Berita

Program Bakti Sosial 5 KM di Jayapura: Bahagianya Ham Masita Bisa Melihat Kembali

18 Juli 2024
Ham Masita (90) menjadi salah satu peserta operasi katarak yang dilakukan relawan Xie Li Papua. Ini bagian dari Program Bakti Sosial 5 KM, untuk membebaskan masyarakat dari katarak, hernia, dan bibir sumbing dalam radius 5 kilometer operasional Sinar Mas.

Menggengam Setiap Kesempatan untuk Belajar

Menggengam Setiap Kesempatan untuk Belajar

24 April 2018

Rombongan relawan Tzu Chi dari Binjai, Sumatera Utara melakukan kunjungan kasih didampingi relawan Tzu Chi komunitas He Qi Timur ke Tanjung Priok, Jakarta Utara (23/04). Adapun kunjungan ini merupakan pembelajaran bagi relawan tentang bagaimana menjalankan misi amal Tzu Chi.

Menghimpun Cinta Kasih untuk Tzu Chi Hospital

Menghimpun Cinta Kasih untuk Tzu Chi Hospital

24 April 2018
Berbagai kuliner dan jajanan khas lezat yang dijajakan di Pekan Amal Tzu Chi yang berlangsung pada 21–22 April 2018 lalu, tidak terlepas dari tangan-tangan dingin para relawan yang ahli memasak dan juga sumbangsih banyak orang.
Welas Asih Bagi Pasien Katarak

Welas Asih Bagi Pasien Katarak

24 April 2018
Relawan Tzu Chi Sinarmas Xie Li Kalimantan Tengah 1 secara berkala memberikan bantuan untuk operasi katarak kepada 8 orang pasien penerima bantuan. Bantuan operasi bagi 8 pasien katarak tersebut dibagi menjadi 3 kelompok.
Pekan Amal Tzu Chi 2018: Muara dari Kumpulan Cinta Kasih

Pekan Amal Tzu Chi 2018: Muara dari Kumpulan Cinta Kasih

24 April 2018
Terlaksananya Pekan Amal Tzu Chi 2018 bukan hanya sumbangsih dari satu atau dua orang semata. Sebaliknya, pekan amal merupakan kumpulan dari niat baik dan cinta kasih dari berbagai pihak: relawan Tzu Chi, para donatur, dan yang pasti masyarakat umum.
Semangat Insan Tzu Chi dalam Bersumbangsih

Semangat Insan Tzu Chi dalam Bersumbangsih

24 April 2018
Pekan Amal Tzu Chi 2018 yang digelar di Tzu Chi Center Pantai Indah Kapuk Jakarta diramaikan juga dengan sumbangsih para relawan dari luar Jakarta. Di antaranya dari Cianjur Jawa Barat dan Biak, Papua.
Pekan Amal Tzu Chi 2018: Saling Mendukung, Saling Memahami

Pekan Amal Tzu Chi 2018: Saling Mendukung, Saling Memahami

23 April 2018
Jauh dari hiruk pikuk dan keramaian, sumbangsih para relawan di bagian pelayanan ini tak kalah pentingnya. Di dapur, di tempat pemilahan sampah, dan tempat pencucian piring ini ratusan relawan bergerak dalam diam mendukung kelancaran acara Pekan Amal Tzu Chi.
Pekan Amal Tzu Chi 2018: Sekali Mendayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui

Pekan Amal Tzu Chi 2018: Sekali Mendayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui

23 April 2018
Anne Djasa, Dewi Janti, dan beberapa temannya memborong berbagai kebutuhan pokok di Pekan Amal Tzu Chi. Bukan untuk keperluan pribadi, bahan-bahan pokok yang dibeli itu mereka salurkan ke panti jompo. Bagaikan peribahasa sekali mendayung dua tiga tiga pulau terlampaui. Dalam satu kali berbuat kebaikan, mereka sekaligus memberikan manfaat ke banyak tempat.
Pekan Amal Tzu Chi 2018: Senang Menjadi Bagian dari Pekan Amal Tzu Chi

Pekan Amal Tzu Chi 2018: Senang Menjadi Bagian dari Pekan Amal Tzu Chi

23 April 2018
Stan Tzu Chi Padang diserbu pembeli. Sate Padang vegetarian memang sudah tersohor kelezatannya. Tahun ini Tzu Chi Padang menyiapkan 1.700 porsi.
Pekan Amal Tzu Chi 2018: Siapapun Bisa Bersumbangsih

Pekan Amal Tzu Chi 2018: Siapapun Bisa Bersumbangsih

23 April 2018
Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Kosambi turut berpartisipasi dalam kegiatan Pekan Amal Tzu Chi 2018 dengan menjual barang-barang elektronik secondary (bekas). Andi yang memperbaiki barang-barang elektronik ini juga turut berpartisipasi dengan menjaga stan pada hari pertama.
Pekan Amal Tzu Chi 2018: Bahagia dalam Bersumbangsih

Pekan Amal Tzu Chi 2018: Bahagia dalam Bersumbangsih

23 April 2018
Salah satu stan dari komunitas He Qi Utara 1 yang cukup menarik perhatian adalah stan “Ke Ai Phusa Handmade”. Produk di stan ini adalah kerajinan tangan dan yang membuatnya adalah relawan-relawan senior yang sudah berumur 70-80 tahun. 
Pekan Amal Tzu Chi 2018: Saatnya Berbuat Kebajikan

Pekan Amal Tzu Chi 2018: Saatnya Berbuat Kebajikan

23 April 2018
Salah satu keluarga penerima bantuan Tzu Chi turut hadir dalam Pekan Amal Tzu Chi 2018. Hari itu, 22 April 2018, Replan Manik menempuh perjalanan selama empat jam, untuk bisa sampai ke Tzu Chi Center. Replan bertekad, walaupun belum bisa bersumbangsih dalam bentuk dana, tetapi ia bersyukur masih bisa bersumbangsih waktu dan tenaga sebagai wujud terima kasihnya kepada Tzu Chi.
Pekan Amal Tzu Chi 2018: Sumbangsih untuk Tzu Chi Hospital

Pekan Amal Tzu Chi 2018: Sumbangsih untuk Tzu Chi Hospital

22 April 2018

Pekan Amal Tzu Chi tahun 2018 diselenggarakan pada Sabtu dan  Minggu, 21-22 April 2018 di basement Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Pekan amal ini menyediakan beragam kuliner vegetaris dan berbagai  produk lainnya. Hasil penjualan dari kegiatan ini akan digunakan untuk mendukung dana pembangunan Tzu Chi Hospital.

Pertemuan Dua Tokoh Agama Berpengaruh di Dunia

Pertemuan Dua Tokoh Agama Berpengaruh di Dunia

20 April 2018

Ketua PBNU KH Said Aqil Siroj bertemu dengan Master Cheng Yen di Taiwan pada Kamis, 19 April 2018. Kedua tokoh agama berpengaruh di dunia ini membahas soal isu kemanusiaan. “Esensi agama adalah kemanusiaan,” kata KH Said Aqil Siroj.

Menanti Awal yang Baru

Menanti Awal yang Baru

19 April 2018
Menjadi salah satu keluarga yang mendapatkan bantuan renovasi rumah dari Yayasan Buddha Tzu Chi bekerja sama dengan Kopassus, Juminah tak habis bersyukur. Tiga puluh empat tahun sudah Juminah berjuang sendiri membesarkan dan menghidupi 8 anaknya. Tak pernah sedikitpun ia mengeluh karena ditinggal suami.
Menyusun Fondasi Kebaikan di Tegal Alur

Menyusun Fondasi Kebaikan di Tegal Alur

19 April 2018

Pada Rabu, 18 April 2018 relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 1 mengunjungi Masjid Jami Annaniyah yang berlokasi di Tegal Alur, Kali Deres, Jakarta Barat. Kedatangan relawanini untuk bersilaturahmi serta mewakili Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dalam penyerahan bantuan material bangunan.

Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -