Solusi Minyak Goreng Bekas

Tanpa sengaja saat saya membuka salah satu surat elektronik di sebuah jejaring sosial, ada sebuah artikel yang menarik perhatian saya. Artikel itu berjudul “Kemana Saya Membuang Minyak Goreng Bekas?”

Ini kutipan artikel itu:

temen2..kenapa saya tanya cara buang minyak goreng bekas kemana dan bagaimana,
soalnya kan minyak itu gak bisa nyatu sama air..
nah..minyak bagus aja gak bagus kalo jatuh ke air..apalagi yg bekas..bisa2 mencemari sungai/kali...
nah...kalo buangnya ke tempat sampah..sama juga..bingung juga..nantinya sampah2 yg kena minyak itu bukannya jadi gak bisa hancur atau dimanfaatkan ulang?

Keinginan untuk menjalani gaya hidup yang ramah dengan lingkungan memang meminta orang sedikit lebih berpikir panjang soal pemenuhan kebutuhan sehari-hari.Namun hal ini bukanlah pilihan yang mustahil untuk diwujudkan.

Apa yang diungkapkan dalam artikel tersebut memang benar. Biasanya orang akan  membuang minyak goreng bekas pakai begitu saja di saluran pembuangan air (parit), dan itu akan mengakibatkan mampetnya saluran pembuangan karena minyak akan mengeras seperti lilin. Limbah minyak goreng ini juga mencemari tanah yang dilaluinya. Pencemaran tanah akan menyebabkan pori-pori tanah tertutup dan tanah menjadi keras sehingga tidak mampu lagi mendukung aktivitas manusia.

Limbah minyak goreng, di luar dugaan ternyata dapat diproses ulang menjadi barang berguna, yaitu sabun. Dan prosesnya pun cukup sederhana. Langkah-langkahnya ditunjukkan sebagai berikut:

Bahan-bahan:

  1. 1.000 cc minyak goreng (bekas)
  2. 145 gr soda api
  3.  450 cc air
  4. Wadah
  5. Cetakan sabun  

Cara Pembuatan :

  1. Masukkan soda api dan air ke dalam wadah, lalu aduk perlahan-lahan.
  2. Sambil diaduk, masukkan minyak goreng bekas secara perlahan-lahan. Aduk terus larutan itu hingga mengental.
  3. Setelah mengental, masukkan pewarna dan pengharum sesuai keinginan, sambil terus diaduk selama 20 menit.
  4. Tuang larutan ke dalam cetakan sesuai bentuk yang diinginkan.
  5. Diamkan selama 24 jam.
  6. Sabun telah jadi dan dapat digunakan.

An open heart can accommodate the universe; a closed heart can’t even accommodate a drop of water or tiny sand.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -