“Duo Yong Xinâ€
Jurnalis : Erli Tan (Heqi Utara), Fotografer : Anand Yahya
|
| ||
Di Gedung 2 itulah sejak tanggal 31 Juli 2012 lalu, di salah satu ruang meeting yayasan berkapasitas ±50 orang di lantai 5, oleh tim Budaya Humanis Tzu Chi Taiwan diadakan Pelatihan 3 in 1 secara teleconference (melalui koneksi internet). Bahan dan materi pelatihan disiarkan langsung dari pihak Taiwan melalui internet. Selain Indonesia, terdapat juga peserta dari negara lain yang sama-sama mengikuti kelas ini, di antaranya ada Malaysia dan Singapura. Kelas ini terbagi menjadi tiga, sesuai dengan namanya 3 in 1, ada kelas Skrip, kelas Foto, dan kelas Video. Kelas yang diadakan di hari Selasa, Rabu, dan Kamis ini dimulai pukul 18.00-20.00 WIB, dan tiap kelas ada 6 kali pertemuan. Para peserta dihimbau agar bisa mengikuti ke-6 pertemuan agar ilmu yang didapat lebih lengkap sehingga lebih bermanfaat dalam praktiknya. Baik skrip, foto, maupun video, setiap materi yang disajikan selalu dimulai dari teknik-teknik yang paling dasar, namun juga tidak bertele-tele. Seperti saat kelas foto yang pertama pada tanggal 1 Agustus 2012 lalu, para peserta yang berjumlah 34 orang di-refresh kembali mengenai cara memegang kamera yang baik dan benar, penggunaan baterai kamera, pemakaian timer, pengaturan resolusi foto, cara mengatasi red eye, hingga penyimpanan file hasil foto. Walaupun teknik-teknik dasar, namun sangat penting untuk diperhatikan, agar timbulnya masalah saat meliput dapat dihindari. Melalui teleconference, sharing yang dibawakan oleh Zhen Shixiong di Taiwan dan diterjemahkan oleh Agus Rijanto Shixiong ini, selain ditampilkan dalam slide PPT juga disajikan dalam bentuk video, sehingga lebih mudah dimengerti. Banyak tips dan masukan yang bisa didapat dari sharingnya.
Keterangan :
Pada sesi tanya jawab, ada pertanyaan apakah hasil foto boleh diedit? Menurut Zhen Shixionguntuk hasil foto kegiatan Tzu Chi sebaiknya tidak diedit lagi. “Bila kita bisa sekali foto langsung bagus hasilnya, mengapa mau dua kali kerja dan edit lagi di komputer? Bukankah ini sangat mubajir?” ujarnya. Lagipula bila foto diedit maka sudah kurang mencerminkan kebenaran (zhen). Selain itu ia juga menganjurkan untuk memproteksi foto dalam kamera agar resiko terhapus dapat dihindari. “Sebaiknya foto langsung ditransfer ke komputer sehingga tidak bisa hilang akibat terhapus.” Lantas bagaimana bila saat memindahkan file dari kamera ke komputer tidak hati-hati dan file terhapus/rusak? Apa yang harus dilakukan untuk menghindari hal tersebut? Zhen Shixiong menjawab, “Seperti yang dikatakan Shangren (Master Cheng Yen) yaitu 3 kata, kita harus duo yong xin, harus sepenuh hati dan konsentrasi dalam melakukan apapun, sehingga file tentu tidak akan terhapus.” Duo yong xin, tiga kata ini memang sudah sangat sering terdengar melalui ceramah Master Cheng Yen setiap harinya. Bukan hanya saat memindahkan file ke komputer saja harus duo yong xin, namun dalam setiap langkah dan gerakan sekecil apapun yang dikerjakan juga harus selalu yong xin. Di akhir sesi, para peserta diberi tugas rumah, yaitu mengumpulkan sepuluh foto dari suatu kegiatan atau objek orang dengan berbagai sudut pengambilan foto yang berbeda, tentunya harus dilakukan dengan yong xin juga. Kelas Foto berikutnya akan diadakan lagi dua minggu kemudian, begitu pula dengan kelas Skrip dan kelas Video. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan Zhen Shan Mei 3 in 1 Indonesia bisa maju selangkah lagi. Jia you 3in 1 Indonesia! |
| ||
Artikel Terkait
Kasih Ayah Tak Terbatas
01 Maret 2016Kasih sayang orang tua kepada anaknya tak terbatas. Orang tua rela berkorban demi
kebahagiaan sang buah hati. Seperti dilakukan oleh Arbain (97 tahun), yang dengan tulus mengantarkan sang anak, Sarifudin untuk menjalani screening
bakti sosial operasi katarak yang digelar oleh Yayasan Buddha Tzu Chi
Indonesia Perwakilan Sinar Mas pada 19 Februari 2016 lalu.