“Saya tetap relawan sampai akhir hidup saya”.

Jurnalis : Iwan / Acuan (Tzu Chi Medan), Fotografer : Robin (Tzu Chi Medan)

foto
Tanggal 5 januari 2014, relawan Tzu Chi xie li Pematang Siantar kembali mengadakan acara Gan En Hu pulang ke rumah cinta kasih di aula Perguruan Sultan Agung Pematang Siantar.

Tanggal 5 januari 2014, di aula Perguruan Sultan Agung Pematang Siantar, relawan Tzu Chi xie li Pematang Siantar kembali mengadakan acara Gan En Hu pulang ke rumah cinta kasih. Acara ini bertujuan agar setiap Gan En Hu (penerima bantuan) Tzu Chi bergembira dan bersemangat dalam menjalani hidup penuh syukur. Acara dimulai pada pukul 15.30 WIB yang dibuka oleh Acuan, MC. Acara  dimulai dengan pengenalan sesama Gan En Hu dan relawan Tzu Chi Siantar dan Tebing Tinggi.

Kemudian dilanjutkan dengan pengenalan sejarah Tzu Chi serta Visi dan Misi Tzu Chi yang dibawakan oleh amin. Tidak hanya itu, ada juga hiburan berupa penampilan isyarat tangan “sou chien sou” oleh relawan muda-mudi (Tzu Ching) .

Pada sesi berikutnya Wardi, relawan Tzu Chi menceritakan sukacita menjadi relawan dan makna dari celengan bambu. Para hadirin sangat terkesan atas topik tersebut dan berkeinginan menjadi sukarelawan maupun menjadi donator. Pemutaran video slide foto kegiatan Tzu Chi Pematang Siantar di tahun 2013 juga disajikan melalui layar proyektor dan di lanjutkan sharing dari para Gan En Hu. Yang melakukan sharing pertama adalah keluarga bapak Fadil menyampaikan banyak terima kasih pada Tzu Chi atas bantuan pengobatan pada anaknya dan senang sekali dapat menjadi relawan. Saat MC bertanya pada pak Fadil.” Pak Fadil, sampai kapan mau menjadi relawan? Sampai akhir hidup saya tetap menjadi relawan!” tepuk tangan dari para penonton menjadi saksi dari jawaban pak Fadil yg sangat mengharukan tersebut, dan tanpa diduga, Fadil memberikan tabungan celengan kaleng yang ditabung dari uang jajan nya kepada  Yayasan Tzu Chi. Tepuk tangan juga diberikan para penonton seolah tidak percaya apa yang baru disaksikan.

Gan En Hu kedua dari keluarga Fahmi yang mendapat bantuan pengobatan, yang juga sukarelawan daur ulang.menyampaikan banyak terimakasih dan Fahmi menberikan kado kepada Lichin. Isi dari kado tersebut ternyata adalah sebuah lukisan krayon sederhana bertuliskan” Terima kasih pada Buddha Tzu Chi”.

foto   foto

Keterangan :

  • Di acara ini relawan tidak hanya mengadakan sharing tetapi juga membagikan bingkisan dan beras cinta kasih (kiri).
  • Para relawan membantu para orang  tua yang tidak kuat membawa bingkisan dan beras (kanan).

Sharing ke tiga oleh ibu Lisnawati yang memberikan bunga  kepada relawan sebagai rasa terima kasih atas bantuan pengobatan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Tepuk tangan penuh kehangatan menutup acara sesi sharing.

Acara penutup semua hadirin bersama sama memeragakan isyarat tangan satu keluarga dan  relawan membagikan bingkisan dan beras cinta kasih diliputi wajah-wajah bahagia dari para Gan En Hu. Fiona (ketua Osis Perguruan Sultan Agung) hadir sebagai tamu undangan menyatakan “Tzu Chi sangat bagus sekali dimana kehangatan dan kebersamaan sesama manusia sangat dijunjung tinggi di sini, lewat acara ini saya lebih mengenal Tzu Chi dan harapan ke depan nya Tzu Chi terus membantu masyarakat,Gan En”.

Semoga dengan acara ini.para Gan En Hu semakin menjalin hubungan baik dengan insan Tzu Chi, memahami visi misi dan menumbuhkan semangat berdana melalui celengan bambu, mewujudkan dunia dipenuhi kehangatan cinta kasih universal.


Artikel Terkait

Menghadapi kata-kata buruk yang ditujukan pada diri kita, juga merupakan pelatihan diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -