Pada tanggal 15 bulan tujuh penanggalan lunar, bagi kebanyakan warga Tionghoa dianggap sebagai hari dimana dibukanya pintu neraka, hantu-hantu yang di neraka semuanya keluar untuk mencari makanan, dan orang-orang yang tidak mengerti akan menyiapkan kurban (hewan-hewan) untuk persembahan, dan juga membakar uang kertas imitasi demi mendapatkan keselamatan.Menghormati Langit, Menyayangi Bumi
09 September 2009“Di masyarakat Tionghoa, bulan tujuh (Imlek) adalah bulan yang istimewa. Karena kurang tahu, bulan tujuh penuh dengan cerita, dianggap sebagai bulan penuh hantu,” kata Chia Wen Yu.
Selamat dari Bencana (bagian 4)
09 September 2009 Ketika Rudi telah kembali dari pasar dan semua relawan berkumpul, Abdul Muis bertanya kepada Adi, “Pak Adi, ini sebelum kita putuskan akan memberikan bantuan kelanjutan, apa ada baiknya kalau kita pergi dulu melihat kondisi di Mangunjaya?” “Iya betul. Langsung aja ya, kita berangkat sekarang,” kata Adi setuju.Selamat dari Bencana (bagian 2)
09 September 2009Hanya dalam hitungan detik guncangan terasa semakin keras. ”Eh iya, lini. Ayo semua keluar!” teriak Wida dari dalam dapur sambil melarikan diri menghampiri ketiga anaknya yang sudah meringkuk di halaman rumah. Bruak... bruak! Bagian belakang rumah Wida kemudian rubuh.