Shang Ren" - Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia"/>

"Selamat Tahun Baru, Shang Ren"

Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Anand Yahya
 
foto

* Rabu, 28 Januari 2009, para relawan, karyawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan DAAI TV mengucapkan secara langsung "Selamat Tahun Baru Imlek" kepada Master Cheng Yen di Taiwan. Dengan dukungan teknologi, maka jarak bukan lagi halangan bagi insan Tzu Chi.

"Mana di mana, shixiong, shijie Tzu Chi......
Shixiong, shijie Tzu Chi ada di mana-mana.....
Mana di mana, jantung hati Shang Ren
(Master Cheng Yen –red).....
Jantung hati Shang Ren ada di Indonesia.....
Mari bekerja keras.....
Dengan penuh bahagia....
Menolong makhluk.....
Dengan tiada pamrih......"
Dengan penuh semangat, kurang lebih 100 relawan, karyawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, dan DAAI TV menyanyikan lagu ini, yang liriknya diubah dari lagu nasional Indonesia. Selasa, 28 Januari 2009, dihadiri oleh Ketua dan Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, para relawan dan karyawan mengucapkan,“Keluarga besar Tzu Chi Indonesia mengucapkan kepada Master Cheng Yen maupun master yang ada di Griya Jing Si, insan Tzu Chi di seluruh dunia,‘Selamat Tahun Baru Imlek', semoga sehat dan sejahtera, menanam berkah dan kebijaksanaan secara bersamaan.”

Dengan kemajuan teknologi, acara ini dilangsungkan secara live (langsung), dimana para relawan Tzu Chi Indonesia, dari layar monitor yang terdapat di ruang kebaktian Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dapat langsung bertatap muka dengan Master Cheng Yen yang berada di Hualien, Taiwan. Dalam pesannya kepada insan Tzu Chi di Indonesia, Master Cheng Yen mengatakan,“Betul, kalian adalah jantung hati saya, tapi jantung hati saya ini jangan berhenti di situ saja, tetapi harus mengembang ke seluruh dunia. Indonesia sungguh bekerja keras, sekarang Kali Angke sudah menjadi Kali Tzu Chi. Ini perkembangan yang sangat luar biasa. Begitu juga dalam misi kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan. Seperti ucapan selamat tahun baru dalam bahasa Mandarin yang tadi diucapkan sangatlah jelas. Saya mengerti apa yang diucapkan mereka, sedangkan yang kalian nyanyikan, saya hanya mengerti setengah. Ini merupakan prestasi yang dilakukan oleh relawan Tzu Chi Indonesia. Selamat Tahun Baru Imlek untuk para relawan di Indonesia.”

foto  foto

Ket : - Ketua dan Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei dan Sugianto Kusuma juga hadir
           untuk memberikan ucapan "Selamat Tahun Baru Imlek" kepada Master Cheng Yen. (kiri)
         - Bertempat di ruang kebaktian Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, acara ini dilangsungkan secara
           live(langsung) dengan bantuan teknologi komunikasi. (kanan)

Tidak hanya di Indonesia, relawan Tzu Chi di berbagai negara pun melakukan hal yang sama. Mereka mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek 2560 kepada Master Cheng Yen, dan mendoakan agar Master Cheng Yen diberi kesehatan dan umur yang panjang.“Gan en Shang Ren, (Terima kasih, Master),”menjadi bentuk rasa syukur para insan Tzu Chi di seluruh dunia atas bimbingan dan cinta kasih Master Cheng Yen kepada mereka.

 

Artikel Terkait

Gerak Cepat untuk Korban Gempa Padang

Gerak Cepat untuk Korban Gempa Padang

01 Oktober 2009
Dalam hitungan jam, Tim Tanggap Darurat Tzu Chi segera berkoordinasi untuk mempersiapkan bantuan yang akan diberikan kepada para korban gempa. Pagi ini, pukul 08.50, dipimpin oleh Ketua Tim Tanggap Darurat Tzu Chi, Adi Prasetio, sebanyak 13 relawan Tzu Chi yang terdiri dari tim medis dan relawan tanggap darurat berangkat menuju Padang menggunakan pesawat Hercules dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Mencerahkan dalam Kebersamaan

Mencerahkan dalam Kebersamaan

03 Oktober 2012 Pada momen yang semakin mendekati hari yang ditunggu-tunggu, komitmen dan kesungguhan hati para peserta semakin diuji. 30 September 2012, tujuh hari sebelum peresmian Aula Jing Si, para Bodhisatwa pemeran Xing Yuan berkumpul di Jiang Jing Tang (Auditorium Pembabaran Sutra) untuk berlatih dan menyempurnakan gerakan.
Menenteramkan Batin Korban Gempa

Menenteramkan Batin Korban Gempa

08 September 2009
Kesedihan Rohaya dan istrinya bertambah ketika mengetahui rumah ketiga anak mereka  pun ikut roboh. “Ibu nggak tau udah ini mau tinggal di mana? Nggak ada yang tersisa, rumah ibu dan anak-anak hancur semua,” tutur Kayah lirih.
Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -