Tas Cantik dari Sampah Plastik

Plastik merupakan temuan kreatif seorang ahli kimia bernama Leo Hendrik Baekeland pada 1910. Temuan ini memang memberikan hal positif bagi masyarakat karena plastik dewasa ini dapat memberikan nilai praktis dalam penyajian sesuatu. Namun selain nilai positif, plastik juga membawa dampak negatif karena penggunaannya yang cenderung berlebihan. Plastik kini banyak yang menjadi sampah yang teronggok dan menggunung di sembarang tempat. Padahal, sampah plastik ini membutuhkan waktu ratusan tahun untuk dapat terurai secara alami.  Masalah sampah plastik ini semakin kompleks karena tidak banyak yang tahu bagaimana cara memperlakukan sampah rumah tangga ini.

Bagi sebagian besar masyarakat, sampah plastik ini akan dianggap sebagai barang yang tidak berguna yang hanya mengotori rumah, namun bagi mereka yang mengerti dan peduli terhadap lingkungan, sampah ini akan menjadi sesuatu yang bermanfaat. Alih-alih untuk mengurangi volume sampah, para relawan Tzu Chi ini ternyata juga dapat menciptakan karya seni yang indah dan bernilai dengan memanfaatkan sampah kemasan yang sudah tidak terpakai. Salah satunya adalah membuat tas cantik dari kemasan kopi bekas.

 

PRODUK KREATIF. Ada saja yang bisa dilakukan untuk turut ambil andil dalam pelestarian lingkungan, salah satunya adalah dengan memanfaatkan kemasan bekas kopi untuk dijadikan sebagai kerajinan tangan. Selain membantu mengurangi volume sampah plastik, tas dari kemasan bekas kopi ini mampu menambah kreatifitas dan mempunyai nilai keindahan yang tinggi.

Berikut cara pembuatan tas dari kemasan kopi:

Alat dan bahan yang digunakan:

  • Bungkus (plastik) kopi bekas
  • Gunting
  • Kain basah

 

Cara pembuatan:

  • Bersihkan bungkus kopi satu per satu dengan menggunakan kain basah yang sudah tidak terpakai.
  • Setelah itu, gunting sisi atas dan bawah bungkus kopi agar potongannya menjadi rapi.
  • Lipat bungkusan kopi sesuai dengan pola yang ingin dibentuk.
  • Lipatan-lipatan plastik kemudian disambung dan siap dibentuk menjadi tas berdasarkan pola.

 

Let go of affliction and attachment, make every effort to dedicate one’s ability.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -