Sukendro: Relawan Tzu Chi Bogor
Belajar dan Terus Belajar di Tzu Chi


“...Menjadi relawan Tzu Chi membuat saya menjadi sosok yang terus belajar untuk lebih baik lagi...”

Saya berjodoh baik dengan Tzu Chi itu pada tahun 2012, waktu itu saya diajak salah satu teman untuk datang ke Kantor Tzu Chi Bogor di Jl. Surya Kencana. Sebelumnya saya sudah mengenal Tzu Chi dan melihat kegiatan relawan Tzu Chi dari beberapa teman dan tayangan DAAI TV.

Saya mulai bergabung menjadi relawan Tzu Chi dari memakai rompi kembang. Pada saat itu tugas saya di Kantor Tzu Chi Bogor adalah menerima barang daur ulang dan melakukan kunjungan kasih ke rumah-rumah pasien yang ditangani khusus oleh Tzu Chi. Mengikuti kegiatan Tzu Chi saya sangat terharu, karena sebelumnya saya hanya tahu kondisi masyarakat yang terlihat dari jalan raya saja. Tetapi di pelosok-pelosok itu masih banyak masyarakat yang sangat membutuhkan dan Tzu Chi mau turun membantu mereka. Disitu saya kagum.

Setelah dua tahun bergabung, di tahun 2014 saya diberi kesempatan menjadi relawan Abu Putih. Sejak saat itu saya mulai aktif mengikuti pelatihan-pelatihan relawan dan kegiatan-kegiatan Tzu Chi, baik di Bogor atau di Aula Jing Si Tzu Chi di Jakarta. Setelah mendapatkan saran dari Inge Shijie (Ketua Tzu Chi Bogor), kemudian pada tahun 2017 saya mengikuti pelatihan relawan Cakom (Calon Komite) dan mulai menggunakan seragam Abu Logo.

Dari Tzu Chi saya banyak belajar bahwa manusia hidup harus bergotong royong, baru hati kita merasa hidup lebih baik karena menolong orang lain. Ketika kita berbuat baik, pasti menuai kebaikan lagi. Sebelum bergabung dengan Tzu Chi, saya memiliki sifat tidak peduli dan cuek. Tetapi setelah bergabung dengan Tzu Chi saya belajar mengikis sifat-sifat buruk saya. Dari Tzu Chi saya juga belajar tentang rasa saling menghormati, toleransi dan disiplin dalam segala hal.

Semua kegiatan dan yang saya pelajari di Tzu Chi berkat sosok Master Cheng Yen. Beliau sangat mulia sekali. Sebagai sosok guru besar, saya merasa beliau adalah Buddha hidup yang ada di depan mata. Banyak sekali hal-hal baik yang bisa kita dapatkan dari Master Cheng Yen. Kita sebagai murid harus mencontoh dan meneladani beliau.

“Dengan alam semesta sebagai ruang belajar, maka setiap orang dan setiap hal atau masalah adalah buku pelajaran dan objek untuk dipelajari.” Itu adalah Kata Perenungan dari Master Cheng Yen yang melekat dalam hidup saya. Dari kata perenungan tersebut saya juga memahami bahwa kita hidup di dunia itu harus terus belajar, belajar, dan belajar

Banyak sekali hal baik yang saya dapatkan di Tzu Chi seperti belajar tentang kebaikan, gotong royong, peribahasa, dan tentunya kata perenungan. Keluarga sangat mendukung saya sejak bergabung menjadi relawan Tzu Chi. Bahkan kedua anak saya akhirnya juga ikut bergabung menjadi relawan Tzu Chi di tahun 2018.

Selain menjadi relawan Tzu Chi, saya juga seorang wiraswasta. Dalam berkegiatan Tzu Chi saya pun harus pintar-pintar membagi waktu antara keluarga, pekerjaan, dan kegiatan kerelawanan. Dalam beberapa kesempatan saya juga mengenalkan Tzu Chi kepada konsumen dan kerabat. Bahkan diantaranya ada yang ikut berdonasi untuk kegiatan Tzu Chi.

Bertahun-tahun menjadi relawan Tzu Chi tentunya membuat saya menjadi sosok yang terus belajar untuk lebih baik lagi. Begitu besar semangat saya di Tzu Chi dan semoga saja Tzu Chi di Kota Bogor terus berkembang ke depannya. Doa saya mudah-mudahan kalo tidak ada aral melintang, seumur hidup saya mau menjadi relawan Tzu Chi.

Seperti dituturkan kepada Arimami Suryo A.

Menghadapi kata-kata buruk yang ditujukan pada diri kita, juga merupakan pelatihan diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -