Cape Tapi Asyik, Keberkahan Dalam Sukacita
Jurnalis : Diana Mulyati (Tzu Chi Medan), Fotografer : Lukman, Steven (Tzu Chi Medan) * Minggu pagi yang cerah, relawan Tzu Chi Medan mengunjungi 2 komplek perumahan di Medan untuk mengajak penghuni melakukan pelestarian lingkungan. | Minggu kedua setiap bulannya, Tzu Chi Medan memiliki agenda rutin berupa penyuluhan pelestarian lingkungan. Tujuannya untuk menumbuhkan kepedulian lingkungan pada diri setiap orang dan mengajak warga untuk menjadi donatur sampah daur ulang, berperan serta dalam semangat “Mengubah sampah menjadi emas dan emas menjadi cinta kasih”. |
Sambutan Baik dari Warga Taman Kasuari Indah Relawan dibagi menjadi beberapa tim untuk mengadakan penyuluhan dari rumah ke rumah sambil mengumpulkan sampah daur ulang, sementara sebagian relawan lainnya melakukan pemilahan sampah daur ulang di depo. Sampah dipisahkan atas jenis kertas koran, buku, majalah, botol plastik, botol kaca, kaleng, aluminium, besi dan lainnya. Michael Chandra (8 tahun), seorang relawan cilik terlihat asyik ikut memilah sampah, anak ini adalah putra dari salah satu penghuni komplek tersebut, “Saya ingin tahu apa yang dilakukan kakak-kakak relawan dalam kegiatan daur ulang, juga barang-barang apa saja yang bisa didaur ulang. Biar baru pertama kali ikut, namun saya bisa belajar banyak, memang asyik tapi sedikit capek.” Sungguh luar biasa sambutan warga, sebagian besar dari mereka telah menyusun rapi sampah daur ulang dan menumpukkannya di depan rumah masing-masing. Relawan juga disambut dengan ramah saat dijelaskan tentang jenis barang daur ulang dan cara pemilahan sampah. Ket : - Sebelum mulai melakukan kegiatan, relawan mula-mula memperagakan isyarat tangan. Tujuannya untuk Tony (41 tahun), salah seorang pengurus komplek Perumahan Taman Kasuari Indah menyatakan sangat gembira dan menyambut baik kegiatan seperti ini, sehingga membuat warga mengerti akan barang-barang yang dapat didaur ulang, dia berharap kegiatan ini dapat diteruskan secara rutin. “Kegiatan ini sangat positif, apalagi hasil kegiatan akan dipergunakan untuk membantu orang susah”, tambah Rusda (41 tahun) warga penghuni lainnya. Kegiatan berakhir siang hari, dengan hasil pengumpulan dan pemilahan barang daur sampah mencapai hampir 3.000 kg, jauh di luar perkiraan semula kalau dibandingkan dengan tidak seberapa banyaknya jumlah penghuni Perumahan Taman Kasuari Indah. Sumiwaty (31 tahun) menyampaikan perasaan senangnya ikut dalam kegiatan, “Kegiatan ini dapat berperan dalam mengurangi gejala pemanasan global, kita harus sadar bahwa masih ada generasi mendatang yang membutuhkan bumi yang bersih dan aman untuk dihuni.” Lain lagi kata Citra (37 tahun), “Sungguh enak ikut kegiatan Tzu Chi, walau belum saling mengenal satu sama lainnya, namun kalau sedang bekerja kita semua bergotong royong tanpa ada jarak sama sekali.” Sekitar jam 12.00 siang, relawan gotong royong membersihkan lokasi. Setelah makan siang bersama, masing-masing pulang dengan hati sukacita. Ket : - Di depan tenda yang dibuka oleh Tzu Chi, beberapa penghuni perumahan berinisiatif langsung Panggilan Untuk Mencintai Bumi di Cemara Asri Relawan terlihat sangat antusias, bahkan ketika melihat ada botol plastik atau kantungan semen tersebar di jalanan, mereka langsung memungutnya. “Saya suka sekali berkegiatan pelestarian lingkungan. Di kantor tempat kerja, saya bagikan kotak kepada teman sekerja sebagai tempat untuk mengumpulkan staples yang dicabut dari kertas dokumen, sebab walaupun kecil kalau sudah banyak akan menjadi berharga,” kata Warny salah seorang relawan. Kegiatan pengumpulan sampah daur ulang diakhiri dengan pemilahan bersama di depo daur ulang Kantor Yayasan. Mengutip kata perenungan Master Cheng Yen, “Beras di dunia ini tidak akan habis dimakan oleh seorang saja, masalah di dunia juga tidak dapat diselesaikan oleh seorang saja.” Marilah kita bersama ikut melestarikan lingkungan dengan pola hidup yang lebih ramah lingkungan. | |