Roslina
Relawan Tzu Chi Pekanbaru : Roslina

Relawan Tzu Chi Pekanbaru : Roslina

Shang Ren (Master Cheng Yen) adalah penyelamat saya. Beliau telah menyelamatkan saya dari tabiat buruk saya. Saya bertekad untuk terus belajar mengikuti langkah Guru dengan mengikuti ajaran-ajarannya.”

Awal jodoh saya dengan Tzu Chi terjalin melalui relawan Tzu Chi bernama Elvana pada akhir tahun 2008, saat saya mengunjungi toko obatnya. Beliau menceritakan tentang Tzu Chi pada saya. Setelah berbincang-bincang ia lalu mengajak saya untuk menjadi donatur Tzu Chi. Saat itu saya berpikir, jika dengan menjadi donatur dapat membantu orang lain, kenapa tidak? 

Kemudian adik Elvana, Asriani, mengajak saya untuk ikut kegiatan pemilahan barang-barang  daur ulang. Asriani juga menjelaskan bahwa hasil penjualan barang-barang daur ulang ini akan dipergunakan untuk membantu orang lain yang membutuhkan bantuan. Semangat untuk membantu orang lain itulah yang mendorong saya untuk ikut memilah sampah-sampah daur ulang di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Pekanbaru. Ternyata kegiatan ini menjadi  langkah awal yang membawa saya terus melangkah di jalan Tzu Chi.

Sebelum bergabung di Tzu Chi, saya adalah orang yang sangat emosional. Karena itu saya sangat berterima kasih kepada Shang Ren, karena ada Tzu Chi maka saya jadi lebih sabar dan pengertian dalam menjalani kehidupan, terutama dengan suami. Penglihatan suami saya kurang bagus, karena itu ia bawaannya suka marah-marah. Dulu, karena saya tidak mau memahami kondisi suami maka ketika ia marah-marah, emosi saya pun terpancing dan membalasnya dengan marah juga. Api dibalas dengan api.

Namun seiring dengan seringnya mengikuti kegiatan Tzu Chi dan menonton ceramah Master Cheng Yen melalui Da Ai TV Taiwan, saya belajar lebih pengertian dan memaafkan. Sekarang kalau suami marah, saya tidak lagi terpancing emosi, karena saya sudah belajar untuk berempati dan mau memahami kondisi suami saya. Selain emosional, saya juga tipe orang yang pendendam. Ketika saya sudah membenci sesorang maka selamanya akan saya benci. Namun sekarang saya mempunyai pemikiran yang berbeda, sangat bodoh jika sampai mendendam. Dengan mendengar ajaran Shang Ren tentang “Empat Sup” Tzu Chi yakni zhī zú (Berpuas diri), gan ēn (Bersyukur), shàn jiě (Berpengertian), bāo róng (Memaafkan). Saya renungkan kata-kata Shang Ren. Memang benar adanya, kemudian saya belajar untuk mempraktikkannya. Sekarang jika ada yang marah, saya tetap gan ēn (Bersyukur) dan bisa bāo róng (Memaafkan). Yang tidak baik, biarkan seperti air mengalir. Yang baik, kita teladani. Saya juga sangat gan  en kepada Shixiong-Shijie di Tzu Chi Pekanbaru yang selalu menyemangati saya.

Relawan Tzu Chi Pekanbaru : Roslina

Mengayuh Berkah Dengan Sepeda Tua

Saya bahagia di Tzu Chi. Saya menganggap semua relawan di Tzu Chi adalah keluarga saya. Ketika saya salah, maka ada Shixiong-shijie yang bisa mengingatkan demi kemajuan saya. Saya sangat gan en ketika ada yang mengingatkan, dan saya juga sangat bersyukur mendapat dukungan penuh dari keluarga. Suami saya masih bisa mengurus dirinya sendiri walau dengan penglihatan yang kurang bagus. Anak-anak saya juga bersedia mengantar saya jika ada kegiatan Tzu Chi. Mereka juga merasakan perubahan dalam diri saya, melihat sosok mamanya yang sekarang sudah tidak mudah emosi lagi.

Saya kemana-mana selalu menggunakan sepeda, seperti ketika saya menggalang hati dan galang dana ke rumah para donatur. Begitu pula ketika saya pergi ke Depo Pelestarian Lingkungan ataupun ke Kantor Tzu Chi Pekanbaru. Saya sudah terbiasa mengayuh sepeda. Walau sepeda saya sudah tua, tapi saya tidak berencana untuk menukarnya. Saya merasa sepeda tersebut masih bisa dipakai. Jika ada kegiatan di malam hari, suami dan anak saya tidak mengizinkan saya keluar naik sepeda, jadi biasanya anak saya yang akan mengantar.

Sejak aktif di misi pelestarian lingkungan, saya menjadi lebih menghargai barang-barang bekas yang masih bisa dimanfaatkan. Di depo, kadang saya melihat banyak barang-barang yang sebenarnya masih bisa (layak) dipakai tapi sudah dibuang orang. Rasanya sayang sekali.

Saya juga rajin nonton Da Ai TV Taiwan karena saya kurang bisa berbahasa Indonesia. Tayangan Ceramah Master Cheng Yen, acara Bodhisatwa Akar Rumput, serial drama kisah nyata, dan acara lainnya sangat menginspirasi dan mengajarkan saya untuk terus belajar memahami ajaran Master Cheng Yen. Bagi saya, Shang Ren adalah sosok pembimbing yang bisa mengarahkan orang-orang untuk berbuat baik. Shang Ren adalah penyelamat saya. Beliau telah menyelamatkan saya dari tabiat buruk saya. Saya bertekad untuk terus belajar mengikuti langkah guru dengan mengikuti ajaran-ajarannya.

Seperti dituturkan kepada Wismina (Tzu Chi Pekanbaru)

Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -