“Satukan Langkah, Mantapkan Hati†(Bag.2)
Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Hadi Pranoto, Inge Sanjaya, Sumboko (DAAI TV), Kurniawan (He Qi Timur)
|
| ||
Master Cheng Yen, pendiri Tzu Chi mengatakan, “Saya berharap isi bagian dalam Aula Jing Si secara keseluruhan dapat menjadi tempat ‘pembabaran Dharma tanpa kata-kata’, agar setiap orang yang berada di dalamnya dapat langsung merasakan semangat ajaran Buddha serta budaya kemanusiaan Tzu Chi yang bernuansa pelatihan diri melalui pandangan mata dan sentuhan batin.” Sejak berkiprah di Indonesia pada tahun 1993, insan Tzu Chi selalu terlebih dahulu memberi bantuan kepada masyarakat, membangun sekolah (rehabilitasi dan kerusakan pascagempa), rumah, dan baru membangun rumah sendiri. Mulai dari pembangunan perumahan bagi warga yang terkena normalisasi Kali Angke, pembangunan perumahan bagi korban tsunami di Aceh hingga Program Bebenah Kampung Tzu Chi di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Hingga saat ini masih banyak orang yang perlu dibantu. Karena itu, perlu bagi Tzu Chi untuk menanam karma baik dan memiliki rumah sendiri.
Keterangan :
Master Cheng Yen sendiri menaruh harapan besar dengan didirikannya Aula Jing Si di Indonesia, mengingat rumah insan Tzu Chi ini merupakan yang terbesar di seluruh dunia. Negara Indonesia dengan jumlah penduduk yang hampir mencapai 250 juta orang ini merupakan ladang berkah yang begitu besar. Dengan adanya rumah insan Tzu Chi ini diharapkan segala koordinasi menjadi semakin mudah, sehingga jumlah orang yang dapat dibantu semakin bertambah. Hati para relawan dalam melakukan kebijaksanaan pun perlu dijaga. Dengan datang ke rumah kebijaksanaan, para insan Tzu Chi bisa melatih diri dan dapat belajar mengenai kebijaksanaan dan welas asih yang dimiliki oleh Master Cheng Yen.
Keterangan :
Insan Tzu Chi harus terus melatih “ketulusan, kebenaran, keyakinan dan kejujuran” ke dalam diri sendiri dan mempraktikkan “empat sifat luhur” ini kepada orang lain, terus aktif terjun ke dalam khalayak ramai untuk bersumbangsih tanpa pamrih. Kita juga perlu terus menggalang Bodhisatwa agar barisan insan Tzu Chi semakin panjang. Dengan satu tangan kita dapat berbuat sesuatu, tetapi dengan dua tangan tentunya akan semakin banyak yang bisa kita perbuat. Semoga dengan hadirnya rumah baru ini dapat lebih memotivasi dan memberikan harapan baru kepada insan Tzu Chi Indonesia untuk semakin giat bersumbangsih dan konsisten berjalan di jalan kebajikan. Selesai | |||
Artikel Terkait

Berbagi Buku, Penunjang Masa Depan
30 Desember 2022Kebutuhan buku menjadi hal yang penting untuk menunjang proses belajar di sekolah. Hal ini yang mendasari relawan Xie Li Kalimantan Tengah (Kalteng) 2 membantu pengadaan buku di perpustakaan SDN 1 Desa Sebabi, Kecamatan Batu Ampar, Kalimantan Tengah.
Pemberkahan Akhir Tahun Tzu Chi 2019: Bahu-Membahu Berbagi Cinta Kasih dalam Keharmonisan
12 Januari 2020