“Gan En Shixiong-Shijieâ€
Jurnalis : Chi Han (He Qi Utara), Fotografer : Chi Han (He Qi Utara)
|
| ||
Pada pukul 06.15 WIB, saya bersama beberapa relawan berangkat menuju lokasi kegiatan. Sesampainya di sana kami menurunkan perlengkapan berupa gerobak, sekop, karung dan lainnya dari mobil boks logistik. Selanjutnya pada pukul 07.00 WIB, sekitar 60 relawan dari 4 He Qi (Utara, Barat, Timur, dan Selatan) tampak sudah berbaris rapi mendengarkan briefing dari koordinator lapangan. Setelah para relawan jelas dengan pembagian kelompok dan tugasnya masing-masing maka mulailah para relawan bekerja. Saya melihat semangat dan keceriaan para relawan bekerja bagaikan barisan semut yang penuh semangat. Dengan menggunakan masker dan sarung tangan para relawan bekerja tanpa beban. Kondisi selokan yang kotor dengan airnya yang hitam dan menimbulkan bau tak sedap tidak menyurutkan semangat mereka.
Keterangan :
Setelah dikeruk ternyata banyak sekali sampah yang terkumpul. Kegiatan bersih-bersih ini juga bekerjasama dengan warga Kapuk Muara, anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Dinas Kebersihan Pemda DKI Jakarta. Menurut Hamid, salah seorang warga Kapuk Muara, dulu sekitar tahun 1960 sampai 1980-an air sungai di daerah ini sangat jernih, dan bahkan untuk kebutuhan makan dan minum pun masyarakat menggunakan air sungai ini. Tapi sekarang air sungai sangat keruh dan sampah sangat banyak bertebaran di sungai. Karena itulah relawan Tzu Chi bertekad membimbing masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai untuk menjaga kebersihan sungai. Kegiatan bersih-bersih ini sebagai persiapan untuk kegiatan perlombaan perahu naga yang diselenggarakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan bertujuan agar dapat menjadi kegiatan tetap yang menginspirasi masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai, sehingga secara tak langsung akan membawa dampak positif untuk kehidupan mereka. Karena hanya dengan lingkungan yang terawat dan bersih, maka akan membawa dampak yang baik pada kesehatan masyarakat dan masyarakat yang sehat akan membuat segalanya lebih baik.
Keterangan :
Setelah hari semakin siang perut juga sudah terasa lapar, pekerjaan pun akhirnya selesai. Para relawan kembali berkumpul ke posko, dan mereka membersihkan peralatan serta menaruhnya kembali ke dalam mobil boks. Setelah itu mereka membersihkan diri dan dilanjutkan dengan makan siang yang sudah disiapkan oleh para relawan konsumsi. Walaupun sederhana, tetapi karena dimasak dengan sepenuh hati oleh para relawan konsumsi membuat masakan menjadi terasa sempurna. Apalagi ditambah dengan minuman es teh yang menyegarkan tubuh. Keceriaan tetap terlihat di setiap wajah para relawan. Sejak pagi hari para relawan bekerja dengan sungguh-sungguh, mulai dari membabat rumput sampai mengeruk got yang kotor dan bau, membuat saya sangat terharu atas sumbangsih tanpa pamrih dari para relawan. “Gan En Shixiong-Shijie.” | |||
Artikel Terkait

PAT 2019: Jalin Keberagaman Antarumat Beragama
09 Januari 2020Sebagai wujud terima kasih dan apresiasi terhadap dukungan para relawan, donatur, dan segenap insan Tzu Chi di Kota Makassar, Tzu Chi Makassar mengadakan acara Pemberkahan Akhir Tahun (PAT) 2019, di Kantor Tzu Chi Makassar. Ratusan undangan mengikuti acara yang bertajuk keberagaman dan kebersamaan antarumat beragama ini.

Paket Sembako di Dua Kelurahan dan Dua Kecamatan di Kota Bandung
13 Mei 2020Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung membagikan paket sembako di dua Kelurahan, yaitu Jamika dan Dungus Cariang. Disamping itu penyerahan sembako pun secara simbolis dilakukan di Polsek Sukajadi, Kec. Sukajadi dan Polsek Sukasari, Kec. Sukasari.

Menanamkan Sikap Welas Asih dalam Diri Anak-anak
13 November 2018Kelas Budi Pekerti yang digelar Tzu Chi Bandung mulai menampakan hasil yang baik dari anak-anak (Xiao Pu Sa). Mereka sudah memiliki sikap dan etika yang baik ketika di rumah, disiplin, dan berbakti kepada orang tua.