“Bukan Hanya Kita yang Merasa, Tapi Semua Orang Merasakanâ€
Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Juliana Santy
|
| ||
Pada tanggal 24 Maret 2014, enam orang relawan Tzu Chi Jakarta kembali ke Manado untuk melakukan survei bantuan berupa material bangunan yang dibutuhkan warga yang rumahnya rusak sedang dan ringan. Di keesokkan harinya, yaitu 25 Maret, sejak pukul 8 pagi hingga pukul 6 sore, relawan berkeliling di wilayah Tikala Baru bersama dengan kepala lingkungan untuk melihat rumah-rumah warga yang akan diberikan bantuan bahan bangunan. Dari sana relawan menentukan kira-kira bahan material bangunan apa saja yang dibutuhkan oleh warga, seperti kayu, triplek, semen, seng, cat, batu bata, dan lainnya. Memang banjir telah berlalu lama, wilayah lingkungan sekitar juga mulai tampak normal, namun jika melihat ke dalam rumah-rumah tertentu, hampir sebagian besar keadaan di dalam rumah mereka masih sangat memprihatinkan. Tembok-tembok yang masih diwarnai lumpur, kayu-kayu yang lapuk, hingga atap rumah yang langit-langitnya hancur. Beberapa di antara mereka juga ada yang harus berbagi satu ruangan untuk tidur beramai-ramai karena bagian rumahnya yang lain hanyut terbawa banjir.
Keterangan :
Sebenarnya pemerintah menyediakan bantuan untuk warga yang rumahnya rusak berat dan sedang, namun kapan bantuan akan sampai di tangan warga, tak ada yang tahu, sedangkan warga memerlukan rumah yang layak disebut sebagai tempat berlindung. Untuk itulah relawan datang menawarkan bantuan. Sebelumnya relawan akan bertanya, apakah mereka akan tetap memilih bantuan bahan material yang disediakan oleh Tzu Chi atau tetap menunggu bantuan pemerintah saja.
Keterangan :
Dari setiap tempat yang dikunjungi relawan, sebagian besar memilih bantuan yang ditawarkan oleh Tzu Chi, mengapa? Padahal bantuan dana yang akan diberikan pemerintah lebih besar. Ternyata apa yang relawan lakukan bersama warga selama ini telah menimbulkan rasa kepercayaan dari warga sehingga mereka memilih Tzu Chi, dan mereka juga ingin merenovasi rumahnya lebih cepat agar dapat tinggal dan berlindung dengan aman di dalamnya.
Keterangan :
“Memang ada banyak bantuan, tapi yang paling nyata itu dari yayasan Buddha Tzu Chi. Itu tertuju sama kita langsung. Nggak bisa terhitung bantuan dari mana saja, tapi kalo dari yayasan dia langsung turun dan layananin kita. Kita tahu Yayasan Buddha Tzu Chi memberikan bantuan untuk kita itu dari hati,” ucap Susi salah satu warga yang rumahnya di survei oleh insan Tzu Chi. Ia merasa bersyukur atas bantuan dan perhatian yang diberikan oleh relawan. “Bukan hanya kita yang merasa, tapi semua orang merasakan,” tambahnya dengan penuh semangat. Keindahan kehidupan di dunia ini dapat terbentuk bila setiap orang dapat mencurahkan cinta kasih dan perhatiannya bagi sesama. Kegiatan ini akan dilanjutkan lagi oleh relawan pada hari Rabu, 26 Maret 2014. | |||
Artikel Terkait
37 Faktor Pendukung Pencapai Pencerahan
16 Desember 2013 Dengan mempelajari 37 Faktor Pendukung Pencapai Pencerahan, diharapkan dapat menumbuhkan kebijaksanaan pada diri masing–masing dan mampu mengendalikan hati.Bumi Biru, Rumah Kita Bersama
04 November 2010 Bumi adalah tempat tinggal kita bersama, bumi adalah rumah kita. Seperti halnya kita menjaga rumah kita sendiri agar nyaman dan tetap dalam kondisi baik untuk jangka waktu yang lama, begitu pula kita harus menjaga bumi, tempat tinggal kita bersama agar terasa nyaman dihuni hingga anak cucu kita. Begitulah pesan yang ingin disampaikan kepada anak-anak Ai De Xi Wang pada kegiatan tanggal 10 Oktober 2010 yang lalu.Memberi Kehangatan Batin untuk Oma dan Opa
26 April 2017Perhatian relawan Tzu Chi kepada oma dan opa penghuni panti jompo tak pernah terhenti. Kasih sayang yang diberikan mampu mengobati hati para penghuni panti jompo, yang rindu akan kehadiran anaknya. Seperti pada Kamis, 20 April 2017, Relawan Tzu Chi Bandung menyambangi Panti Wreda Karitas di Cimahi Selatan.