Global Warming Video Award

Jurnalis : Veronika Usha, Fotografer : Anand Yahya
 
foto

* Tidak hanya mendapat hadiah dan penghargaan, para pemenang DAAI TV Global Warming Video Award ini diharapkan bisa lebih berkomitmen untuk terus memerangi global warming, dan lebih peduli terhadap bumi.

Sederhana, orisinil, dan tepat sasaran. Inilah pendapat saya, ketika menyaksikan tayangan iklan layanan masyarakat "Nasib Pohon = Nasib Bumi", karya Pratista Wibowo dan Denny Sigit. Mengambil tema pohon yang tidak hanya sebagai tumbuhan, tapi juga sebagai pelindung, dan paru-paru bumi, Pratista dan Denny, berhasil membawa pulang piala juara pertama DAAI TV Global Warming Video Award, dalam kategori animasi. Tidak hanya itu, mahasiswa Universitas Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta ini juga mendapatkan piala penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup.
"Ide kami ini sebenarnya merespons dari kondisi hutan yang semakin hancur, karena banyaknya pembalakan liar. Pohon itu adalah sebagai penyeimbang keberadaan bumi, mereka juga mempengaruhi cuaca dan iklim di bumi, karena mereka adalah paru-paru untuk bumi," ucap Pratista, menjelaskan ide orisinil karyanya.

Di dalam iklan layanan masyarakat ini, Pratista dan Denny ingin menyampaikan pesan bahwa nasib pohon adalah nasib bumi, jika semua pohon tumbang otomatis keberadaan bumi juga habis.

Awalnya saya sempat berpikir, akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mempersiapkan dan merealisasikan ide mereka ke dalam bentuk video iklan yang matang. Tapi ternyata perkiraan saya salah, mereka hanya membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk membuat video tersebut.

"Kebetulan waktu itu kami memang browsing di internet, untuk mencari ajang-ajang seperti ini. Kurang lebih akhir Oktober, kami tau DAAI TV menyelenggarakan awards ini," jelas Pratista. Setelah mendapatkan informasi yang lengkap, merencanakan konsep, dan mengumpulkan materi, lebih kurang satu minggu, mahasiswa ISI ini berhasil menyelesaikan video iklan mereka. Biaya produksinya pun cukup murah, yakni sekitar empat ratus ribu rupiah.

foto  foto

Ket : - "Ini adalah issue yang berkelanjutan. Kami berharap dengan kegiatan ini, akan timbul kesadaran dan
           perubahan perilaku masyarakat untuk lebih aware terhadap global warming," tutur Hong Tjin, selaku CEO
           DAAI TV dalam sambutannya. (kiri)
         - Tidak hanya hadiah uang dan piala dari DAAI TV, para pemenang pertama DAAI TV Global Warming Video
           Award 2008 dalam kategori animasi dan non animasi juga mendapatkan piala kehormatan dari Kementrian
           Lingkungan Hidup. (kanan)

Bagi Pratista dan Denny, ini bukanlah penghargaan pertama yang mereka peroleh. "Sebelumnya kami juga pernah mengikuti festival film edukasi, dan kebetulan kami juga menjadi juara pertama," ucap Pratista, sambil merendah. Pratista menambahkan, rencananya hadiah sebesar 7 juta rupiah ini akan mereka gunakan sebagai modal untuk membuat film pendek.

Kebahagiaan dan rasa bangga tidak hanya dirasakan oleh Pratista dan Denny. Selama mengikuti kegiatan pengumuman pemenang DAAI TV Global Warming Video Award DAAI TV 2008, 24 Februari 2009 di Hotel Le Grandeur Mangga Dua, Jakarta Utara, saya pun kagum dan bangga melihat hasil kreativitas 117 karya iklan yang datang dari berbagai penjuru tanah air, mulai dari Kalimantan, Bali, dan beberapa kota di Jawa, seperti: Wonosobo, Malang, Jember, Gresik, Boyolali, dan lain-lain.

Arturo Guna Priyatna, selaku creative director SET film workshop menuturkan bahwa perkembangan para peserta DAAI TV Global Warming Video Award yang kedua ini, baik dari segi jumlah peserta, hingga kualitas jauh lebih baik dari sebelumnya. "Sekarang mereka sudah lebih paham tentang konsep global warming, sehingga lebih mudah bagi kami dalam proses penjurian."

foto  foto

Ket : - Dalam kegiatan yang diikuti oleh 63 peserta tersebut, juga diadakan pertunjukan bahasa isyarat bahasa
           tangan oleh karyawan DAAI TV, serta kesenian merangkai bunga dan membuat teh. (kiri)
        - Para pemenang DAAI TV Global Warming Video Award 2008 dalam kategori animasi dan non animasi berfoto
           bersama para panitia penyelenggara: DAAI TV, SET film, dan Kementrian Lingkungan Hidup (KLH). (kanan)

Kegiatan yang merupakan salah satu bentuk nyata dalam kepedulian terhadap global warming ini, merupakan kerja sama antara DAAI TV Indonesia, SET film, dan Kementrian Lingkungan Hidup. "Kami berharap selain mengasah kreativitas remaja, kegiatan ini juga bisa menumbuhkan kepekaan mereka terhadap issue global warming," tambah Dra. Siti Aini Hanum, MA, selaku Asdep Urusan Edukasi dan Komunikasi Kementrian Lingkungan Hidup.

 

Artikel Terkait

Bantuan untuk Penanganan Wabah Covid-19 di Bumi Serambi Mekah

Bantuan untuk Penanganan Wabah Covid-19 di Bumi Serambi Mekah

22 Oktober 2020

Tzu Chi Aceh memberikan bantuan berupa 1.000 karung beras, 1.000 dus mi instan, 1.200 dus obat herbal Lienhua dan 9.600 Rapid Test Kit ke Kodam Iskandar Muda, Banda Aceh. Bantuan dalam bentuk dan jumlah yang sama juga diberikan kepada Polda Aceh (06/10/2020). Ini merupakan dukungan Tzu Chi terhadap penanganan wabah Covid-19 di Aceh.

Perhatian Insan Tzu Chi Bagi Warga Korban Kebakaran di Teluk Gong, Jakarta Utara

Perhatian Insan Tzu Chi Bagi Warga Korban Kebakaran di Teluk Gong, Jakarta Utara

22 Agustus 2023
Relawan Tzu Chi di He Qi Utara 2 komunitas Hu Ai Angke menyalurkan bantuan dan perhatian kepada korban Kebakaran di Kelurahan Pejagalan, Jakarta Utara Sabtu 19 Agustus 2023. 
Waisak 2555: Keyakinan dan Ketulusan

Waisak 2555: Keyakinan dan Ketulusan

09 Mei 2011
Perayaan besar yang selalu diadakan setiap tahun oleh insan Tzu Chi di berbagai negara ini memiliki makna memperingati Hari Waisak untuk membalas budi luhur Buddha, memperingati Hari Tzu Chi Sedunia untuk membalas budi luhur semua makhluk, dan memperingati Hari Ibu Internasional untuk membalas budi luhur orang tua.
Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -