"Satu Keluarga" Bersama Anak -Anak Santri
Jurnalis : Junaedy Sulaiman, Sukma Saraswati (Tzu Chi Lampung), Fotografer : Junaedy Sulaiman (Tzu Chi Lampung)
Tanggal
1 Mei 2014, relawan Tzu Chi Lampung melakukan kunjungan kasih ke Panti Asuhan Nurul Islam.
Sebanyak 31 relawan Tzu Chi Kantor Penghubung Tzu Chi Lampung berbagi kasih dengan anak-anak dari Panti Asuhan Nurul Islam pada hari Kamis tanggal 1 Mei 2014. Tepat pukul 7.30 WIB pagi, relawan yang datang ke Kantor Penghubung Tzu Chi Lampung lebih banyak dari biasanya. Mereka datang dengan bersemangat karena ingin berbagi kasih dan mengenalkan bahasa isyarat tangan kepada anak-anak asuh. Sebelum berangkat, Widya, relawan Tzu Chi yang sudah melatih relawan beberapa lagu dengan penuh ketekunan meminta relawan berlatih lagi.
Dalam kunjungan ini, relawan awalnya hanya akan membagikan bantuan beras sebanyak 4 karung. Tapi kegiatan tersebut menginspirasi banyak relawan untuk ikut memberikan sumbangsih. Ada juga yang menyumbangkan buku-buku tulis, makanan ringan dan biskuit untuk anak-anak panti. “Berkah bukan hasil dari bermohon, tetapi harus diciptakan sendiri. Jika dalam hati memiliki cinta kasih, bersumbangsih secara nyata untuk membantu orang yang menderita agar terbebas dari penderitaan dan mendapatkan kebahagiaan, itulah menciptakan berkah bagi orang banyak.” papar Kasim Tunggono, relawan Tzu Chi yang mengkoordinir kegiatan.
Pukul 09.00 WIB pagi relawan Tzu Chi Lampung telah sampai di Panti Asuhan Nurul Islam yang terletak di jalan Gatot Subroto no.55 ,Garuntang-Telukbetung. Sekitar 15 menit perjalanan dari kantor Tzu Chi Lampung. Di dalam kelas, kehadiran insan Tzu Chi di sambut dengan wajah anak-anak yang penuh kehangatan dan gembira.
Di sana, relawan Tzu Chi juga menghibur para anak-anak asuh dengan gerakan isyarat tangan “Satu Keluarga”.
Ahmad Yasir pimpinan panti asuhan yang mewakili ibu hj.Ratna Ningsih, ketua Yayasan Nurul Islam,menyambut baik kedatangan insan Tzu Chi yang datang membawakan bantuan berupa beras, buku-buku tulis dan makanan ringan/biskuit. Tentunya bantuan ini sangat bermanfaat untuk anak-anak.
Sebanyak 102 anak tinggal dan belajar di sana, mereka ada yang datang dari Bandar Lampung, Kotabumi, Kalianda dan Lampung Timur. Panti asuhan ini juga merupakan Pondok Pesantren yang memberikan pendidikan mengaji, ceramah dan dakwah. Hal ini ditunjukkan kepada relawan dengan menampilkan beberapa anak yang berbakat mengaji, dengan suara yang bagus melafalkan ayat-ayat suci. Ada juga anak yang dapat berceramah dengan lucu sehingga suana penuh keceriaan.
Haji Ermina, relawanTzu Chi juga berbagi pengalamannya di Tzu Chi. Ia menceritakan keterlibatannya di Yayasan Tzu Chi walaupun dirinya seorang Muslim. “Di sinilah kita berbagi kasih tanpa melihat sesorang itu apa agamanya, apa sukunya,” terang Haji Ermina kepada anak-anak di panti.
Relawan juga berbagi pengalaman mereka selama di Tzu Chi. Seperti
halnya Haji Ermina yang bergabung di Tzu Chi meskipun dirinya adalah
seorang muslim.
Setelah insan Tzu Chi menyampaikan bantuan, diputarlah video isyarat tangan “SATU KELUARGA ”. Terlihat anak-anak asuh memperhatikan gambar video tersebut dengan kagum karena “Satu Keluarga” itu ditampilkan oleh anak-anak pesantren. Sebagian anak-anak ada yang mulai menggerak-gerakan tangannya mencontoh gerakan isyarat tangan yang dilihatnya.
Kemudian Widya dan relawan lainnya mengajak semua anak-anak mengikuti gerakan isyarat Satu Keluarga. Tampak wajah-wajah gembira dari anak-anak. Mereka melakukan gerakan dengan semangat. Gerakan ini sampai dilakukan dua kali karena mereka masih mau berlatih.
Suasana mulai mengharukan ketika relawan mewawancara salah satu gadis cantik bernama Reva Darsari yang tepat berumur 15 Tahun. Di hari itu juga, relawan mengucapkan selamat ulang tahun kepada Reva. Ia berbagi cerita bahwa ia sudah tidak mempunyai kedua orang tua, dimana ibunya meninggal pada saat dirinya masih kecil, dan ayahnya meninggal pada saat ia bersekolah kelas 2 SD. Sebelum masuk panti asuhan ia tinggal bersama kakaknya, karena kesulitan ekonomi Reva dititipkan di panti. Reva merasa senang sudah dikunjungi oleh relawan Tzu Chi, di mana dihibur dan diajarkan Isyarat Tangan Satu keluarga, dan Reva mengatakan paling hafal gerakan isyarat tangan ketika lirik lagu “Kita Satu Keluarga“ tangan seperti membentuk “rumah”. Kegiatan ini berakhir pukul 11.00 WIB dengan melakukan foto bersama.