“Just Do it”

Jurnalis : Riani Purnamasari (He Qi Utara), Fotografer : Riani Purnamasari (He Qi Utara)
 
 

fotoMinggu pagi, 11 Juli 2010, relawan Tzu Chi dari He Qi Utara mengadakan pemilahan sampah di Depo Daur Ulang Muara Karang. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap minggunya.

 

“Sampah menjadi emas, emas menjadi cinta kasih.” (Dharma Master Chen Yen)

Minggu, 11 Juli 2010, di pagi hari yang cerah, tampak seorang relawan Tzu Chi yang sudah menunggu di pintu masuk Depo Daur Ulang Muara Karang. “Zao An, Shijie,” sapa Joe Riadi dengan gembira dan bersemangat. Jam menunjukkan pukul 8 tepat. Tak berselang lama, Agus Yatim, relawan Tzu Chi lainnya datang membukakan pintu depo dan misi pelestarian lingkungan pun dimulai.

 

Jenis-jenis Sampah Daur Ulang
He Qi Utara memiliki sistem bergilir tiap minggunya bagi 4 Hu Ai yang ada di dalamnya, yaitu Hu Ai Pluit, Hu Ai Jembatan Lima, Hu Ai Angke dan Hu Ai Jelambar. Minggu itu merupakan giliran Hu Ai Pluit yang mendapat berkah memilah bahan daur ulang di Depo Muara Karang.

Misi pelestarian lingkungan memiliki beberapa kegiatan di dalamnya, memilah bahan daur ulang, membuat celengan bambu dan memproduksi produk daur ulang seperti kertas, namun He Qi Utara memiliki banyak sekali Bodhisatwa yang senang sekali melakukan pemilahan bahan daur ulang.

Di dalam pemilahan bahan daur ulang, terdapat beberapa pembagian bahan dasar. Pertama adalah botol plastik transparan dengan botol plastik berwarna. Pembagian dimulai dengan pengelompokan jenis warna. Kemudian tutup dari botol tersebut dibuka, dipisahkan dan dikelompokkan juga berdasarkan warna. Label dari botol tersebut yang berupa plastik digunting dan dipisahkan ke dalam kategori plastik. Semakin transparan botol tersebut, semakin putih hasil produk daur ulang yang akan dihasilkan setelah dicairkan.

foto  foto

Ket : - Relawan dengan sabar dan teliti memilah sampah sesuai dengan jenis dan warnanya masing-masing.                (kiri)
       - Ada 3 jenis kertas yang dapat didaur ulang: kertas buku, majalah, dan koran. Pada saat pengelompokan           kertas, diperlukan kesabaran ekstra dari para insan Tzu Chi. Hal ini dikarenakan pemilahan kertas harus           dilakukan lembar per lemba    (kanan)

Kedua adalah kertas. Di dalam kategori kertas, terdapat 3 jenis kertas yang dapat didaur ulang. Kertas untuk buku, kertas berbahan majalah dan kertas berbahan Koran. Semakin putih bahan kertasnya, semakin putih hasil produk daur ulangnya. Pada saat pengelompokan kertas, diperlukan kesabaran ekstra dari para insan Tzu Chi. Hal ini dikarenakan pemilahan kertas harus dilakukan lembar per lembar. Di dalam 1 buku dengan 100 halaman, seorang relawan harus menyobek 100 halaman satu per satu. Dengan demikian, relawan pun dapat mengelompokkan tingkat putih dari buku yang disobek.

Ketiga adalah kaleng berbagai warna namun satu ukuran, misalnya kaleng minuman ringan. Kaleng tersebut kemudian dipadatkan sehingga dapat dimasukkan menjadi  satu. Pemadatan pun dilakukan dengan cara menginjak sampai menjadi gepeng dan tidak lagi berbentuk kaleng. Keempat adalah gelas plastik. Para relawan satu per satu melepaskan tutup plastik dari gelas minuman tersebut dan mengelompokkannya. Plastik buangan dari tutup gelas tersebut juga dijadikan satu dengan plastik lainnya. Kelak plastik-plastik buangan ini juga akan didaur ulang, karena setiap benda akan didaur ulang sesuai dengan fungsinya masing-masing.

foto  foto

Ket : - "Kaleng harus dipadatkan sampai gepeng supaya mudah didaur ulang," kata Joe Riadi sambil terus              menginjak kaleng beraneka warna dari berbagai jenis minuman. (kiri)
          - Gelas plastik pun satu persatu dibersihkan dan tutupnya dibuang. Ini agar memudahkan dalam proses              penjualan.(kanan)

Menjalankan Ajaran Master Cheng Yen
Pemilahan bahan daur ulang ini berlangsung sampai jam 12 siang. Tanpa kenal lelah, para insan  Tzu Chi memilah dan mengelompokkan sampah daur ulang sesuai jenis dan warnanya. Namun, tidak ada pembagian tugas khusus atau pengelompokan relawan. “Kami hanya menjalankan Dharma Master Cheng Yen, ‘Just Do It’. Tidak ada pembagian siapa harus melakukan apa. Semua kami jalankan dengan hati,” tegas Joe Riadi di sela-sela kegiatannya mengelompokkan dan mengepak kaleng ke dalam karung yang tingginya setengah dari badannya.

“Memang para relawan di sini setiap minggunya bervariasi jumlahnya. Namun mereka tetap semangat dan benar-benar peduli terhadap pelestarian lingkungan. Diharapkan daur ulang bukan hanya di depo saja, tetapi terus dibawa sampai ke lingkungan tempat tinggal para relawan juga,” ungkap Agus Yatim yang juga merupakan koordinator daur ulang di lingkungan kelurahan (Pademangan-red) tempat tinggalnya. Kepedulian terhadap lingkungan dapat memberikan kedamaian dunia dan membuat kehidupan di seluruh dunia menjadi lebih bermakna. Jadikan kewelasasihan sebagai citra yang luhur, dan praktikkan dalam tindakan nyata. Karena dari daur ulang, hasilnya dapat menjadi “emas” yang digunakan untuk menyebarkan cinta kasih ke seluruh penjuru dunia.

  
 
 

Artikel Terkait

Relawan Tzu Chi Peringati Hari Susu Nusantara 2018

Relawan Tzu Chi Peringati Hari Susu Nusantara 2018

12 Juni 2018
Pada tahun ini sebanyak 19 Xie Li berpartisipasi dalam berbagai kegiatan untuk memperingati Hari Susu Nusantara tahun 2018 yang melibatkan lebih dari 600 relawan.
Meraih Masa Depan Cemerlang

Meraih Masa Depan Cemerlang

13 Juni 2023

Tzu Chi Batam kembali mengadakan Gathering Gan En Hu (Penerima Bantuan Tzu Chi) dengan mengundang seluruh gan en hu untuk pulang ke Aula Jing Si. 

Mendidik dengan Sepenuh Hati

Mendidik dengan Sepenuh Hati

28 Februari 2017

Memberikan pendidikan berkarakter pada anak-anak usia dini memang tidak bisa menuai hasil dan berbuah secara instan. Namun apabila benih telah berbuah, maka kebahagiaan yang dirasakan menjadi tak terkira. 

Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -