“Di Mana Ada Kesulitan Di Situ Akan Datang Tangan Tuhan”

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya
 
foto

Para relawan Tzu Chi Jayapura termasuk para suster Katolik memperagakan bahasa isyarat tangan dengan judul Satu Keluarga di depan para warga Hamadi Jayapura.

Pembagian beras cinta kasih Tzu Chi bagi masyarakat membutuhkan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia digelar pada tanggal 29 Mei 2008 di halaman parkir PTC Entrop, Jayapura. Acara pembagian beras yang melibatkan sekitar 60 relawan lokal ini juga dihadiri oleh Walikota Jayapura Drs. M. R Kambu M.Si. Hari itu, sejumlah 200 karung beras dibagikan kepada warga kurang mampu di Kampung Nelayan, Kelurahan Hamadi, Jayapura.

Acara yang dibuka dengan pembacaan doa oleh Suster Katolik Antonia ini berjalan dengan suasana kekeluargaan. Para relawan Tzu Chi berbaur dengan warga yang hadir. Dalam kesempatan itu para relawan Tzu Chi yang berasal dari Jayapura, Makassar, dan umat Katolik setempat membawakan bahasa isyarat tangan Satu Keluarga.

Dalam sambutannya Walikota Jayapura mengatakan bahwa pembagian beras di Hamadi ini sangat membantu masyarakat yang membutuhkan. Beliau juga memandang pembagian beras ini benar-benar tepat sasaran karena relawan Tzu Chi langsung turun ke lapangan dan melihat sendiri kehidupan warga.

Lebih lanjut Walikota menambahkan, “Kita bersyukur karena pada hari ini Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang mempunyai misi yang sangat mulia yaitu menyebarkan cinta kasih universal tanpa batas, artinya tidak melihat batas negara, batas suku bangsa, batas orang yang kaya dan miskin, semua bersatu dengan cinta kasih mereka yang mampu berbagi dengan mereka yang kurang mampu. Dan itulah yang terjadi pada hari ini, oleh karena itu kita patut mensyukuri kasih dan cinta-Nya yang mengetuk hati Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia untuk berbagi kasih kepada kita yang ada di Papua khususnya di Jayapura ini.”

foto  foto

Ket : - Walikota Jayapura Drs.M.R.Kambu M.Si menyalami para relawan Tzu Chi yang menyambutnya saat tiba
           di lokasi pembagian beras.(kiri)
         - Suster Antonia memimpin doa sebelum acara pembagian beras dimulai. Biarawati Katolik ini bersungguh
           hati mendukung kegiatan Tzu Chi yang dinilainya lintas ras, agama, dan bangsa. (kanan)

Dalam kesempatan itu Walikota juga berpesan kepada warganya  agar pembagian beras ini dipergunakan sebaik-baiknya, jangan sampai diperjual belikan, “Pemberian beras ini yang diberikan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi patut kita syukuri untuk kepentingan kita sendiri, jangan ditukar atau barter, mengingat harga kebutuhan pokok saat ini naik karena harga Bahan Bakar Minyak yang naik. Jadi manfaatkan bantuan beras ini dengan sebaik-baiknya.”

Pembagian beras ini diawali pemberian simbolis oleh Walikota Jayapura Drs. M. R. Kambu M.Si dilanjutkan oleh para relawan Jayapura, antara lain Herry Pirrono yang mendukung terlaksananya acara pembagian beras ini di Papua. Tak luput dari perhatian para relawan Tzu Chi, warga lansia dan ibu-ibu yang tidak sanggup membawa beras berbobot 20 kg tersebut. Dengan cekatan relawan Tzu Chi mengangkat karung-karung beras tersebut hingga ke pinggir jalan raya, karena tidak mungkin para relawan membawakan hingga ke rumah karena jarak pembagian beras ke rumah warga harus ditempuh dengan angkutan umum. Untunglah angkutan umum di tempat tersebut sangat banyak dan mudah didapat.

foto  foto

Ket : - Walikota Jayapura secara simbolis memulai pembagian beras dengan menyerahkan satu karung beras
           berbobot 20 kg kepada warga Hamadi dengan penuh sukacita. (kiri)
         - Dengan antusias para relawan Jayapura membantu warga mengangkat karung beras dengan penuh
           kegembiraan. (kanan)

Ada warga yang tercengang dengan tingkah laku para relawan Tzu Chi saat pembagian beras. Mereka heran karena baru kali pertama dalam pembagian beras, dibagikan sebanyak satu karung, biasanya hanya 5 kg saja. Ditambah lagi di pintu keluar para relawan Tzu Chi mengucapkan terima kasih kepada para warga sambil membungkukkan badannya,  apalagi para relawan Tzu Chi tidak segan-segan mengangkat karung beras tersebut hingga naik ke angkutan umum. “Puji Tuhan, Bapak sudah, tidak usah diangkat berasnya,” ujar Margareta yang membawa anaknya Robert (2). “Semoga Tuhan memberkati Bapak,” lanjutnya.

Margareta adalah salah satu warga Hamadi yang menerima bantuan beras cinta kasih dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Ia tinggal dalam satu rumah diisi oleh 3 keluarga serta orangtuanya, seluruhnya berjumlah 15 orang dalam satu rumah. Memang di kampung nelayan tersebut rumah-rumah yang berada di atas laut berukuran besar dan panjang ke belakang, namun dalam satu rumah rata-rata dihuni oleh beberapa keluarga. Margareta sangat bersyukur dengan pembagian beras tersebut walaupun beras yang diterimanya akan bertahan hanya 2 minggu saja. Namun ini pun dapat menghemat pengeluaran belanjanya. Suaminya adalah seorang nelayan, sementara Margareta menjual ikan-ikan hasil tangkapan suaminya di pasar Hargapura dengan penghasilan Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu per hari.

foto  

Ket : - Margareta terkejut melihat sikap para relawan. Istri nelayan ini mendoakan para relawan yang memberikan
           beras dan membawakannya hingga menaiki angkutan umum.

Menurut koordinator pembagian beras ini, dr Gunawan, pembagian beras ini adalah kali pertama yang dilakukan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. “Ini adalah tahap awal, kita pilih di Kelurahan Hamadi Jayapura. Selanjutnya ada dua kelurahan lagi yang akan kita bagi kembali,” ujarnya.

Dengan adanya pembagian beras ini adalah tahap awal agar para relawan mengenal baik warga dan saling berinteraksi dengan mereka. Selanjutnya mungkin ada pekerjaan lain untuk relawan Tzu Chi seperti kunjungan ke panti jompo ataupun kegiatan pengobatan gratis seperti yang sudah ditawarkan Rumah Sakit TNI Jayapura dan Ikatan Tenaga Kesehatan Katolik. Semoga jodoh Tzu Chi terus berlanjut di Jayapura.

 

Artikel Terkait

Bersumbangsih di Desa Sukamandang, Kalimantan Tengah

Bersumbangsih di Desa Sukamandang, Kalimantan Tengah

06 Juli 2018
Pada 12 Juni 2018, Relawan Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Kalimantan Tengah 4 yang berada di wilayah Sungai Ayawan Estate bergerak untuk memberikan paket bantuan bagi keluarga yang membutuhkan di sekitar Desa Sukamandang, Kalimantan Tengah. Enam orang relawan bersama menuju ke sana.
Bantuan APD untuk Saudara Kita di Tanah Rencong Aceh Timur.

Bantuan APD untuk Saudara Kita di Tanah Rencong Aceh Timur.

26 Juni 2020

Pada 22 Juni 2020, Tzu Chi Medan menyalurkan bantuan APD kepada Pondok Pesantren Nurul Ulum Peureulak di Aceh Timur. Bantuan diserahkan ketua Yayasan Buddha Tzu Chi kantor cabang Medan, Su Pun Wui kepada pimpinan Pondok Pesantren Nurul Ulum Peureulak,  Badlisyah di kantor Tzu Chi komplek Cemara Asri Medan.

Tiga Kata Penuh Makna

Tiga Kata Penuh Makna

16 Februari 2017
Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengangkat sebuah materi Tiga Kata Penuh Makna (Tolong, Maaf, dan Terima Kasih). Ketiga kata tersebut merupakan kata yang harus sering diucapkan karena akan membawa manfaat dan memberi dampak kebaikan yang besar pada diri kita dalam kehidupan sehari-hari.
Orang yang mau mengaku salah dan memperbaikinya dengan rendah hati, akan mampu meningkatkan kebijaksanaannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -