“Harta Boleh Hilang, Semangat Tetap Harus Ada” (Bag. 2)

Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Hadi Pranoto
 

foto
Dengan alat penyemprot relawan membersihkan kursi yang terendam banjir. Setelah dijemur, kursi-kursi ini masih bisa digunakan lagi.

Jika sebelumnya Rudi tampak kurang bersemangat, kini ia lebih bergairah menata kembali hidupnya. “Ada relawan yang bilang, ‘harta boleh hilang, tetapi semangat jangan sampai hilang’. Ini yang membangkitkan saya,” terang Rudi, “mereka (relawan) bikin saya semangat. Mereka datang seperti keluarga sendiri.”

Saat ditanya mengapa ia mau dibantu dibersihkan rumahnya oleh relawan, sementara saat tetangga menawarkan bantuan ia menolak, Rudi menjawab, “Kalau relawan Tzu Chi, saya percaya, dari tatapan mata mereka saya bisa melihat ketulusan mereka.” Hal sama diungkapkan Ronald, putranya, mahasiswa Universitas Sam Ratulangi, jurusan Teknik Elektro, semester 8 ini mengaku sangat terharu dengan apa yang dilakukan relawan Tzu Chi. “Sebelumnya Tzu Chi juga bantu kami dengan program cash for work, sekarang justru rumah saya yang dibantu dibersihkan.”

Mencuci Noda Batin           
Jalinan jodoh Tzu Chi dengan keluarga Rudi sendiri terjalin berkat kepedulian salah seorang tetangganya, Dani Kawulusan (46). Dani yang juga pemilik Minimarket Glory Mart (lokasi tempat pembagian kompor gas bagi masyarakat Kelurahan Tikala Baru) sudah sejak lama prihatin dengan kondisi Rudi dan keluarganya. “Kita (para tetangga-red) sudah mau bantu, tetapi beliau menolak. Makanya saya bilang ke relawan Tzu Chi, siapa tahu dia mau,” terangnya. Dan ternyata firasatnya tak keliru. Rudi bersedia dibantu dibersihkan rumahnya oleh para relawan Tzu Chi. “Mungkin karena beliau sudah melihat langsung sumbangsih dan kerja insan Tzu Chi, jadi dia percaya,” jawab Dani saat ditanyakan mengapa sang tetangga akhirnya berkenan dibantu relawan Tzu Chi. Menurut Rudi, begitu banyak lembaga sosial yang datang membantu di Manado, tetapi hanya Tzu Chi yang membantu begitu total, terencana, dan baik. “Hal yang utama adalah apa yang dilakukan Tzu Chi begitu menyentuh hati warga, dimana ada keramahan dan kebersamaan yang membuat warga mau bersatu hati,” ungkap Dani.

foto  foto

Keterangan :

  • Kondisi teras rumah Jab Boen Tiong sebelum dibersihkan. (kiri).
  • Kondisi teras rumah Jab Boen Tiong setelah dibersihkan. Bau lumpur tidak lagi menyengat di rumah ini. (kanan).

Dani sendiri adalah korban banjir. Rumah dan minimarketnya pun terendam air. Barang-barang di tokonya banyak yang rusak dan tak bisa dijual kembali. Hanya sedikit saja yang tersisa untuk bisa dijual kembali. “Kalau makanan saya bisa tukar ke distributor,” terangnya. Setelah rumahnya dibersihkan, kini giliran tokonya yang mulai ia rapikan. Sedikit demi sedikit ia mulai membersihkan, merapikan, dan membuka kembali usahanya. Menurut Lynda Suparto, relawan Tzu Chi, kepedulian Dani bisa menjadi inspirasi bagi sesama. “Padahal tokonya sendiri belum pulih, tetapi ia masih peduli dan mau ikut membersihkan rumah tetangganya,” puji Lynda. Bahkan Dani menyediakan air, selang, dan penyemprot untuk membantu membersihkan rumah Rudi. Dani juga turut bekerja bersama-sama insan Tzu Chi membersihkan rumah Rudi.

Sebenarnya tidak mudah bagi para relawan untuk turun membantu membersihkan rumah orang lain, mengingat mayoritas relawan sendiri tidak pernah melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga seperti ini di rumahnya. Seperti yang diakui Like Hermansyah, “Kalau di rumah nggak pernah kerjaain seperti ini, kan ada yang bantu-bantu.” Meski begitu, Like mengaku tidak merasa sungkan ataupun ragu mengerjakan tugas yang kasar, kotor, dan berbau ini. “Saya nggak geli, kita dah merasa ikhlas. Kita sadari bahwa itu hanya lumpur, dibersihkan juga nanti hilang,” tegasnya. Menurut Like, saat melihat sang pemilik rumah gembira dan merasakan suatu kebahagiaan yang tak terkira, di sanalah letak kebahagiaan para relawan, termasuk dirinya.

foto  foto

Keterangan :

  • Dani Kawulusan, pemilik Minimarket Glory yang rumah dan tokonya juga terkena banjir. Meski begitu, Dani masih menyempatkan diri untuk membantu membersihkan rumah Jab Boen Tiong (kiri).
  • Kebahagiaan terpancar di wajah Jab Boen Tiong dan para relawan. Jab merasakan kebahagiaan yang tak terhingga. Relawan pun merasakan kebahagiaan dan dapat memetik hikmah dari kegiatan ini. Salah satunya adalah bagaimana pentingnya membersihkan noda batin dan mengikis kemelekatan (kanan).

Sebenarnya, dalam setiap kegiatan Tzu Chi, rasa syukur itu bukan hanya milik para penerima bantuan, tetapi juga merupakan ladang pembelajaran dan berkah bagi relawan sendiri. Seperti yang dialami Like, saat melihat bagaimana istri pemilik rumah yang tetap mencoba mempertahankan barang-barang yang sudah rusak, ia bisa memetik hikmah bahwa seorang manusia harus bisa belajar melepaskan kemelekatannya. “Juga jangan konsumtif, karena akhirnya itu hanya akan menjadi sampah yang nggak berguna,” pesannya.

Meski seragam relawannya berpeluh keringat dan lumpur, Like tetap bersemangat untuk mengerjakannya. Ia mengibaratkan membersihkan lumpur laksana membersihkan kotoran batin. “Saya tadi sambil nyuci mikir, begitu kotornya pikiran dan hati saya. Seandainya begitu mudah dibersihkan mestinya kita lakukan karena kotoran batin itu jauh lebih penting untuk kita perhatikan. Butuh tekad yang besar untuk bisa membersihkan kekotoran batin kita,” ujarnya.  

Selesai
  
 

Artikel Terkait

Peringatan Hari Ibu di Xie Li Kubar yang Penuh Haru

Peringatan Hari Ibu di Xie Li Kubar yang Penuh Haru

29 Desember 2023

Perayaan Hari Ibu di Xie Li Kutai Barat (Kubar) Kalimantan Timur berlangsung sederhana namun dipenuhi tangis haru, baik dari anak-anak maupun para ibu. Peringatan Hari Ibu ini juga menambah semangat para shijie dalam mengemban tugas sebagai ibu, menjadi ibu yang lebih baik.

Relawan Tzu Chi Lhoksemawe Salurkan Bantuan Banjir

Relawan Tzu Chi Lhoksemawe Salurkan Bantuan Banjir

11 Desember 2020

Relawan Tzu Chi Lhokseumawe bersama Kodim 0103 Aceh Utara segera menyalurkan bantuan darurat kepada masyarakat yang terdampak banjir.

Kamp 4 in 1: Garap Ladang Berkah dari Pulau Batam hingga Cikarang

Kamp 4 in 1: Garap Ladang Berkah dari Pulau Batam hingga Cikarang

30 September 2024

Relawan Tzu Chi Batam menceritakan kisah inspiratif mereka dalam menggarap berkah dan mengembangkan komunitas di Batam. Ada pula relawan He Qi Cikarang yang mengemban tanggung jawab di tim konsumsi dan pelayanan.

Setiap manusia pada dasarnya berhati Bodhisatwa, juga memiliki semangat dan kekuatan yang sama dengan Bodhisatwa.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -