Agianto Agus: Relawan Tzu Chi Palembang
Jangan Menunda untuk Berbuat Kebajikan


“...di Tzu Chi, saya bisa memanfaatkan waktu dengan baik untuk selalu berbuat kebajikan...”

*****

Awal mula mengenal Tzu Chi dari tahun 2012, saat relawan Tzu Chi Palembang mengajak saya mendonorkan darah untuk kebutuhan pasien leukemia. Saat itu saya memang jarang sekali ikut donor darah dan masih ada rasa takut. Kemudian saya coba mencari tahu siapa pasien yang sakit leukemia dan akhirnya saya dapat gambar pasien tersebut.

Setelah melihat fotonya timbul rasa empati yang begitu besar karena pasien leukemia tersebut rambutnya rontok, tubuhnya kurus, dan katanya harus rutin cuci darah, sehingga timbul keberanian saya untuk donor darah agar dapat membantu meringankan penderitaannya.

Pada masa awal saya bergabung di Tzu Chi, saya mengikuti Misi Amal Tzu Chi. Setelah beberapa kali ikut kunjungan kasih, saya pun menjadi relawan pendamping dari salah satu gan en hu (penerima bantuan Tzu Chired) pada kasus pasien gagal ginjal. Setiap minggu, gan en hu tersebut harus melakukan 2 kali cuci darah, saya pun melihat langsung keadaan dan kondisinya. Saya sangat tersentuh, sehingga saya bertekad untuk mendampingi gan en hu tersebut.

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan di Tzu Chi seperti pelatihan relawan, kunjungan kasih, dan lainnya, banyak hal yang saya didapatkan. Dahulu saya yang kesehariannya suka tidak sabar, lambat laun saya mejadi lebih penyabar, jujur, dan tidak ceroboh. Di Tzu Chi, saya paling sering ikut di kegiatan amal karena disana saya dapat langsung melihat orang yang membutuhkan bantuan dan di sisi lain saya pun belajar mensyukuri kehidupan.

Hikmah yang saya dapatkan dengan menjadi relawan di Tzu Chi, saya bisa memanfaatkan waktu dengan baik untuk selalu melakukan kebajikan tanpa menunggu, seperti dulu saat belum mengenal Tzu Chi. Sekarang pola pikir saya sudah tidak seperti dulu, jadi jangan menunda untuk melakukan kebajikan karena kehidupan sangatlah tidak pasti dan tidak kekal.

Melihat sosok Master Cheng Yen, beliau adalah sosok guru semua makhluk yang sangat welas asih dan bijaksana. Banyak sekali pelajaran dari Master Cheng Yen yang bisa membuat kehidupan semua orang menjadi lebih baik. Saya juga selalu ingat dengan salah satu Kata Perenungan Master Cheng Yen yang berkata. “Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya.” Inilah yang membuat saya terus bersemangat untuk terus berbuat kebajikan.

Selama saya menjadi relawan Tzu Chi, keluarga pun juga sangat mendukung. Walaupun dulu saatsaat awal suka komplain karena saya kurang bisa membagi waktu, tapi seiring berjalannya waktu, sekarang saya sudah bisa membagi waktu untuk keluarga dan berkegiatan Tzu Chi, keluarga pun sangat support.

Begitu pula di tempat kerja, jika ada waktu senggang saya akan cerita tentang kegiatan saya di Tzu Chi. Para pegawai sedikit banyak juga sudah mengenal Tzu Chi karena merupakan yayasan sosial kemanusiaan lintas agama, suku, dan ras yang sering berkegiatan untuk membantu sesama khususnya di Kota Palembang.

Jika berbicara sampai kapan mau menjadi relawan Tzu Chi, ya saya terus terang akan bergabung di Tzu Chi selamanya. Walaupun terkadang perjalanan menjadi relawan tidak mulus-mulus saja, baik di keluarga ataupun di komunitas relawan, saya masih memegang tekad awal saya ingin menjadi murid Master Cheng Yen yang baik. Dan kedepannya saya akan selalu berusaha menjadi mata dan perpanjangan dari tangan dari Master Cheng Yen sekaligus memperpanjang barisan relawan dan menginspirasi banyak orang.

Seperti dituturkan kepada Stephen Siega (Tzu Chi Palembang)
Dalam berhubungan dengan sesama hendaknya melepas ego, berjiwa besar, bersikap santun, saling mengalah, dan saling mengasihi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -