“Serve To Be Perfect”

Jurnalis : Junett Lee (He Qi Barat), Fotografer : Riadi Pracipta (He Qi Barat)
 
 

fotoKehadiran baksos kesehatan telah membantu meringankan kesulitan masyarakat tidak mampu akan pengobatan yang dirasa mahal.

Sabtu pagi 19 Juni 2010, berlokasi di Islamic Center Jakarta Utara, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan Baksos Kesehatan Tzu Chi yang ke-68 bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia.

 

Hiruk-pikuk orang tua dan anak-anak sekolahan mulai terasa sekitar pukul 8 pagi, mereka datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis yang terdiri dari operasi katarak, minor, dan gigi. Mohammad (36 th) adalah salah satu pasien yang mengikuti baksos operasi minor, beliau sudah menjalani 6 kali operasi di baksos Tzu Chi. Anak ke-3 dari delapan bersaudara ini sejak kelas 6 SD menderita penyakit Fibroadinoma, yaitu sejenis tumor jinak  yang terus merambat keseluruh tubuh yang bentuknya seperti benjolan daging yang bisa tumbuh hingga 2 cm. ”Walaupun saya sudah 6 kali mengikuti baksos tetapi para relawan Yayasan Buddha Tzu Chi, dokter-dokter, dan perawatnya tetap  baik-baik dan ramah-ramah semuanya,” ungkap Mohammad.

Mohammad harus menjalani operasi berulang kali karena tumor-tumor kecil tersebut telah merambat ke seluruh tubuhnya. Raut wajahnya pun mulai sedih ketika ia menceritakan penderitaan yang selama ini dialaminya. Ejekan serta rasa rendah diri yang  dirasakannya selama puluhan tahun ini harus ia terima dengan ikhlas dan penuh ketabahan. Meskipun penyakitnya tidak menular, tapi tetap saja banyak orang yang takut apabila duduk berdekatan dengannya. Hal itulah yang membuat Mohammad rendah diri hingga membuatnya tak berani untuk berkeluarga. ”Boro-boro mau berkeluarga, cewek lihat saya aja takut,” canda Mohammad kepada salah seorang relawan Tzu Chi di sela-sela antrian pendaftaran. ”Semoga operasinya berjalan dengan lancar ya, Pak, dan Bapak jangan lupa berdoa juga ya,” pesan salah satu relawan kepada Mohammad.

foto  foto

Ket : - Mohammad (kanan) sedang menunggu giliran untuk menjalani operasi minor.  (kiri)
         - Tumor jinak yang terus merambat ke seluruh tubuh Mohammad (sedang dioperasi) membuatnya harus           menjalani operasi hingga beberapa kali. (kanan)

Setelah operasi selesai, sesungging senyum tipis nan indah terpancar di wajah Mohammad. Para relawan pun langsung menyambutnya dengan senyuman yang penuh kasih. Pada hari itu terdaftar sebanyak 16 orang pasien minor, 5 orang pasien bibir sumbing, 187 orang pasien katarak, dan 70 orang pasien gigi. Dunia ini penuh ketidakpastian, oleh karena itu Master Cheng Yen mendirikan Yayasan Buddha Tzu Chi untuk membimbing orang mampu untuk menolong kaum papa. Dan menolong kaum papa sambil membimbing yang mampu agar memiliki kekayaan batin. Apabila setiap orang mempunyai batin yang jernih maka dunia akan aman damai serta terbebas dari bencana. “Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, sebaliknya akan semakin  berkembang karena diteruskan pada orang lain.” (Master Cheng Yen)

  
 
 

Artikel Terkait

Kemitraan Tzu Chi Indonesia dan Nahdlatul Ulama

Kemitraan Tzu Chi Indonesia dan Nahdlatul Ulama

05 Juni 2018
Tzu Chi Indonesia terus berkolaborasi dengan berbagai institusi dalam menebarkan cinta kasih universal dan menciptakan kemajuan bagi masyarakat. Kali ini Tzu Chi Indonesia bersama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menandatangani MoU kerja sama di bidang pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, pelestarian lingkungan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Berusaha Menyajikan Acara yang Terbaik

Berusaha Menyajikan Acara yang Terbaik

14 Januari 2016

Untuk memberikan penampilan yang terbaik, para relawan bersatu hati melaksanakan latihan untuk membawa angpau berkah, latihan drama "Kilas Perjalanan Tzu Chi Indonesia" untuk mengisi acara pemberkahan akhir tahun yang akan digelar pada tanggal 16-17 Januari 2016 di Aula Jing Si Lantai 4, Tzu Chi Center, Jakarta Utara.

Baksos Selat Panjang: Menaburkan Benih Kebajikan dan Melayani Warga Setempat

Baksos Selat Panjang: Menaburkan Benih Kebajikan dan Melayani Warga Setempat

17 April 2014
Kehidupan ekonomi yang terasa kurang cukup mempersulit mereka untuk dapat merasakan pengobatan yang layak. Akibatnya masyarakat yang kurang mampu hanya bisa mempertahankan hidupnya.
Setiap manusia pada dasarnya berhati Bodhisatwa, juga memiliki semangat dan kekuatan yang sama dengan Bodhisatwa.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -