Sumida: Relawan Tzu Chi Medan
Bersumbangsih Sekaligus Mengembangkan Kebijaksanaan
Kehidupan dunia kerja yang monoton membuat saya bertanya hidup saya ini sebenarnya untuk apa? Hingga saya berjodoh dengan Tzu Chi dan bergabung menjadi relawan untuk menanam lebih banyak berkah.
Ketika bergabung dalam barisan Tzu Chi, saya langsung ikut berbagai kegiatan Tzu Chi. Sebelumnya saya berpikir Tzu Chi itu organisasi yang menolong orang bergerak di bidang sosial. Tapi, setelah masuk barisan Tzu Chi dan memahami ajaran Master Cheng Yen saya merasa tenang dalam menjalankan kehidupan. Jadi saya lebih suka mendalami Dharma-Dharma Buddha yang diajarkan Master Cheng Yen.
Seperti menimba air di sumur, makin sering di ambil airnya semakin jernih airnya. Seperti itulah perjalanan saya bersama Tzu Chi. Dengan mendengar dan memahami ajaran Master Cheng Yen, saya berlatih meningkatkan kebijaksanaa dalam menyelesaikan persoalan dalam hidup saya. Dalam lingkungan keluarga atau pekerjaan selalu ada perbedaan pandangan. Dalam mendalami ajaran Master Cheng Yen ada jalan kebijaksanaannya. Jadi, hati kita terbuka untuk memahami dengan bijak.
Dari ajaran Master Cheng Yen ini saya terus belajar menjadi pribadi yang selalu bersyukur, Zhi zhu, shan jie , bao rong (lapang dada) karena sebelumnya saya tidak tahu rasa bersyukur, hanya selalu mengeluh tentang hidup saja, tetapi sekarang lebih mengerti dan belajar bersyukur. Ketika saya bersama relawan Tzu Chi melakukan survei bantuan khusus, saya melihat langsung dan merasakan banyak orang yang kurang beruntung dari diri saya.
Di Tahun 2016, saya berkesempatan mengikuti ceramah Master Cheng Yen yang membahas Sutra Teratai di pagi hari (Xun Fa xiang) di Jati Junction Kota Medan, Sumatera Utara. Setiap pagi sebelum bekerja saya hadir menghadiri Xun Fa xiang.
Bertekad Menjalin Jodoh Baik
Lalu di tahun 2018, saya bertemu dengan Uman Shixiong, unit pelestarian
lingkungan Tzu Chi di Perumahan Mandala Kota Medan Timur. Saya diminta untuk
mengadakan kegiatan Xun fa xiang di
depo pelestarian lingkungan Perumahan Mandala. Ada kesempatan untuk menyebarkan
Dharma, langsung saya terima. Sejak itu
saya diberi tanggung jawab sebagai Person in Charge (PIC) untuk
kegiatan Xun fa xiang di depo Perumahan Mandala.
Diberi tanggung jawab menjalankan Xun fa xiang saya harus bangun pagi lebih awal karena Xun fa xiang dimulai pukul 06.00 WIB, karena itu saya harus menjemput para peserta satu persatu untuk mendengarkan Dharma Buddha dari ajaran Master Cheng Yen.
Mulanya saya harus menjemput ke rumah mereka masing-masing, namun perlahan para peserta mulai menyerap dan memahami Dharma Buddha ajaran MasterCheng Yen. Merasa sesuai dengan ajaran Master Cheng Yen, minggu-minggu berikutnya mereka datang sendiri tanpa perlu saya jemput lagi. Ajaran Master Cheng Yen selalu saya coba serap dan saya pahami untuk dijalankan. Saya berharap akan lebih banyak lagi relawan Tzu Chi yang mengikuti Xun Fa Xiang.
Kini sudah satu tahun kegiatan Xun Fa xiang di Depo Perumahan Mandala. Master Cheng Yen membahas Sutra Teratai yang sangat susah kita dapatkan, belum tentu di kehidupan mendatang kita bisa mendapatkan ajaran Sutra Teratai ini. Ini merupakan berkah untuk diri saya.
Jadi, saya tetap semangat datang untuk mendengarkan Xun Fa Xiang, walaupun ada beberapa relawan yang berhalangan hadir. Perlahan-lahan, kini pada hari kerja sudah ada belasan orang yang hadir mendengarkan Xun Fa Xiang.
Selain menjadi PIC untuk Xun Fa Xiang, saya juga diberi kepercayaan menjadi Ketua Xie Lie Medan Timur masa periode 2018-2019. Semoga sebagai Ketua Xie Lie ini saya bisa lebih banyak merangkul relawan Tzu Chi dan mendalami Dharma dan ajaran Master Cheng Yen sehingga barisan relawan Tzu Chi Medan Timur semakin panjang, memperoleh kebahagiaan dan semakin bijaksana.
Seperti dituturkan kepada Teddy Lianto
Fotografer: Amir Tan (Tzu Chi Medan)