"Maju Terus DAAI TV!"
Jurnalis : Hadi Pranoto , Fotografer : Hadi Pranoto Relawan Tzu Chi memperagakan isyarat tangan berjudul 'Sebuah Dunia yang Bersih' dalam acara sosialisasi DAAI TV dengan mengajak untuk menciptakan lingkungan yang bersih. | "Saya dah lama nggak pernah nonton TV. Baru setelah ada DAAI TV, saya dan keluarga mulai nonton lagi," kata Wi Chong dan istrinya, Risna, di sela-sela acara sosialisasi DAAI TV di Taman Palem Asri, Jakarta Barat. Dengan membawa kedua anaknya, Angel dan Billy yang masih kecil, pria yang juga relawan Tzu Chi ini mengaku ngeri melihat dampak negatif tayangan TV terhadap kedua anaknya. "Nah, kami lihat dampak negatif itu tidak ada di dalam tayangan-tayangan DAAI TV," sambung Wi Chong. |
Selain memberi pengajaran yang positif bagi anak-anak, acara-acara di DAAI TV pun juga bisa memberi efek berbeda bagi orang dewasa. Terlebih, kisah-kisah yang ditayangkan selalu bertemakan kebenaran, kebajikan, dan keindahan. "Saya paling suka drama, kalau anak-anak Paman Dongeng," kata Risna. Menurutnya, drama yang ditayangkan DAAI TV berbeda dengan drama di TV pada umumnya. "Dramanya berdasarkan kisah-kisah nyata, mendidik, dan nggak dibuat-buat," jelas Risna. Wi Chong dan Risna pun sangat mendukung kehadiran dan kelangsungan DAAI TV di Indonesia. "Saya siap menjadi Sahabat DAAI!" ujar Wi Chong mantap. Mempengaruhi Sifat Seseorang "TV, meskipun awalnya merupakan sarana hiburan, tapi semakin lama pada akhirnya memiliki kekuatan untuk membentuk pribadi dan karakter seseorang," kata Yabin Yap, Program Manager dan Produser Drama DAAI TV di hadapan sekitar 39 relawan Tzu Chi dan 10 tamu undangan dalam acara Gathering DAAI TV di Perumahan Taman Asri, Cengkareng, Jakarta Barat pada tanggal 22 Maret 2008. Dalam kesempatan itu, Yabin juga menghimbau agar para relawan dan tamu undangan-kebanyakan warga Perumahan Taman Palem Asri-untuk menyaksikan tayangan-tayangan di DAAI TV. "Tidak akan ada efek negatifnya," tegas Yabin. Ket : - Yabin Yap, Manajer Program dan Produser Drama DAAI TV saat menjelaskan tentang kondisi pertelevisian Positif dan Mendidik Anak Bangsa Lain lagi dengan Leni, ibu dua orang anak ini mengaku dengan menyaksikan tayangan DAAI TV bisa membangkitkan rasa saling tolong-menolong, welas asih, dan hidup dalam kesederhanaan. "Saat menyaksikan tayangan anak-anak sekolah yang harus menyeberangi sungai untuk sekolah, saya bilang sama anak-anak, kalian harus lebih bersyukur dan menghargai apa yang sudah ada," jelas Leni. Dengan demikian, Leni juga menjadikan DAAI TV tidak hanya sebagai hiburan, tapi juga sarana untuk mendidik anak-anaknya. Ket : - Whi Chong, Risna dan kedua anaknya saat mengikuti sosialisasi DAAI TV di SD Lia Stephanie, Taman Kehadiran DAAI TV yang berbeda dengan stasiun TV lainnya, membuat Leni tertarik untuk menyaksikannya. "Tidak menonjolkan kemewahan, itu sangat baik karena terkadang kesederhanaan itu malah justru lebih baik," ujarnya. "Itu juga mengajarkan kita untuk peduli pada orang lain dan memperhatikan jika masih banyak saudara-saudara kita yang masih kekurangan," sambungnya. Menurut Leni, sifat-sifat seperti ini sudah mulai luntur di era sekarang. Karena itulah perlu ditumbuhkan kembali melalui cara yang baik, santun, dan mengena di hati masyarakat. "Semua TV ada kelebihan dan kekurangannya, namun saya lihat DAAI TV sudah sangat baik. Maju terus DAAI TV!" kata Leni memberi semangat. | |
Artikel Terkait
Tzu Chi Entrepreneur Conference: Menggalang Banyak Hati di Tzu Chi
31 Juli 2018Tiga Jembatan, Tiga Harapan Masa Depan
28 Maret 2023Tiga jembatan gantung telah berdiri di pelosok Nias dan Nias Selatan, menjadi simbol kekuatan cinta kasih universal yang diharapkan dapat mengubah masa depan masyarakat Nias menjadi lebih baik.
Dari Bencana Hati menjadi Cinta Kasih
23 September 2016Pelatihan Relawan Abu Putih digelar di Plaza Summarecon, Jakarta Utara oleh relawan Tzu Chi He Qi Timur yang diikuti sebanyak 62 relawan. Banyak sharing yang diperoleh relawan selama pelatihan mulai daribudaya humanis, sejarah awal Tzu Chi, hingga sharing pengalaman berjalan di jalan Tzu Chi.