Relawan Tzu Chi Lampung: Lita
Giat Menggarap Ladang Berkah
“Ajaran Master Cheng Yen telah banyak mengubah pandangan hidup saya. Beliau telah mengajarkan saya cinta kasih, saling mengasihi, peduli, dan bersikap rendah hati.”
Jodoh saya dengan Tzu Chi terjalin di tahun 2002. Saat itu suami saya yang lebih awal aktif dalam kegiatan Tzu Chi, setiap ada kegiatan suami selalu mengajak saya berkegiatan Tzu Chi di Lampung. Pertama kali ikut kegiatan yaitu ketika mengantarkan pasien ke Jakarta dalam baksos kesehatan. Saat itu Tzu Chi Lampung belum diresmikan, namun kegiatan misi amalnya sudah berjalan cukup baik. Bahkan saat itu Tzu Chi Lampung mengantarkan pasien warga Lampung hingga lima bus untuk mengikuti baksos pengobatan operasi katarak, hernia, dan bibir sumbing.
Di bulan Februari 2007, Tzu Chi Lampung mengadakan baksos kesehatan operasi katarak di Rumah Sakit Bayangkara Bandar Lampung, saya terlibat di bagian konsumsi dalam kegiatan ini. Saya melihat Tzu Chi Lampung sangat membutuhkan banyak relawan dalam berbagai bidang, sehingga saya merasa terpanggil untuk membantu menjadi relawan konsumsi. Sejak itulah saya bergabung dengan Tzu Chi dan aktif di bagian konsumsi.
Saya memutuskan untuk masuk dalam barisan Tzu Chi karena saya merasa Tzu Chi mengajarkan kerendahan hati, cinta kasih, dan saling peduli terhadap sesama. Di yayasan kemanusiaan ini, saya mendapat banyak kesempatan untuk bersumbangsih memberikan perhatian kepada banyak orang yang menderita.
Sejak Juli 2016, saya dipercaya untuk mengemban tanggung jawab sebagai Ketua Harian Tzu Chi Lampung. Tanggung jawab ini merupakan ladang berkah yang sangat berharga bagi saya. Saya bisa belajar memahami karakter banyak orang, belajar mengelola administrasi perkantoran, berbicara di depan orang banyak, sharing bersama relawan, dan menghargai pendapat orang lain.
Setahun kemudian, pada November 2017 saya dilantik menjadi relawan Komite Tzu Chi. Banyak hal yang saya dapatkan dan pelajari selama di Tzu Chi. Ajaran Master Cheng Yen telah banyak mengubah pandangan hidup saya. Beliau telah mengajarkan saya cinta kasih, saling mengasihi, peduli, dan bersikap rendah hati. Ternyata tanpa di sadari ajaran Master Cheng Yen membawa perubahan dalam diri saya dan keluarga. Saya merasa sekarang menjadi orang yang lebih peduli dengan orang lain, menjadi contoh bagi anak-anak saya, termasuk ke suami juga bisa saling memahami satu sama lain.
Sebagai murid Master Cheng Yen dalam barisan relawan Tzu Chi membuat saya harus totalitas menggarap ladang berkah dalam kehidupan ini. Saya berprinsip selama masih ada kesempatan, masih sehat, tenaga masih ada, saya akan terus bersumbangsih dan terus berbagi dengan orang lain. Ketika kita membantu orang lain dalam mengatasi kesulitannya, ini merupakan ladang berkah kebajikan yang tak dapat saya tunda. Saya banyak belajar dari mereka (penerima bantuan). Mereka bisa menjalani kesulitan dalam kondisi sakit, ekonomi yang susah, dan dalam situasi bencana. Dengan adanya mereka (penerima bantuan) menjadi obat kebahagiaan saya ketika tangan saya mampu membantu mereka. Tidak hanya membantu sesama, saya juga terus menyosialisasikan Visi dan Misi Tzu Chi kepada teman-teman dan masyarakat Lampung agar barisan relawan Tzu Chi Lampung semakin panjang. Sebagian besar masyarakat Lampung memberikan tanggapan positif tentang Misi Amal Tzu Chi.
Meskipun tidak banyak yang memiliki kesempatan untuk bergabung ke dalam barisan relawan Tzu Chi, namun sementara ini mereka mendukung dengan menjadi donatur di Tzu Chi Lampung. Kepercayaan para donatur kepada Tzu Chi Lampung telah memberikan semangat tersendiri bagi saya untuk terus giat menggarap ladang berkah.
Dalam bersumbangsih membantu sesama saya selalu mengingat pada salah satu Kata Perenungan Master Cheng Yen yang mengatakan, “Lakukanlah kebajikan dengan tulus, tangani masalah dengan adil, jadilah orang yang memiliki keyakinan, dan perlakukanlah orang lain dengan apa adanya.”
Seperti dituturkan kepada Ivon (Tzu Chi Lampung)