Berita
Tzu Chi Tangerang Bagikan 1.618 Paket Lebaran untuk Warga Banten dan Bogor
27 Maret 2025Dalam menyambut bulan Ramadhan, relawan Tzu Chi di He Qi Tangerang membagikan 1.618 paket sembako untuk membantu warga kurang mampu di Banten dan Bogor.

Dalam Ikatan Jodoh (Bagian II)
16 Oktober 2009 “Dua-duanya sakit apa, Lin?” tanya Watiyem penasaran. “Dua-duanya sakit kanker payudara,” balas Linda. “Ya Allah..! Lah ini bagaimana, Lin?” teriak Watiyem terkejut.
Dalam Ikatan Jodoh (Bagian I)
16 Oktober 2009 Tiga tahun yang lalu adalah masa-masa yang sulit bagi si kembar Mika Sriana dan Maria Rusdiana. Setelah lulus dari sekolah menengah pertama, Maria tidak mampu lagi melanjutkan sekolah lantaran tak ada biaya.
Tonggak Budaya Humanis di STABN Sriwijaya
01 September 2009 Kerjasama Tzu Chi dengan dunia pendidikan Buddhis berawal dari simposium budaya humanis yang pernah diadakan oleh Tzu Chi yang mengundang para praktisi pendidikan Buddhis. Dalam simposium tersebut, para praktisi pendidikan Buddhis merumuskan bahwa salah satu permasalahan mendesak dan penting dalam pengajaran pendidikan humanis adalah kurangnya sumber daya manusia.
Bukan Siapa, Tetapi Apa yang Dilakukan
29 Agustus 2009 Pada hari itu, sebanyak 25 siswa Taman Kanak-kanak Little Rainbow dan 55 siswa dari Sekolah Ehipassiko mengunjungi posko daur ulang guna mempelajari apa yang dinamakan pelestarian lingkungan.
Tekad untuk Terus Bersumbangsih
25 Agustus 2009 Jumat, 21 Agustus 2009 adalah ketiga kalinya Cun Bie menyerahkan celengan bambu kepada Tzu Chi. Selain celengan yang ia jajakan selama berdagang siomay, Cun Bie juga menyerahkan celengan bambu yang ia miliki di rumah. Ikut bersumbangsih dalam celengan bambu merupakan ungkapan rasa syukur Cun Bie kepada Tzu Chi atas bantuan yang pernah ia terima sebelumnya.
Kampus Terbaik bagi Calon Guru Agama
26 Juni 2009 Setahun lalu, relawan Tzu Chi melakukan survei terhadap sejumlah Sekolah Tinggi Agama Buddha di Indonesia, terutama di sekitar Jakarta. “Waktu itu kita melihat di (STABN) Sriwijaya kondisinya masih memprihatinkan, di mana tempat belajar, tempat tidur, tempat cuci, tempat masak, juga tempat beribadah masih jadi satu,” kenang relawan Tzu Chi, Hong Tjhin.
Langkah Bijak Mensyukuri Berkah
04 Juni 2009 Tahun 2008 mungkin menjadi tahun yang penuh ujian bagi Purnomo sekeluarga. Bagaimana tidak, di satu sisi ia telah kehilangan pekerjaan tetapnya sebagai satpam di salah satu pertokoan di Jakarta, dan di sisi lain, anak satu-satunya terkena penyakit yang cukup parah. Bahkan menurut prediksi dokter, Rizky dinyatakan mengidap penyakit kanker tulang yang ganas.
Memulai Pagi dengan Lestari
02 Juni 2009 Sinar matahari belum merata menyapu permukaan jalan. Pohon-pohon besar yang tumbuh rindang di sepanjang jalan Perumahan Gading Serpong, Tangerang, Banten membuat cahaya matahari sulit untuk dapat menerobos masuk. Udara sejuk dan segar menambah semangat para pesepeda berkonvoi memacu sepedanya.
Membangun Karakter Anak Sejak Dini
16 April 2009 Bagian yang menarik dari kegiatan kelas budi pekerti adalah unsur kasih sayang yang dominan dalam setiap kegiatan pengajarannya. Hasilnya secara bertahap diharapkan dapat membentuk karakter anak-anak menjadi lebih baik.
Tangan-tangan Peduli Lingkungan
29 Maret 2009 Udara Minggu siang itu, tanggal 29 Maret 2009, cukup panas, apalagi depo daur ulang Tzu Chi di Summarecon Gading Serpong, Tangerang, Banten yang baru saja diresmikan yang luas bangunannya 315 meter persegi tak cukup menampung ratusan relawan yang sedang memilah sampah-sampah daur ulang.
Menumbuhkan Kesadaran Akan Kebersihan
04 Maret 2009 Enam belas relawan Tzu Chi Tangerang membimbing anak-anak membersihkan ruang kelas dan kamar mandi. “Setiap murid bertanggung jawab terhadap kebersihan kelasnya masing-masing,” kata Komarudin, Kepala SDN Mesjid Priyayi. Diringi alunan lagu Satu Keluarga (Yi Ji A Ren), dengan penuh semangat anak-anak membersihkan ruang kelas mereka masing-masing.
Belajar Berbuat Kebajikan
15 Februari 2009 Acara ini dibuka dengan pertunjukan isyarat tangan Kacang Merah. Lu Lien Chu menjelaskan kepada anak-anak bahwa isyarat tangan ini memiliki makna yang sangat dalam. "Di dalam lagu ini Master Cheng Yen menunjukkan rasa kepeduliannya yang tinggi terhadap anak-anak asuh. Master sangat berharap anak-anak tidak meninggalkan pendidikan mereka, sehingga mereka bisa berhasil dan berguna bagi masyarakat."