“Terima Kasih Ayahâ€
Jurnalis : Mettasari (He Qi Utara), Fotografer : Mettasari (He Qi Utara) Bagi Clarissa ia sangat bersyukur sekali memiliki ayah seperti Johny Shixiong. “Ayah bagaikan cahaya yang menerangi sisi gelap diriku. |
| ||
Minggu yang membahagiakan, dimana pada hari Minggu ini kami relawan dari wilayah He Qi Utara dan He Qi Barat merayakan Hari Ayah. Perayan Hari Ayah ini diadakan pada Minggu tanggal 7 Agustus 2011, bertempat di Aula Lt. 3 RSKB Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat. Acara yang ditunggu-tunggu oleh ayah dan anak ini dihadiri oleh hampir 600 orang. Ada 56 pasang ayah dan anak yang ikut dalam acara ini. “Ayah bagaikan gunung memberikan cinta kasih tanpa suara,” ujar Rosvita Shijie dalam pembukaan acara Kekompakan dan kerjasama para relawan Tzu Chi sangatlah terlihat, “Dari satu bulan terakhir ini para relawan sudah bertekad, apalagi hari ini adalah hari ayah. Semua orang memiliki seorang ayah, jadi kita ingin memberikan yang terbaik untuk semua,” ujar Like Shijie, Ketua He Qi Utara. Cinta kasih orang tua tanpa pamrih, di dalam dunia ini banyak sekali keindahan, keindahan yang kita nikmati salah satunya diberikannya orang tua yang mau mengurusi kita dari kita kecil sampai kita tumbuh dewasa. Namun saat kita sudah tumbuh dewasa, orang tua kita akan semakin tua, terkadang seorang anak lupa akan jasa orang tua yang telah mengurusi dan mendidik kita, lupa akan bakti anak kepada orang tua. Sosok ayah yang berjasa kepada kita terkadang sering terlupakan. Ayah adalah seorang pahlawan di dalam keluarga. Ia berkerja untuk melengkapi kebutuhan anak-anaknya, ingin melihat anaknya tumbuh dewasa, tumbuh menjadi anak yang sukses. Ia menyekolahkan anaknya dengan tetesan keringat di tiap harinya tanpa rasa mengeluh atau bosan.
Keterangan :
Tutur kata dan tingkah laku yang layak dan santun semuanya diperoleh dari hasil pengasuhan kesabaran orang tua dalam mendidik kita di kehidupan sehari-hari. Master Cheng Yen selalu berkata, “Ada dua hal yang tidak bisa ditunda dalam kehidupan ini, berbakti kepada orang tua dan berbuat kebajikan.” Para perserta yang mendaftarkan diri pada hari ayah ini mendapat kesempatan yang istimewa, dimana pada hari ini sang anak akan memberikan secangkir teh dan mendapat kesempatan untuk mengelap muka dan mencuci kaki ayahnya. Pada saat prosesi ini banyak sekali momen yang sangat mengharukan. Sang anak menangis melihat ayah yang duduk manis di depannya, bersyukur dalam hati karena mereka masih memiliki ayah di saat ini, bersyukur karena jerih payah ayah yang membesarkannya sampai sekarang, bersyukur karena memiliki ayah yang luar biasa di dalam kehidupanya. Dengan memiliki jodoh baik di masing-masing kehidupan kita harus bersyukur memiliki seorang ayah yang mau berkerja keras di dalam keluarga. Verna Shijie relawan 3 in 1 yang turut berpartisipasi dalam perayaan Hari Ayah ini mengungkapkan perasaanya. “Saya sangat terharu dan bersyukur masih mendapat kesempatan untuk melakukan prosesi ini dan semua dapat terlaksana karena adanya acara Hari Ayah yang Tzu Chi adakan. Tanpa acara ini belum tentu saya mendapat kesempatan untuk bersujud dan menyucikan kaki ayah saya,” katanya. Dalam kesempatan ini pula para anak yang berpartisipasi dalama cara ini berjanji untuk bervegetarian selama 108 hari untuk sang ayah, agar sang ayah mendapatkanberkah. Jika ayah mendapatkan berkah maka ibu pun ikut diberkahi juga.
Keterangan :
Jonny Shixiong bersama anaknya Clarissa ikut dalam perayaan Hari Ayah. “Saya sangat terharu karena saya sendiri belum pernah mencuci kaki ayah saya,” ujar Jonny. Bagi Clarissa ia sangat bersyukur sekali memiliki ayah seperti Johny Shixiong. “Ayah bagaikan cahaya yang menerangi sisi gelapnya Clarissa,“ jawabnya dengan polos. Keluarga Jonny Shixiong sudah berjanji ingin bervegetarian untuk selamanya, karena mereka sudah mengerti manfaat dari bervegetarian. Bervegetarian dengan tulus, mendalami sutra, membersikan kotoran batin dan menghilangkan tabiat buruk, ini semua masuk ke dalam pertobatan besar. Bervegetarian dengan mencintai makhluk hidup lainnya merupakan salah satu cara untuk bertobat. Pertobatan adalah membersihkan batin dan mencegah agar jangan sampai kembali terjerumus ke dalam kotoran. Senantiasa bertulus hati, bertobat dan bersahabat dengan alam agar bumi terbebas dari bencana. Master Cheng Yen sering berkata, “Sudah tidak ada waktu lagi.” Dengan air darma kita bertobat atas kekotoran batin. Sudah tidak ada waktu lagi berharap semoga semua orang tidak tenggelam dalam kekotoran batin. Dengan kita sadar adanya hukum karma maka kita tidak akanmenciptakan karma buruk. Ketamakan, kebencian, dan kebodohan semua timbul dari pikiran. Di dalam perayaan Hari Ayah ini dipentaskan sebuah Drama Musikal Bahasa Isyarat Tangan “Pertobatan Air Samadhi Penuh Welas Asih” mengisahkan cerita tentang Mahaguru Wu Da. Karma buruk yang tercipta di masa lampau atas perbuatan buruk akan berbuah di kehidupan yang akan datang. Bertobat dengan tulus, menggunakan air Samadhi membersihkan dosa dan noda batin membersihkan kesalahan di masa lalu. | |||
Artikel Terkait
Wujud Kepedulian Terhadap Anak Bangsa
17 Mei 2009 Panas terik matahari yang memanggang di atas kepala, tidak menghalangi kegembiraan dan keceriaan siswa-siswi SMP Al Muttaqin atas peresmian gedung baru sekolah mereka. Gedung yang pembangunannya dimulai pada 13 April 2008 ini, akhirnya rampung dan siap untuk digunakan.Internasional : Pohon Kebajikan di Afrika Selatan
03 Januari 2011 Seorang relawan Tzu Chi bernama Zakhele Dumisa, yaitu Tzu Cheng (relawan komite Tzu Chi-red) pertama dari Afrika Selatan menerima sertifikat dari Master Cheng Yen. Saat itu, ia berada di antara 1.200 sukarelawan dari 23 negara di luar Taiwan yang menghadiri Seminar Komisaris dan Tzu Cheng Luar Negeri 2010 di Hualien, Taiwan timur.Indahnya Keberagaman dalam Acara Buka Puasa Bersama Tzu Chi Makassar
02 April 2024Tzu Chi Makassar mengundang 119 anak dari tiga panti asuhan yang ada di Kota Makassar untuk berbuka puasa bersama. Buka puasa bersama ini berlangsung hangat, ceria, dan penuh kegembiraan.