â€Indahnya Secercah Sinar Harapanâ€
Jurnalis : Sinta Febriyani (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Sinta Febriyani, Hendra Gusnadhy (Tzu Chi Bandung)Baksos operasi katarak kali ini berhasil menangani 15 pasien yang berdomisili di Bandung, Cimahi dan Purwakarta dengan melibatkan 3 dokter, 7 perawat dan operator yang berasal dari Rumah Sakit Dustira. |
| ||
”Baksos ini dapat menolong orang-orang yang menderita katarak yang memang tidak mampu agar sisa hidupnya lebih berdaya guna, nyaman, terlepas dari keadaan matanya yang dulu mengganggu aktivitas. Saya pribadi, staf, dokter, dan para medis lainnya sangat senang dengan diadakannya kerjasama ini karena memiliki tujuan yang mulia, dilakukan dengan tulus, senang hati, dan tidak memiliki maksud apa-apa,” ujar dr Ben tentang kesannya bekerja sama dengan Tzu Chi. Bakti sosial operasi katarak yang diselenggarakan dalam rangka HUT Persatuan Istri-Istri Prajurit (Persit) ke-64 ini berhasil menangani 15 pasien yang berdomisili di Bandung, Cimahi dan Purwakarta. Serta melibatkan 3 dokter, 7 perawat, dan operator yang berasal dari Rumah Sakit Dustira. Relawan Tzu Chi pun membantu pelaksanaan baksos dengan memberi pendampingan kepada pasien dan menyediakan obat-obat yang dibutuhkan setelah pasien menjalani operasi.
Ket : - dr. Bennadi Natawijaya, Sp. M, selaku Kadep Mata Dustira, sangat terkesan dengan baksos ini karena dapat menolong orang-orang yang menderita katarak yang tidak mampu. (kiri) Bahagia Bisa Melihat Kembali Ayah dari tiga orang anak ini mengetahui baksos katarak dari Koramil setempat tempat ia tinggal. Setelah mendaftar dan dinyatakan lolos menjalani screening pada tanggal 31 Maret 2010, esok harinya Adim dapat menjalani operasi katarak.
Ket : - Relawan Tzu Chi melayani pasien dengan tulus, seperti keluarga sendiri. (kiri). Kesehariannya, Adim merupakan seorang buruh tani dengan penghasilan yang tidak menentu, apalagi dengan kondisi matanya yang tidak dapat melihat dengan baik, seringkali ia malah kehilangan pekerjaan. Ating, istri Adim, bekerja sebagai penjual gorengan keliling. Ketiga anaknya pun masih bekerja serabutan dan sulit mendapatkan pekerjaan tetap karena tidak mengenyam pendidikan yang tinggi. Adim berharap setelah matanya kembali berfungsi dengan normal, ia dapat kembali bekerja untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya. Setelah mengikuti kegiatan baksos operasi katarak, banyak relawan Tzu Chi yang menyadari bahwa penglihatan merupakan suatu anugrah besar dalam kehidupan. Membantu mengembalikan penglihatan mereka sama seperti membantu mengembalikan harapan agar kehidupan mereka menjadi lebih berarti. | |||
Artikel Terkait
Cinta Kasih yang Terus Mengalir dan Menyebar di Tanah Rencong
04 April 2024Sejak 27 hingga 31 Maret 2024, relawan Tzu Chi pembina daerah Aceh yaitu Shu Tjeng mengadakan sosialisasi di berbagai kabupaten di Provinsi Aceh.