Berita

Mewariskan Nilai Vegetarian Melalui Lomba Masak

17 Januari 2025
Jelang tahun baru Imlek, Kelas Budi Pekerti He Qi Tangerang punya acara seru, yakni lomba kreasi masakan vegetarian yang diadakan pada Minggu, 11 Januari 2025. Temanya pun tentang kemeriahan Imlek.

Menenteramkan Batin Korban Gempa

Menenteramkan Batin Korban Gempa

08 September 2009
Kesedihan Rohaya dan istrinya bertambah ketika mengetahui rumah ketiga anak mereka  pun ikut roboh. “Ibu nggak tau udah ini mau tinggal di mana? Nggak ada yang tersisa, rumah ibu dan anak-anak hancur semua,” tutur Kayah lirih.
”Takut Ketiban Rumah”

”Takut Ketiban Rumah”

07 September 2009
Pengungsi yang berada di posko ini tidak hanya yang rumahnya hancur saja, tetapi ada juga yang rumahnya retak-retak sehingga penghuni rumah tersebut merasa takut untuk tinggal di dalam dan memilih mengungsi di posko.
Selamat dari Bencana (bagian 1)

Selamat dari Bencana (bagian 1)

05 September 2009
Menjelang pukul 3 sore, Jajang terbangun dari tidurnya dan segera keluar dari kamar menuju ruang tengah. Tiba-tiba sebuah guncangan yang hebat terjadi. Tanah bergetar, tembok-tembok bergoyangan.
Permainan dan Penghargaan

Permainan dan Penghargaan

04 September 2009
Menyatukan hati dan kebersamaan bagi keluarga besar Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi, demikianlah tema gathering RSKB Tzu Chi pada tanggal 15-16 Agustus 2009 lalu di Java Joglo Lestari, Lembang, Bandung.
Meringankan Derita Korban Gempa

Meringankan Derita Korban Gempa

04 September 2009 Di tempat ini, gempa mengakibatkan 194 rumah hancur, 319 rumah rusak berat, yang mengakibatkan 706 keluarga terpaksa mengungsi di tenda-tenda pengungsian. Warga di desa ini belum memperoleh bantuan dari pihak manapun. Untuk membantu meringankan derita korban, relawan Tzu Chi memberikan bantuan berupa: 1 ton beras, 100 kg kurma, dan 100 bungkus tempe.
Tanggap Bencana Gempa Tasikmalaya

Tanggap Bencana Gempa Tasikmalaya

03 September 2009 Setelah menempuh jarak kurang lebih 130 km (Bandung-Tasikmalaya), para relawan Tzu Chi Kantor Perwakilan Bandung segera berkoordinasi dengan Kodim 0612 Tasikmalaya untuk mengetahui dan mengecek dahulu kondisi di daerah bencana.
Menggalang Hati untuk Korban Topan Morakot

Menggalang Hati untuk Korban Topan Morakot

03 September 2009
Hanya beberapa hari seusai topan melanda Taiwan, insan Tzu Chi di seluruh dunia pun langsung bergerak untuk mengumpulkan dana. Relawan Tzu Chi turun langsung mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk meringankan derita para korban ini. Begitu pula dengan relawan Tzu Chi Surabaya, selain mengumpulkan dana dari relawan dan donatur Tzu Chi, mereka juga mencoba menghimpun dana dari masyarakat Surabaya.
Tonggak Budaya Humanis di STABN Sriwijaya

Tonggak Budaya Humanis di STABN Sriwijaya

01 September 2009 Kerjasama Tzu Chi dengan dunia pendidikan Buddhis berawal dari simposium budaya humanis yang pernah diadakan oleh Tzu Chi yang mengundang para praktisi pendidikan Buddhis. Dalam simposium tersebut, para praktisi pendidikan Buddhis merumuskan bahwa salah satu permasalahan mendesak dan penting dalam pengajaran pendidikan humanis adalah kurangnya sumber daya manusia.
Bukan Siapa, Tetapi Apa yang Dilakukan

Bukan Siapa, Tetapi Apa yang Dilakukan

29 Agustus 2009 Pada hari itu, sebanyak 25 siswa Taman Kanak-kanak Little Rainbow dan 55 siswa dari Sekolah Ehipassiko mengunjungi posko daur ulang guna mempelajari apa yang dinamakan pelestarian lingkungan.
Tekad untuk Terus Bersumbangsih

Tekad untuk Terus Bersumbangsih

25 Agustus 2009 Jumat, 21 Agustus 2009 adalah ketiga kalinya Cun Bie menyerahkan celengan bambu kepada Tzu Chi. Selain celengan yang ia jajakan selama berdagang siomay, Cun Bie juga menyerahkan celengan bambu yang ia miliki di rumah. Ikut bersumbangsih dalam celengan bambu merupakan ungkapan rasa syukur Cun Bie kepada Tzu Chi atas bantuan yang pernah ia terima sebelumnya.
Buah Harapan untuk Santi

Buah Harapan untuk Santi

24 Agustus 2009 Hampir 1,5 tahun Santi menjadi pasien pengobatan Tzu Chi. Sekarang, tak ada lagi cerita Santi tiba-tiba pingsan hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Tak tampak lagi Santi yang berjalan sempoyongan dan tertatih-tatih dengan wajah pucat seraya menyangga payudara kirinya yang membengkak serta mengeluarkan bau anyir.
Kasih untuk Kakek Munadi

Kasih untuk Kakek Munadi

21 Agustus 2009 Penderita stroke ini rata-rata sudah berusia lanjut dan mengalami kesulitan berjalan akibat lumpuh, seperti yang dialami oleh Munadi. Pria sebatang kara yang berusia 60 tahun ini sudah sekitar 5 tahun mengalami kelumpuhan akibat serangan stroke. Pria ini hidup sendirian di sebuah gubuk sederhana di pinggiran sebuah kebun di kawasan Karangrejo Sawah, Surabaya.
Membangun Budaya yang Mencerahkan Dunia

Membangun Budaya yang Mencerahkan Dunia

11 Agustus 2009 “Tzu Chi adalah happy. Setiap hari di Tzu Chi itu happy, happy, dan happy,” ucap Ji  Shou Shixiong, relawan Tzu Chi Malaysia yang selama ini aktif di Indonesia saat sharing tentang budaya humanis Tzu Chi pada Pelatihan Relawan Junior (Abu Putih) I di aula Tzu Chi Bandung pada 26 Juli 2009. Menurut Ji Shou, budaya humanis Tzu Chi adalah budaya yang mencerahkan dunia.
Pasukan Biru Putih Hadir di RS Dustira

Pasukan Biru Putih Hadir di RS Dustira

02 Juli 2009 Lima tahun lalu, ketika buah hatinya lahir, Nana sempat menanyakan kepada bidan desa yang membantu persalinan, kenapa alat kelamin putranya terlihat membengkak? Namun, bidan desa pun malah ikut keheranan dengan kondisi sang bayi. Ketika diperiksakan ke dokter umum, akhirnya Nana mengetahui bahwa putranya itu menderita hernia, dan menganjurkan agar Rio –nama sang bayi– menjalani pembedahan ketika usianya sudah cukup.
Pagi yang Mengukir Cerita Indah

Pagi yang Mengukir Cerita Indah

29 Juni 2009 Selintas, hari ini, 8 Juni 2009, masih saja menyerupai terangnya hari kemarin, namun sedikit kecupan sinar matahari mampu membawa tuturan dan belaian cinta kasih universal membahana ke Panti Wreda Karitas Cimahi. Tepat pukul 08.00 pagi, 17 relawan Tzu Chi Bandung melaju ke panti yang dihuni 35 oma dan 9 opa itu.
Beriman hendaknya disertai kebijaksanaan, jangan hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain hingga membutakan mata hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -