"Being a Video Story Teller"

Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Juliana Santy

fotoStephen Ang Shixiong (seragam biru putih) tengah sharing tentang tentang cara pengambilan gambar melalui camera video kepada relawan lainnya dalam Gathering Relawan 3 in 1 pada tanggal 28 Januari 2012.

Pada tanggal 28 Januari 2012 diadakan pelatihan bagi relawan dokumentasi yang biasa disebut Relawan 3 in 1 pada pukul 15.00 WIB di Aula Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat. Ini merupakan gathering keempat yang dilakukan oleh 3 in 1. Pada pertemuan pertemuan sebelumnya, 3 in 1 yang terdiri atas foto, video dan tulisan ini telah membahas tentang foto dan teknik wawancara, oleh karena itu pada pertemuan kali ini dibahas mengenai video dengan tema “Being a Video Story Teller” yang dibawakan oleh Tim Humanitarian Production DAAI TV.

Acara dimulai dengan penjelasan singkat yang dibawakan oleh Elisa Tsai yang menjabat sebagai Dept. Head Humanitarian di DAAI TV Jakarta. Ia menjelaskan kepada 23 relawan yang hadir mengapa harus menjadi relawan 3 in 1— terutama di video— karena Master Cheng Yen berharap agar budaya humanis Tzu Chi dapat tersebar semakin luas sehingga aliran jernih dapat memenuhi dunia ini dan semangat cinta kasih universal dapat tertanam di hati setiap manusia. “DAAI TV menjadi mata dan telinga Master Cheng Yen,  namun tidak cukup jika hanya mengandalkan DAAI TV saja,” jelasnya, karena itu juga dibutuhkan kontribusi dari relawan 3 in 1 di Indonesia.

Lalu setelah itu ditampilkan sebuah video tentang pemberkahan akhir tahun yang dibuat oleh salah satu relawan 3 in 1 He Qi Utara: Stephen Ang Shixiong. Dari video terlihat bahwa gambar diambil dari beberapa sudut yang berbeda dan tentunya orang yang melihat akan mengira ada beberapa kamera yang merekam dari berbagai sudut. Namun nyatanya hanya satu kamera dan satu orang yang merekam video tersebut. Hal tersebut dapat ia lakukan karena pemberkahan akhir tahun kali ini berlangsung sebanyak 4 sesi, dan di setiap sesi ia akan berada di satu sudut untuk merekam secara penuh dan di sesi berikutnya ia akan berpindah sudut (tempat).

foto    foto

Keterangan :

  • Elisa Tsai, Dept. Head Humanitarian di DAAI TV Jakartamenjelaskan mengapa harus menjadi relawan 3 in 1 (video) (kiri).
  • Sabtu 28 Januari 2012, sebanyak 23 relawan 3 in 1 yang berasal dari 4 He Qi (Barat, Timur, Utara, dan Selatan) mengikuti pelatihan video (kanan).

Stephen juga sharing tentang pengalamannya selama menjadi relawan 3 in 1. Saat awal bergabung dengan relawan 3 in 1, ia bertanya kepada Henry Tando, Koordinator Relawan 3 in 1 di wilayahnya (He Qi Utara), bagaimana cara untuk mengembangkan 3 in 1, dan ia pun mendapatkan jawaban, “Jangan pusing, jalankan saja. Intinya kalaupun cuman ada satu dua orang, baik itu di foto, artikel ataupun video, selama kita bertekad dan mau meluangkan waktu kita untuk Tzu Chi, ya kita jalankan saja. Semoga dengan kita jalankan, banyak mata yang melihat dan mendengar, dan semoga suatu saat mereka dapat terinspirasi. Seperti kata Master Cheng Yen, Relawan 3 in 1 itu bukan hanya untuk relawan yang bisa foto atau tulis, tetapi semua insan Tzu Chi sebenarnya adalah relawan 3 in 1 karena mereka semua layak dan patut untuk mencatat jejak langkah Tzu Chi di Indonesia,” jelas Stephen kepada semua relawan yang hadir.

Usai itu Chandra Wijaya, cameraman Humanitarian DAAI TV menjelaskan secara singkat tentang bagaimana membuat video story teller yang baik dan bagaimana kita dapat menggunakan kamera kita untuk dapat menghasilkan sebuah karya yang dapat menginspirasi orang lain. Ia juga menjelaskan apa yang dibutuhkan untuk menjadi video story teller. "Yang pertama kita harus punya rasa ingin tahu, harus mempunyai jiwa jurnalis, yaitu jiwa mencatat, yang ketiga adalah tidak pernah menyerah dan objektif, serta bisa berinteraksi dengan narasumber dengan menjadi bagian dari narasumber," ucapnya. Selain itu Chandra juga menjelaskan secara singkat mengenai teknik-teknik dasar penggunaan kamera dan pengambilan gambar video yang baik.

foto  foto

Keterangan :

  • Pelatihan yang bertema "Being a Video Story Teller" ini pun dilengkapi dengan praktik langsung ke lapangan (kiri).
  • Diharapkan melalui pelatihan ini semakin banyak relawan yang termotivasi untuk ikut serta menjadi relawan 3 in 1. (kanan).

Agar dapat melengkapi pengetahuan yang didapat, maka setelah mendengarkan penjelasan singkat tentang kamera, relawan pun langsung diajak untuk praktik langsung ke lapangan untuk belajar mengunakan kamera dan bagaimana mengambil gambar video yang baik bersama dengan tim dari DAAI TV dan relawan 3 in 1. Mereka terbagi menjadi 3 kelompok kecil. Ada yang melakukan praktik di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, RSKB Cinta Kasih Tzu Chi, dan sekitar area Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Selama 30 menit mereka belajar praktik langsung.

Para relawan yang hadir sebagai peserta mendapatkan banyak wawasan baru yang dapat mereka terapkan dan mereka juga merasa bahwa pelatihan ini dibutuhkan oleh relawan, salah satunya adalah Stephen sendiri, “Sangat bahagia bisa berkumpul bersama relawan 3 in 1 dari semua he qi. Gathering ini memang sangat dibutuhkan oleh relawan. Mungkin ini masih termasuk tahap awal, namun dengan adanya pelatihan seperti ini  secara terus menerus, maka mungkin mereka bisa terinspirasi,” tuturnya sembari memberikan semangat kepada relawan 3 in 1 lainnya.  

  

Artikel Terkait

Membulatkan Tekad di Jalan Tzu Chi

Membulatkan Tekad di Jalan Tzu Chi

01 April 2013
Dengan membawakan materi "Menggalang Hati" Johnny Shixiong memaparkan kesulitan-kesulitan yang mungkin dialami oleh para relawan dan memberikan pemahaman serta cara-cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi kesulitan tersebut.
Suara Kasih: Demi ajaran Buddha

Suara Kasih: Demi ajaran Buddha

26 Juli 2011
Untuk membuat kelima petapa ini paham akan kehidupan manusia dan hubungan manusia dengan dunia ini, Buddha membabarkan tentang  Empat Kebenaran Mulia.
Dalam Masa Penuh Kekacauan diperlukan Pertobatan Besar

Dalam Masa Penuh Kekacauan diperlukan Pertobatan Besar

25 April 2013 Namun bedah buku yang satu ini berbeda karena diadakan di hari Minggu dan juga di pagi hari, jadi bagi relawan yang kesulitan untuk hadir pada kegiatan bedah buku weekdays, bedah buku ini adalah kesempatan yang baik dan tentunya ditunggu-tunggu.
Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -