dr. Donny G. Picauly menjelaskan pentingnya menjaga gizi anak sejak dini untuk mencegah stunting. Dr.Donny menyampaikan bahwa selain berdampak pada pertumbuhan anak yang tidak maksimal. Selain itu, stunting juga dapat menyebabkan seseorang mengalami penurunan kemampuan intelektual, terkena penyakit degeneratif, rentan terhadap penyakit, bahkan dapat menyebabkan kematian.
” Adanya keluarga yang sehat, baru ada masyarakat yang baik, masyarakat yang baik akan menciptakan negara yang baik pula”
(Kata Perenungan: Master Cheng Yen)
Data Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) menunjukkan prevalensi balita kurang gizi kronis (stunting) di tahun 2018 mencapai 30,8 persen. Artinya satu dari tiga balita di Indonesia mengalami stunting. Indonesia sendiri merupakan negara dengan beban anak stunting tertinggi ke-2 di Asia Tenggara dan ke-5 di dunia.
Data tersebut mengingatkan kita bahwa penyelesaian kasus stunting bukan hanya tugas pemerintah, namun tugas seluruh masyarakat Indonesia. Siapa pun kita, berapa pun besar peran kita akan sangat membantu perbaikan generasi anak bangsa.
Sadar akan pentingnya pencegahan stunting bagi anak-anak bangsa, relawan Tzu chi Cabang Sinar Mas Xie Li Lampung melakukan penyuluhan pencegahan stunting yang didampingi oleh dr. Donny G. Picauly.
Warga Desa Batu Ampar antusias datang untuk mendapatkan penyuluhan dari dr. Donny tentang pemberian asupan gizi yang benar untuk anak-anak balita.
“Ada yang sudah tahu apa itu stunting?” tanya dokter membuka sesi penyuluhan di Desa Batu Ampar. “Stunting atau sering disebut tumbuh kerdil itu kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam seribu Hari Pertama Kehidupan (HPK),” tutur dr. Donny.
dr. Donny menjelaskan tentang pentingnya seribu HPK, dampak, penyebab, dan pencegahan stunting, serta pola pengasuhan anak sesuai umur. dr. Donny mengingatkan bahwa kedua orang tua memiliki peran penting dalam pencegahan stunting.
“Semua orang tua punya peran, bukan hanya Ibunya saja yang berperan, bapak-bapaknya juga harus ikut berperan,” ucap dr. Donny.
Stunting berdampak pada pertumbuhan anak, seperti tinggi badan yang tidak maksimal. Selain itu,
stunting juga dapat menyebabkan seseorang mengalami penurunan kemampuan intelektual, terkena penyakit degeneratif, rentan terhadap penyakit, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Relawan Tzu Chi Dharma Wanita Tzu Chi Xie Li Lampung memberikan dengan rasa hormat kepada Ibu-Ibu yang menghadiri penyuluhan pencegahan stanting.
Hendi Apriyadi Kepala Desa Batu Ampar juga memberikan penyuluhan kepada warga yang hadir bahwa ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pencegahan stunting, yakni perbaikan pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih.
Pemerintah desa dalam hal ini sudah merealisasikan program Mandi Cuci Kakus (MCK) sehat sebagai salah satu upaya pencegahan stunting. “Adanya kegiatan penyuluhan ini kami sangat berterima kasih, sehingga warga kami semakin paham dan memperhatikan gizi anak-anak mereka,” Ungkap Hendi.
Kegiatan penyuluhan kesehatan anak oleh relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas Xie Li Lampung ini bertepatan dengan pelaksanaan pos yandu yang rutin dilakukukan setiap bulan di desa.
Relawan Dharma Wanita Xie Li Lampung berkesempatan untuk berfoto bersama dengan dengan warga Desa Batu Ampar.
Para ibu-ibu yang membawa anak balitanya sangat antusias datang sebelum acara dimulai. Para ibu-ibu dan bapak-bapak hadir lebih awal dari jadwal yang di tentukan. Para warga yang hadir juga aktif berdiskusi terkait stunting dan juga pembahasan mengenai isu obat sirup untuk anak yang sedang marak saat ini.
Pada akhir penyuluhan relawan Dharma Wanita Tzu Chi Xie Li Lampung bersama para kader posyadu membagikan makanan tambahan untuk para balita di Desa Batu Ampar. Para relawan, kader posyandu, dan Kepala Desa Batu Ampar berharap penyuluhan ini dapat diambil manfaat ilmunya dan diterapkan kepada anak-anak.
Editor: Anand Yahya