Adi Nugroho Tanujaya: Relawan Tzu Chi Jakarta
Semangat Generasi Muda Dalam Membantu Sesama


“Menurut saya kita yang rugi kalau nggak berjodoh (dengan Tzu Chi).”

Saya kenal Tzu Chi itu waktu SMA di Lampung. Ayah saya pernah mengajak saya ikut membantu dalam kegiatan bazar amal yang dilaksanakan oleh relawan Tzu Chi Lampung. Setelah itu ya hanya berlalu saja hingga tahun 2015 saat saya kuliah di Bandung. Jadi waktu itu ada kakak tingkat yang mengajak saya ikut kegiatan bedah buku di Tzu Chi Bandung. Saya pun mengiyakan dan dari situ saya sering diajak ikut berkegiatan lainnya bersama relawan dan diperkenalkan dengan Tzu Ching Bandung.

Akhirnya saya ikut Tzu Ching Bandung dan saat itu kita (Tzu Ching Bandung) ikut membantu kegiatan-kegiatan yang dilakukan relawan disana. Tentunya setelah bergabung di Tzu Chi banyak yang saya pelajari juga. Sebelum kuliah saya itu hanya sekolah, les, dan main jadi tidak pernah berorganisasi. Pertama kali belajar berorganisasi dan mengemban bertanggung jawab ya di Tzu Chi.

Selain berorganisasi, saya juga belajar untuk bisa mengendalikan diri karena sebelumnya saya orangnya sering menyalahkan situasi jika menghadapi sebuah persoalan, intinya kita harus baik dalam mengendalikan emosi. Kegiatan bakti sosial yang dilakukan relawan Tzu Chi itu menjadi kegiatan favorit saya karena kita bisa bekerja sama dengan banyak pihak dan tentunya kerja keras kita bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

Tahun 2018 saya lulus kuliah, lalu pergi ke Tiongkok untuk belajar bahasa Mandarin dan ikut menjadi relawan Tzu Chi juga disana. Ketika pandemi, saya memutuskan pulang ke Indonesia. Setelahnya saya pun coba melamar kerja di Jakarta. Ketika di Jakarta ini saya kemudian direkomendasikan untuk ikut bergabung dengan relawan Tzu Chi di komunitas He Qi Pusat.

Setelah dari Bandung, Tiongkok, dan sekarang di Tzu Chi komunitas He Qi Pusat, pada tahun 2023 kemarin saya dilantik menjadi relawan Calon Komite Tzu Chi. Tentunya dengan naiknya jenjang kerelawanan, bertambah pula tanggung jawab yang saya emban. Saat ini saya dipercaya untuk menjadi Ketua Tunas (wadah untuk relawan muda di Komunitas He Qi Pusat).

Selain aktif dalam kegiatan relawan di komunitas He Qi Pusat, Tunas juga berupaya mengembangkan potensi-potensi relawan muda dengan serangkaian pelatihan. Saya pun merasa bersyukur bahwa di Tunas semuanya bisa saling dukung untuk lebih maju ke depannya dan tentunya juga dengan bimbingan dari relawan-relawan Tzu Chi yang lebih senior di komunitas He Qi Pusat.

Perjalanan saya menjadi Tzu Chi juga tidak lepas dari bimbingan guru kita Master Cheng Yen. Bagi saya beliau itu sangat welas asih dan bijaksana. Master Cheng Yen mendirikan Tzu Chi dan saat ini ada dimanamana pasti relawannya juga mendapatkan banyak manfaat, seperti saya ini hehe. “Jangan meremehkan diri sendiri karena setiap orang memiliki potensi yang tak terhingga.” Saya selalu teringat dengan Kata Perenungan Master Cheng Yen ini karena saya sendiri juga memulai segala sesuatunya dari nol hingga sampai di titik sekarang ini.

Keluarga sempat bertanya-tanya ketika saya menjadi relawan Tzu Chi, apalagi ketika saya memutuskan untuk bervegetaris. Setelah saya ceritakan apa itu Tzu Chi dan seluk beluknya akhirnya keluarga mendukung saya menjadi relawan. Begitu pula di tempat kerja, saya banyak cerita dan ajak teman-teman untuk gabung berkegiatan seperti membantu dalam baksos kesehatan degeneratif. Ada juga teman-teman yang nggak ikut berkegiatan tapi menjadi donator saya.

Sampai detik ini saya bersyukur bisa bertemu dengan Master Cheng Yen, bertemu dengan Tzu Chi. Karena relawan-relawan senior sering bilang Tzu Chi tanpa kita pasti ada saja relawan yang lain menggantikan, tapi kalau kita tanpa Tzu Chi kita kehilangan kesempatan untuk meningkatkan kebijaksanaan, kesempatan meningkatkan belajar, kesempatan untuk berjodoh dengan orang lain, menurut saya kita yang rugi kalau nggak berjodoh (dengan Tzu Chi). Niatnya ya sampai saya masih mampu, saya akan menjadi relawan Tzu Chi.

Kedepannya bersama relawan Tzu Chi di komunitas He Qi Pusat khususnya bersama Tunas kita ingin berkontribusi mengatasi permasalahan-permasalahan anak muda saat ini (Gen Z). Kan belakangan anak-anak muda banyak yang menganggur, tidak punya kemampuan untuk mendukung pekerjaan. Kita berharap relawan yang tergabung punya kesempatan belajar untuk meningkatkan kariernya lewat programprogram yang kita buat. Jadi nggak cuma ikut kegiatan sosial yang dilakukan Tzu Chi saja tapi juga secara karier bisa meningkat.

Seperti yang dituturkan kepada: Arimami Suryo A.
Saat membantu orang lain, yang paling banyak memperoleh keuntungan abadi adalah diri kita sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -