“Happy Mother’s Day!”

Jurnalis : Deliana Sanjaya, Fotografer : Deliana Sanjaya, Cindy Kusuma
 
 

foto
Permainan “Kiss and Kiss” membuat ibu dan anak semakin akrab. Cap bibir ibu anak di dalam bentuk hati memberikan gambaran kasih sayang di antara mereka.

Kini kita sudah memasuki bulan Desember. Bulan yang penuh dengan keceriaan akhir tahun dan harapan akan tahun baru yang lebih baik. Bukan hanya bulan Februari yang merupakan bulan penuh kasih sayang. Di Indonesia, sejak tahun 1928, bulan Desember juga merupakan bulan kasih sayang, namun kasih sayang antara anak dan ibu mereka. Dalam Kongres Wanita Indonesia yang pertama di Yogyakarta, saat itulah Hari Ibu untuk pertama kalinya diperingati pada tanggal 22 Desember.

“Happy Mother’s Day, Mommy!! I Love You!” Seru murid-murid Sekolah Tzu Chi Indonesia, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Senin, 10 Desember 2012, murid-murid bersama para ibu kelas nursery dan kindergarten merayakan Hari Ibu. Pukul 08.00 WIB, tampak para ibu berjalan lalu lalang mencari kelas buah hati mereka. Wajah penasaran dan bahagia memenuhi wajah para ibu yang tengah menelusuri lorong sekolah menuju kelas anak mereka.

Perayaan Hari Ibu dirayakan bergantian, pukul 08.00 – 10.00 WIB untuk para murid-murid K1 dan pukul 10.00 – 12.00 untuk murid-murid K2. Walaupun merayakan Hari Ibu, namun ada juga ayah yang datang mewakili sang ibu. Meski demikian, kebahagiaan dan kasih sayang yang diberikan tetaplah sama.

foto  foto

Keterangan :

  • Kekompakkan dan kelincahan para ibu dan anak diuji dalam permainan ini. Gelak tawa dan kecepatan mengisi suasana ceria itu (kiri).
  • Tidak hanya seorang ibu yang menyuapi anaknya, namun di sini anak belajar berbakti dengan menyuapi ibu mereka (kanan).

Permainan demi permainan dilangsungkan guna menjalin kekompakkan dan hubungan yang lebih akrab antara ibu dan anak. Salah satu permainan yang cukup menarik adalah ‘Kiss and kiss’, di mana setiap pasangan ibu dan anak diberikan potongan karton bergambar hati yang cukup besar. Kemudian setiap pasangan saling memakaikan lipstick di bibir pasangannya dan membuat cap bibir di dalam bentuk hati tersebut. Para anak terlihat begitu lugu memakaikan lipstick di bibir mama mereka, ada yang membuat cap bibir dengan antusias, ada pula yang malu-malu untuk mencium lembaran karton tersebut. Para anak laki-laki tampak begitu manis dengan balutan warna pink dan merah di sekujur bibir mereka. Tawa canda pun merebak pada saat permainan berlangsung. Tidak hanya itu, permainan perlombaan antar kelaspun dilangsungkan di ruangan yang berbeda. Terlihat wajah para murid yang begitu semangat, permainan berjalan dengan diatas kaki ibu mereka begitu memicu kekompakkan antar ibu dan anak. Kaki anaknya diletakkan diatas kaki ibunya lalu mereka harus berjalan hingga batas yang telah ditentukan oleh para guru. Gelak tawa memenuhi ruangan permainan, para murid berlarian dengan semangat setelah permainan usai.

Setelah lelah bermain, para anak masuk ke kelas mereka masing-masing diikuti oleh ibu mereka. “Snack time!” ujar salah satu guru. Para anak segera menyiapkan tempat makan mereka masing-masing dan berbaris antri untuk mengambil kue dan teh yang telah disediakan. Para ibu menunggu duduk di hadapan anak-anak mereka. Setelah mengambil kue dan teh, anak-anak menghampiri ibu mereka, berdoa bersama, lalu menyuapi ibu mereka, begitu pula sebaliknya. Sungguh pemandangan yang mengharukan.

foto  foto

Keterangan :

  • Maximus (anak) memijat punggung Larine (Ibu) sebagai bentuk lain dari kasih sayang (kiri).
  • Pada akhir acara, para ibu menggendong anak mereka serta tersenyum hangat untuk mengabadikan momen bahagia hari itu (kanan).

Suasana haru pun memuncak dengan ditampilkannya beberapa video yang berisi tentang aktivitas anak-anak di sekolah, seperti kelas memasak, membersihkan kelas, belajar mengajar, menggambar, dan lainnya. Para ibu begitu senang dan bertepuk tangan melihat kegiatan-kegiatan anak mereka yang mungkin jarang terlihat saat di rumah. Adapun video lain yang tidak kalah membuat suasana lebih mengharukan, video kedua yang diputar adalah video berisi ucapan ‘Selamat Hari Ibu’ dari setiap murid kepada ibu mereka: “I Love You, Mommy. Muaach muachh”, “Mommy, Wo Ai Ni”. Beberapa ibu meneteskan air mata haru. “Saya sangat terharu, walaupun kegiatan ini diadakan tiap tahun tetapi saya selalu terharu. Semoga hubungan anak dan orangtua dapat lebih dekat,” tutur Larine, ibu dari Maximus, K1 Respect. Ucapan sayang dari seorang anak memang sungguh jarang didengar seiring tumbuh besarnya anak. “Acara yang bagus sekali, semoga anak-anak bisa lebih mengerti tentang arti dari Mother’s Day itu sendiri dan semoga dapat lebih berbakti kepada orang tua,” tambah Larine.

Sebagai acara penutup, sebelum foto bersama, para anak juga telah mempersiapkan kerajinan tangan yang dibentuk menjadi sebuah vas beserta bunga, dan kerajinan tangan lainnya pada hari sebelumnya. Setiap anak memberikan hadiah yang telah mereka buat sendiri sambil mengucapkan: “I Love You, Mom” serta mencium dan memijat punggung ibu mereka. Setelah itu, para ibu menggendong anak mereka dan melakukan foto bersama beserta para guru.

Sungguh kegiatan yang penuh makna dan interaksi antar orangtua dan anak. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat yang positif terhadap tumbuh kembang anak terutama dalam hubungan anak dan orangtua. Happy Mother’s Day! Untuk seluruh Ibu di Indonesia.

  
 

Artikel Terkait

Menggenggam Kesempatan Berbuat Kebajikan

Menggenggam Kesempatan Berbuat Kebajikan

21 Oktober 2015 Relawan Tzu Chi He Qi Timur memanfaatkan hari libur nasional (14/10) di pertengahan bulan Oktober untuk melakukan kegiatan pembagian kupon bakti sosial kesehatan. Selain relawan dari Hu Ai Kelapa Gading, ada pula Alenveva Onibala (relawan Tzu Chi Manado), dan Dewi Intan Surya Asih (relawan Tzu Chi Bali) yang turut serta dalam survei.
Suara Kasih: Menjadi Mitra dan Pembimbing

Suara Kasih: Menjadi Mitra dan Pembimbing

06 Juli 2012 kita harus menjadi seorang Bodhisatwa yang bisa menciptakan berkah bagi dunia. Jalan Bodhisatwa tidak sulit ditapaki. Jalan Bodhisatwa adalah suatu kebahagiaan yang diperoleh setelah bersumbangsih dan menolong orang lain. Kebahagiaan itu tidak terbeli dengan uang. Jadi, kita harus sungguh-sungguh menciptakan kehidupan yang berbahagia.
Benih Kebaikan untuk Masa Depan Siswa-siswi

Benih Kebaikan untuk Masa Depan Siswa-siswi

06 November 2018

Setelah program Ayo Belajar SMART! berjalan selama tiga tahun di SDN 100880, Hutabaru Nangka, Langga Payung Estate, Sumatera Utara, relawan berkumpul untuk melaksanakan kegiatan penutupan. Kegiatan pada 27 September  2018 ini sebagai penanda bahwa modul program Ayo Belajar SMART! ini telah diterima oleh para siswa.

Gunakanlah waktu dengan baik, karena ia terus berlalu tanpa kita sadari.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -