“Selamat Hari Ibu”

Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Juliana Santy
 

foto
Anak-anak memperagakan isyarat tangan Gui Yang Tu yang menceritakan anak kambing saja tahu berbakti kepada induknya.

Dalam konsep di Cina, ibu merupakan seorang yang mulia. Jika membicarakan kemulian ibu berdasarkan urutannya dalam konsep Cina dikatakan, Langit, Tanah, Raja, Orang tua, dan Guru. Jadi dalam konsep di tersebut langit paling besar, kedua terbesar tanah, raja yang ketiga terbesar, mama dan papa yang keempat terbesar, yang terakhir guru. Di Cina guru juga merupakan orang yang dihormati, karena tidak ada guru maka tidak akan ada pendidikan yang baik.

Peran ibu sangatlah penting dan mulia, jika tidak ada ibu, maka tida ada apapun di dunia. Peran guru dan orang tua saling berkaitan. Guru memberikan pendidikan untuk masa depan anak-anak disaat bersamaan orang tua merawat dan membesarkan anak-anaknya, sehingga sikap berbakti penting untuk diajarkan oleh guru kepada murid. Selain mendapatkan pendidikan pengetahuan untuk masa depan, anak-anak di Sekolah Tzu Chi Indonesia juga diajarkan pendidikan kehidupan melalui berbakti kepada orang tua.

Pada tanggal 11 Desember 2013, sebanyak hampir 600 orang tua murid Sekolah Tzu Chi Indonesia beserta anaknya merayakan Hari Ibu.  Perayaan yang berlangsung di Aula sekolah lantai 5 ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk menyampaikan rasa syukur (terima kasih), hormat, dan cinta mereka terhadap orang tua.

foto  foto

Keterangan :

  • Samiati merasa sangat terharu saat anaknya mencuci kakinya dan memberikan bunga kepadanya (kiri).
  • Pada perayaan hari ibu ini, anak-anak juga mengungkapkan rasa syukur dan sayang mereka kepada ibu (kanan).

Pada kegiatan ini, setiap anak-anak diberikan kesempatan untuk mencuci kaki ibu mereka, memberi  bunga, lalu memeluk sembari mengucapkan rasa sayang mereka. Tampak keharuan dan rasa bahagia dari orang tua saat anaknya mencuci kaki mereka. Salah satunya adalah Samiati, ibu dari Darwin yang duduk di kelas 5 Primary. Saat itu dalam diam ia menyembunyikan rasa harunya saat menatap anaknya yang datang, dan tangisan pun tak tertahan lagi saat anaknya mencuci kakinya dengan perlahan. Ia sangat terharu dengan apa yang dilakukan anaknya dan perubahan yang terjadi dalam diri anaknya. Satu perubahan yang dirasakannya, dulu anaknya cenderung kurang peduli, namun kini menjadi lebih perhatian terhadapnya. Ia berharap dengan pendidikan budi pekerti yang diajarkan, kelak anaknya dapat menjadi anak yang baik dan berbakti kepada orang tua.

foto  foto

Keterangan :

  • Keharuan tampak di wajah setiap ibu dan orang tua yang hadir di acara ini (kiri).
  • Selain diajarkan untuk berbakti, anak-anak juga diajarkan untuk berbuat kebajikan melalui celengan bambu. Di hari itu mereka menuangkan celengan bambu hasil tabungan mereka untuk membantu yang membutuhkan (kanan).

Sebelum perayaan hari ibu ini, anak-anak sudah mengikuti serangkaian kegiatan yang membuat mereka memahami jerih payah ibu dalam mengandung, melahirkan, hingga membesarkan anak-anaknya. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah ada hari dimana anak-anak harus menggunakan bantal  di perut atau menggantung tas di depan badan, layaknya ibu hamil. Mereka harus menggunakannya selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, apa pun itu mulai dari aktivitas di kelas hingga berolahraga. Ada anak yang merasa lelah karena harus membawa benda-benda tersebut di perut, tapi dari sana mereka mengerti lelahnya seorang ibu saat mengandung.

Selain diajarkan untuk berbakti, seperti yang diajarkan oleh Master Cheng Yen, dua hal yang tidak bisa ditunda, yaitu berbakti kepada orang tua dan berbuat kebajikan. Di hari itu anak-anak juga membawa celengan bambu mereka untuk dituangkan dan disumbangkan kepada yang membutuhkan. Sedari kecil anak-anak diajarkan untuk berbakti dan membangkitkan cinta kasih untuk membantu sesama dengan menabung di celengan bambu. Dua hal yang mereka lakukan dengan sukacita, kelak mereka akan menjadi generasi yang penuh cinta kasih dan humanis.

  
 

Artikel Terkait

Memupuk Budi Pekerti dan Melindungi Bumi

Memupuk Budi Pekerti dan Melindungi Bumi

03 Mei 2017

Relawan Tzu Chi Biak kembali melaksanakan program Bina Desa di Desa Dofyo Wafor. Di desa ini, relawan mengunjungi SD Negeri Dofyo Wafor dalam kaitannya dengan misi pendidikan. Di rumah kepala desa, relawan juga mengajarkan kepada para petani cara membuat enzim buah.

Mengukuhkan Tekad dan Semangat Para Relawan

Mengukuhkan Tekad dan Semangat Para Relawan

08 Desember 2020
Sebanyak 96 relawan Abu Putih He Qi Pusat berkumpul secara daring, Minggu, 29 November 2020. Mereka mengikuti Pelatihan Relawan Abu Putih yang diadakan sejak pukul 8.30 pagi hingga 12 siang. 
Suara Kasih: Membangkitkan Kekayaan Batin

Suara Kasih: Membangkitkan Kekayaan Batin

02 Oktober 2013 Skenario hidup ini ditulis oleh kita sendiri. Segala ucapan, perbuatan, dan jalinan jodoh kita dengan orang lain pada kehidupan lampau telah tersusun menjadi skenario untuk kehidupan mendatang kita. Buddha menggunakan hukum sebab akibat untuk menjelaskan kepada kita tentang rahasia kehidupan ini.
Menyayangi dan melindungi benda di sekitar kita, berarti menghargai berkah dan mengenal rasa puas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -