Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi

Rumah Sakit Tzu Chi dibangun berdasarkan prinsip menghargai jiwa dan mengutamakan kehidupan, dengan misi menjaga kesehatan, menyelamatkan kehidupan, dan mewariskan cinta kasih. Rumah Sakit Tzu Chi juga berusaha mewujudkan pelayanan kesehatan yang berbudaya humanis, berteknologi tinggi, dan bertaraf internasional.

Pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, Master Cheng Yen, bertekad dengan “cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin” menolong orang-orang yang menderita. Dimulai dari Hualien Taiwan, Master Cheng Yen menjalankan misi Tzu Chi untuk menolong semua makhluk. Misi ini berkembang bagaikan aliran jernih yang mengalir ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Hal ini diwujudkan dengan berdirinya Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi di Cengkareng, Jakarta Barat dan Tzu Chi Hospital di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Poliklinik Cinta Kasih Tzu Chi yang terletak di dalam kompleks Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat diresmikan pada tanggal 25 Agustus 2003 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri. Poliklinik ini didirikan sebagai sarana bagi Tzu Chi untuk memberi pelayanan pengobatan dengan biaya terjangkau bagi masyarakat sekitar atau yang kurang mampu. Di masa awalnya, poliklinik ini memberikan pelayanan di bidang pengobatan umum, gigi dan mata. Selain itu, tersedia pula fasilitas radiologi, laboratorium, apotek, dan USG.

Agar dapat melayani masyarakat lebih luas dan maksimal, izin Poliklinik Cinta Kasih Tzu Chi ditingkatkan menjadi status Rumah Sakit (RS) Cinta Kasih Tzu Chi pada tanggal 21 Juni 2006. Dalam masa transisi ini, beberapa fasilitas mulai ditingkatkan secara bertahap. Fasilitas pelayanan yang bertambah antara lain: penambahan ruangan untuk rawat inap sebanyak 31 tempat tidur, dioperasikannya Unit Gawat Darurat (UGD), ruang operasi, poli kebidanan, poli penyakit tulang (Ortopedi), dan poli bedah. Akhirnya pada tanggal 10 Januari 2008, Poliklinik Cinta Kasih Tzu Chi resmi dinyatakan menjadi RS Cinta Kasih Tzu Chi yang beroperasi 24 jam, ditandai dengan acara Soft Opening RS Cinta Kasih Tzu Chi. Keberadaan rumah sakit ini tidak hanya untuk mengobati penyakit, tetapi juga menyediakan pelayanan pengobatan yang paling dibutuhkan dengan segera untuk menyelamatkan jiwa manusia.

Yang menjadi salah satu ciri khas RS Cinta Kasih Tzu Chi adalah dari pelayanan yang berbasis budaya humanis. Untuk menerapkannya, relawan menjadi salah satu pelaksana utama yang penting. Sejak tahun 2009, para relawan pemerhati mulai hadir menjadi jembatan antara tenaga paramedis dan pasien. Kehadiran para relawan ini juga memberikan ketenangan batin bagi para pasien. Sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh relawan pemerhati antara lain membantu perawat mengganti perban luka pasien, menggunting kuku dan mencuci rambut pasien, menyuapi pasien, mengganti seprai, dan membantu persiapan alat medis.

RS Cinta Kasih Tzu Chi terus berinovasi dan berkembang dalam kualitas pelayanannya. Salah satunya diwujudkan dengan diraihnya predikat Paripurna (Bintang 5) dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) pada tanggal 8 Juli 2019. Penilaian untuk akreditasi ini didasarkan pada Standar Pelayanan yang berfokus kepada Pasien, Standar Manajemen Rumah Sakit, Keselamatan Pasien, dan Sasaran Milenium Developtment Goals.

Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -