"Rasakan Apa yang Dirasakannya"

Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Juliana Santy
 

fotoSabtu 11 Februari 2012, sebanyak 15 mahasiswa/i dan satu guru pendamping yang berasal dari Universitas Tzu Chi Taiwan melakukan kunjungan kasih ke rumah penerima bantuan Tzu Chi.

Pada tanggal 10 Februari 2012 sebanyak 15 orang mahasiswa/i dan satu orang guru pendamping dari Universitas Tzu Chi bidang social work datang ke Indonesia untuk melakukan kunjungan. Pada kunjungan ini mereka akan mengikuti serangkaian kegiatan bersama dengan relawan Tzu Chi Indonesia.

 

 

Yueh Mi Lai, Assistant Professor the Department of Social Work yang juga menjadi pendamping para mahasiswa/i ini mengatakan bahwa tujuan kunjungan ke Indonesia ini agar setiap mahasiswa/i dapat belajar membuka hati dan hubungan internasional. “Berharap mereka berhubungan dengan sosial yang berbeda dan dapat mempelajari keahlian insan Tzu Chi di sini, sehingga setelah kembali dapat membantu mereka sehubungan dengan profesi yang mereka lakukan karena pekerjaan mereka yaitu membantu orang,” ucapnya.

Di hari kedua di Indonesia (11 Februari), mereka berkesempatan untuk berkunjung melihat berbagai sisi lain kehidupan di Indonesia, khususnya Jakarta. Kegiatan yang dilakukan hari itu, yaitu kunjungan kasih ke rumah penerima bantuan Tzu Chi atau yang biasa disebut dengan Gan En Hu. Sebelum melakukan kunjungan, mereka berkumpul di Sekolah Tzu Chi Indonesia untuk mendengarkan penjelasan yang dibawakan oleh Lulu Shijie, mengenai kegiatan yang akan mereka lakukan nanti. Setelah itu mereka pun dibagi dalam 4 kelompok untuk mengunjungi para penerima bantuan dan setiap kelompok didampingi oleh beberapa  relawan.

foto  foto

Keterangan :

  • Sebelum melakukan kunjungan, Lulu Shijie memberikan pengarahan singkat kepada para mahasiswa/i tentang kunjungan kasih (kiri).
  • Setiap kelompok didampingi oleh beberapa relawan untuk mengunjungi empat tempat yang berbeda di sekitar wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat (kanan).

Belajar Merasakan dan Menghargai Berkah
Kegiatan ini bukan hanyalah sebuah kunjungan biasa untuk saling bersilaturahmi. Mereka mengunjungi para penerima bantuan yang memiliki semangat, rasa syukur, dan ketegaran yang tinggi walaupun hidup dalam keadaan yang tak mudah dihadapi, sehingga kelak mereka dapat menginspirasi diri sendiri serta orang lain untuk mengenal rasa puas diri dan bersyukur.

Walaupun saat itu mereka baru dua hari berada di Indonesia, namun mereka telah merasakan kehangatan dan pelajaran yang sangat berharga. “Dalam waktu singkat selama 2 hari ini merasakan rasa cinta dari Shigu dan Shibo ini. Rasa cinta dari mereka membuat kami terharu. Hari ini ada kegiatan kunjungan kasih, kami juga dapat melihat rasa cinta mereka terhadap para penerima bantuan. Mereka memberikan bantuan, ada anak yang membutuhkan pengobatan, ada yang butuh ditemani, kami merasakan rasa cinta yang sangat mendalam,” ucap Wu Shi Min salah satu mahasiswa Universitas Tzu Chi ini.

foto  foto

Keterangan :

  • Melihat kondisi saat kunjungan kasih membuat Wu Shi Min (kanan) merasa terharu dan bersyukur akan berkah yang dimilikinya (kiri).
  • Usai melakukan kunjungan kasih, semua mahasiswa/i saling berbagi kisah yang telah mereka dapatkan dan beberapa diantara mereka pun tak dapat menahan rasa haru (kanan).

Kunjungan kasih keempat tempat yang berbeda dengan waktu yang singkat ini dimanfaatkannya dengan kesungguhan hati untuk belajar merasakan penderitaan orang lain. “Saya rasa seperti yang dikatakan Master Cheng Yen, melihat penderitaan orang, baru dapat menghargai berkah, setelah melihat mereka mereka kita dapat merasa kita ini orang yang berbahagia. Shigu bilang rasakan apa yang dirasakannya, jadi di kunjungan ini kami mendekati ibu dan menghiburnya, hari ini juga melihat anak autis kami menemaninya. Melihat banyak anak-anak yang tidak sekolah dan melihat kondisi di rumah mereka yang sangat kekurangan saya merasa sangat terharu,” tuturnya setelah mengunjungi penerima bantuan yang tinggal di dekat rel kereta api.

Usai melakukan kunjungan kasih, mereka pun kembali berkumpul di Sekolah Tzu Chi Indonesia untuk saling berbagi kisah yang telah mereka dapatkan selama kunjungan. Rasakan apa yang dirasakannya, pesan tersebut pun mereka terapkan. Saat sharing beberapa di antara mereka tak dapat menahan rasa haru ketika melihat kehidupan para penerima bantuan yang sulit, namun penuh dengan perjuangan dan ketegaran untuk bangkit kembali. “Kamu bisa rasakan dalam situasi keluarga miskin ini, kita harus menghargai pengalaman ini,” ucap Yueh Mi Lai kepada para murid. Kegiatan ini menjadi pengalaman yang berharga bagi mereka untuk belajar bersyukur dan menghargai setiap berkah yang dimiliki.

  
 

Artikel Terkait

Muda-mudi Tzu Chi di Lima Kota Ini Kompak Bagikan Makanan Berbuka Puasa

Muda-mudi Tzu Chi di Lima Kota Ini Kompak Bagikan Makanan Berbuka Puasa

06 April 2023

Mengawali bulan puasa Ramadan 1444 Hijriah, perkumpulan muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) dari berbagai kota serempak membagikan makanan untuk berbuka puasa. 

Vaksin Booster Sasar Masyarakat Bandung

Vaksin Booster Sasar Masyarakat Bandung

08 Februari 2022

Sebanyak 1.425 masyarakat umum di Bandung mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis ke-3 pada 29 Januari 2022 di Aula Jing Si Tzu Chi Bandung.

Pondasi Masa Depan Telah Dibangun

Pondasi Masa Depan Telah Dibangun

21 Oktober 2009
Awal mula Tzu Chi menabur benih cinta kasihnya di STABN Sriwijaya dari pertemuan para guru agama Buddha se-Jakarta pada akhir tahun 2007 lalu. Tujuan pertemuan tersebut adalah untuk memperkenalkan misi budaya humanis Tzu Chi di sekolah mereka.
Gunakanlah waktu dengan baik, karena ia terus berlalu tanpa kita sadari.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -