”Ingin Bertemu Kembali”

Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan & Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung)
 

fotoPara relawan dengan penuh sukacita membantu membawakan beras untuk para warga yang sudah lanjut usia atau wanita.

Pada tanggal 27 November 2011, Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Bandung mengadakan bakti sosial pembagian beras cinta kasih bagi warga Kecamatan Babakan Ciparay, Bandung. Warga yang mendapat bantuan beras terdiri dari tiga kelurahan yaitu, Kelurahan Margasuka, Kelurahan Margahayu Utara dan Kelurahan Cirangrang.

 

Kegiatan ini berlangsung sejak pukul 08.00-10.00 WIB di Jl. Makam Caringin No. 43, Bandung. Sebanyak 55 orang relawan Tzu Chi turut berpartisipasi dalam membagikan beras cinta kasih Tzu Chi.

Terpilihnya Kecamatan Babakan Ciparay pada bakti sosial pembagian beras kali ini adalah karena masih banyaknya warga yang kurang mampu dan sebagian besar warga  berprofesi sebagai buruh lepas dan pengangguran.

"Ini merupakan ketiga kalinya kami (Tzu Chi Bandung) melakukan pembagian beras dalam tahun 2011 ini. Kita membagikan beras di daerah  Bandung selatan yang berada di tepi daerah bandung karena memang sudah lama kita tidak jangkau dalam kegiatan-kegiatan baksos. Maka kali ini kita prioritaskan dari sisi survei awal dan memang tempat ini termasuk wilayah yang tepat sasaran untuk dibantu,”  kata Ketua Tzu Chi Bandung Herman Widjaja.

foto    foto

Keterangan :

  • Untuk menghibur warga yang menunggu pembagian beras, relawan Tzu Chi Bandung memeragakan gerakan isyarat tangan agar mereka tidak bosan (kiri).
  • Dalam setiap barisan terdapat relawan yang mengatur barisan, sehingga tidak terjadi saling desak yang dapat membuat warga penerima bantuan menjadi terluka (kanan).

Kegiatan bakti sosial ini mendapat tanggapan yang positif dari Kompol (Komisaris Polisi) Wardi S.H selaku Kapolsek Babakan Ciparay. Menurutnya kegiatan bakti sosial ini benar-benar sangat membantu warga Kecamatan Babakan Ciparay, dimana sebagian masyarakatnya hidup di bawah garis kemiskinan.

"Kami menyambut dengan baik kegiatan sosial ini, yang mana ditujukan kepada warga kami yang tidak mampu sehingga bantuan sosial ini bisa langsung ke tangan yang berhak. Harapan kami tentunya mudah-mudahan masih ada kesempatan lagi bagi warga kami, sehingga warga kami yang betul-betul kurang mampu dapat terbantu dengan kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Budddha Tzu Chi," harapnya.

Adanya Jalinan Jodoh
Pada hari itu, sebanyak 1.385 beras dibagikan kepada warga kurang mampu yang telah disurvei terlebih dahulu oleh para relawan Tzu Chi. Manfaat dari pembagian beras ini akan meringankan pengeluaran rutin warga penerima bantuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, mengingat beras merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia.

foto  foto

Keterangan :

  • Setiap kegiatan sosial Tzu Chi selalu ditata dengan rapi dan mengutamakan keselamatan warga (kiri).
  • Setiap kupon yang diterima akan diverifikasi terlebih dahulu, lalu dihitung dan diarsip oleh relawan Tzu Chi(kanan).

Seperti yang dirasakan oleh salah satu warga penerima bantuan beras cinta kasih Tzu Chi yaitu, Atang (73) yang menyambut baik kegiatan baksos ini. Atang merupakan warga Margahayu Utara yang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan terpaksa harus menjadi buruh lepas. Apapun Ia kerjakan, seperti menjadi kuli bangunan, pesuruh dan terkadang Ia pun memungut sampah yang berbahan plastik untuk dijualnya kembali. Hal tersebut Ia lakukan demi kelangsungan hidup keluarganya.

"Saya sebagai masyarakat kecil, banyak terima kasih mudah-mudahan kebaikan dari Yayasan Buddha Tzu Chi dapat balasan yang berlimpah. Beras ini saya akan pergunakan untuk menafkahi anak cucu saya, Harapan saya kalau saya masih ada, mudah-mudahan bisa berjumpa kembali dengan relawan Tzu Chi," ungkap Atang.

Menurut Herman Widjaja, dengan adanya kegiatan pembagian beras ini, relawan Tzu Chi memiliki kesempatan untuk bersilaturahmi dan memperkenalkan misi dan visi  Tzu Chi kepada warga penerima bantuan.

"Harapan saya sama seperti apa yang dikatakan oleh Master Cheng Yen,  beras ini hanya 20 kg dan pada saatnya akan habis, namun dengan adanya silaturahmi dengan penerima bantuan, mudah-mudahan cinta kasih ini akan selamanya mereka kenang dan mereka sebarkan kepada sesama lainnya," ungkap Herman.

 

  
 

Artikel Terkait

Pariaman, Sum-Bar: Pondok untuk Nenek

Pariaman, Sum-Bar: Pondok untuk Nenek

11 Oktober 2009 Meski gempa sudah lebih dari 7 hari berlalu, namun sisa-sisa kekuatannya masih sangat terasa. Di sepanjang dusun yang kami lalui, hampir semua rumah mengalami kerusakan, dan bahkan banyak di antaranya yang roboh. Hampir di setiap rumah, berdiri tenda yang menjadi tempat berteduh warga, sekaligus tempat mereka tidur.
Menebar Cinta Kasih, Tumbuhkan Semangat

Menebar Cinta Kasih, Tumbuhkan Semangat

25 Februari 2015

Kegiatan ini adalah mengunjungi dan memantau kondisi terkini penerima bantuan serta mempererat jalinan jodoh antara Tzu Chi dengan para penerima bantuan. Dengan adanya kunjungan kasih ini diharapkan para penerima bantuan dapat merasa terhibur.

Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -