Sehat Rumahnya, Sehat Hidupnya

Relawan Tzu Chi menyerahkan potongan tumpeng kepada Herman sebagai tanda syukur bahwa rumahnya telah selesai direnovasi. Relawan berharap rumah baru ini bisa membuat kehidupan Herman sekeluarga menjadi lebih baik.


Perhatian relawan Tzu Chi untuk Herman tak pernah putus. Sejak tahun 2012, Tzu Chi membantu menopang kehidupannya pascakecelakaan yang membuatnya tak lagi berdaya mencari nafkah. Kini, sepuluh tahun kemudian, ketika rumah Herman kondisinya semakin mengkhawatirkan, Tzu Chi membantu merenovasinya.

*****

Herman (42) begitu bahagia saat relawan Tzu Chi tiba di rumahnya pada Minggu, 5 September 2021. Kedatangan relawan hari itu untuk membantu Herman dan keluarga membersihkan rumahnya di Penjagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Rencananya, tiga bulan ke depan rumah Herman akan direnovasi.

Lima relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Utara 2 membersihkan rumah Herman. Barangbarang yang sudah tidak terpakai dan yang dapat didaur ulang kemudian dipilah. Relawan juga membantu Herman dan keluarga pindah ke tempat tinggal sementara karena rumahnya akan segera diperbaiki.

Kecelakaan Mengubah Hidup Herman
Herman merupakan salah satu penerima bantuan Tzu Chi sejak tahun 2012. Setengah badan Herman sudah tidak bisa berfungsi dengan baik akibat kecelakaan yang ia alami pada tahun 2009. Untuk berjalan saja, Herman harus berusaha keras. Cobaan hidupnya semakin berat kala istrinya akhirnya pergi meninggalkan ia dan anak semata wayangnya. Herman sementara waktu bertahan hidup dari tabungannya dan dibantu oleh adik yang kebetulan tinggal serumah dengannya.

Kondisi rumah Herman sebelum dibedah, posisinya rendah dan banyak sampah di dalam rumah. Relawan juga membantu memindahkan barang-barang dan sampah yang sudah tidak digunakan lagi sebelum rumah Herman diperbaiki.

“Ada tabungan dari dulu waktu kerja dan dibantu sama adik,” kata Herman. Dua tahun bertahan, lama kelamaan tabungannya pun menipis. Herman mulai bingung harus berbuat apa karena kondisi badannya tidak memungkinkan lagi untuk bekerja. Di tengah kebuntuan, seorang teman menyarankannya mengajukan bantuan ke Tzu Chi Indonesia.

Setelah mengajukan bantuan ke Kantor Tzu Chi Indonesia yang saat itu berada di Mangga Dua Jakarta, relawan pun melakukan survei. Setelah dilakukan survei, permohonan bantuan Herman disetujui dengan pemberian bantuan biaya hidup.

Karena kondisi rumah Herman yang ditinggali bersama saudara-saudaranya sudah mulai rusak, Herman juga mengajukan bantuan perbaikan rumah. Kondisi rumahnya memang cukup memprihatinkan. Selain atap banyak yang bocor, rumahnya juga lebih rendah dari jalan. Jika hujan pasti tergenang air dan menjadi banjir di dalam rumah. “Kalau hujan ya tidak tenang, langsung bangun, karena pasti banjir, rembes dari belakang. Atas juga pasti bocor. Dulu sempat saat hujan pas tidur langsung basah terkena air, akhirnya tidur di teras,” kata Herman lirih.

Meski begitu, saat itu Tzu Chi tidak bisa melanjutkan proses pengajuan bantuan perbaikan rumah karena ternyata surat-surat rumah dan tanahnya tidak lengkap. Sedangkan salah satu syarat untuk pengajuan bantuan perbaikan rumah dari Tzu Chi harus lengkap bukti-bukti kepemilikan tanah dan bangunan. Akhirnya pengajuannya pun ditunda.

Setelah penyerahan kunci, relawan Tzu Chi membantu Herman berjalan memasuki rumahnya yang telah di renovasi Tzu Chi. Kini rumah Herman menjadi rumah yang bersih, sehat, dan terbebas dari banjir.

Pada tahun 2021, setelah beberapa tahun belakangan Herman mengurus kelengkapan surat rumah dan tanahnya, akhirnya pengajuan bantuan perbaikan rumahnya kembali di-update oleh relawan Tzu Chi dan akhirnya disetujui.

“Waktu kita bantu pengobatan dan biaya hidup, mereka sempat mengajukan bantuan untuk memperbaiki rumah, tetapi terkendala dengan surat-surat rumah yang belum lengkap jadi belum bisa dibantu. Sekarang setelah suratsurat lengkap baru bisa diproses,” kata Ayen Rita, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 yang mendampingi Herman.

Pengajuan bantuannya sendiri kala itu hanya memperbaiki atap yang bocor, tetapi setelah melihat kondisi rumah maka diputuskan untuk diperbaiki semuanya. “Dari yayasan (Tzu Chi) bilang sebaiknya diperbaiki semua,” jelas Ayen.

Bahagianya Herman dan Keluarga Tinggal di Rumah Baru
Setelah proses pembangunan sejak bulan September 2021, akhirnya rumah milik Herman selesai direnovasi Tzu Chi. Pada Minggu, 19 Desember 2021, Herman dan keluarga sudah menunggu kedatangan relawan untuk menyerahkan kunci dan pemotongan tumpeng sebagai tanda selesainya renovasi rumah.

Setelah diperbaiki, rumah Herman yang tadinya lebih rendah dari jalan, sering bocor dan tergenang air, kini memiliki wajah baru. “Proses pengerjaannya tiga bulan, kondisi dulu itu kebanjiran, bocor, dan tidak teraturlah. Kondisinya sudah banyak yang rubuh. Kalau sekarang (setelah direnovasi) kondisinya jauh sekali ya, sekarang rumahnya terang, bersih, serta terhindar dari banjir dan bocor,” ungkap Ayen Rita.

Relawan Tzu Chi juga membantu membersihkan rumah baru Herman dan membantu memindahkan barang-barang.

Dalam kesempatan yang sama, relawan Tzu Chi juga menyerahkan kunci serta menggelar syukuran dengan pemotongan tumpeng sebagai tanda bahwa rumah Herman sudah selesai dibedah oleh Tzu Chi.

“Saya sangat senang banget pas masuk. Terima kasih untuk Yayasan Buddha Tzu Chi, sudah membangun rumah saya ini. sekarang saya sudah tidak kehujanan dan kebanjiran. Semoga Tzu Chi terus maju dan relawannya sehat-sehat semua,” ungkap Herman penuh sukacita.

Selain penyerahan kunci dan syukuran bedah rumah, relawan Tzu Chi juga memberikan bantuan kepada Herman dan keluarga berupa ranjang, kasur, piring, gelas, dan perkakas lainnya dari Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi. Sebanyak 10 relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 juga membantu membersihkan rumah yang baru dan membantu mengangkut pemindahan barang dari kontrakan yang dipakai Herman sekeluarga untuk tinggal ke rumah yang baru.

“Dia (Herman) sangat bersyukur, tidak menyangka Tzu Chi bantu renovasi rumah. Saya berharap dengan adanya rumah yang baru ini, mereka bisa hidup lebih sehat, lebih bersih, dan semakin bersemangat ke depannya,” ungkap Ayen, “sehat rumahnya, sehat kehidupannya.”

Penulis: Arimami Suryo Asmoro
Fotografer: Arimami Suryo Asmoro
Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -